Meminta bantuan orang lain memang agak sulit ya, Ma, apalagi setelah baru punya bayi. Tapi jika melakukan semua tanpa bantuan, Mama jadi akan kelelahan dan merasa sendirian. Apalagi, butuh banyak tenaga untuk merawat bayi.
Rasa tidak nyaman untuk meminta bantuan orang lain memang wajar, Ma, ini bisa dialami oleh semua Mama baru. Jika kesulitan meminta bantuan orang lain, Mama bisa lakukan sepuluh strategi di bawah ini.
Berikut Popmama.com rangkumkan strategi untuk meminta bantuan keluarga, teman, rekan kerja, atau bahkan pasangan Mama. Ada apa saja, ya?
1. Klasifikasi apa yang Mama butuhkan
Pexels/Anete Lusina
Setelah memiliki peran baru, Mama mungkin agak sedikit kesulitan dalam masa transisinya. Karenanya, Mama bisa menuliskan aktivitas apa saja yang harus dilakukan, atau menulis buku harian.
“Menuliskan daftar atau cerita harian dalam jurnal bisa mengetahui apa yang sebenarnya ada di dalam pikiran Mama baru,” kata psikolog klinis berlisensi, Dr. Anna Hiatt Nicholaides.
Mama pun bisa mengurutkan daftar prioritas dari yang tinggi hingga rendah. “Setelah mengidentifikasi kebutuhan sehari-hari, Mama bisa memikirkan bagaimana cara mengomunikasikannya ke orang lain,” lanjut Dr. Anna.
2. Buat daftar yang mudah digenggam
Pixabay/Tero Vesalainen
Saat orang lain datang berkunjung, mereka pasti sangat ingin menggendong bayi Mama. Padahal, dengan kondisi yang belum begitu pulih setelah melahirkan, Mama mungkin butuh bantuan merapikan lemari, mencucikan piring kotor, atau menjemur pakaian bayi yang sangat banyak.
“Buat daftar pekerjaan rumah yang paling sulit Mama lakukan sendiri dan saat ada orang lain datang menawarkan bantuan, minta tolonglah kepada mereka,” ujar konselor Kayce Hodos, LPC.
3. Jangan takut untuk melakukan follow-up
unique hunters
Mama menyusui bayi sambil telepon
Meminta bantuan kepada pasangan, keluarga, atau teman untuk membantu pekerjaan rumah memang cukup sulit ya, Ma, karena pasti ada rasa sungkan dan tidak enak. Tapi, jika sudah berjanji tetapi ternyata tidak dilakukan, tidak ada salahnya untuk menanyakan alasan mereka.
“Akan sangat menyedihkan jika tidak ada bantuan dari siapapun saat Mama sedang mendedikasikan tenaga dan waktunya untuk bayi,” ujar Dr. Anna.
“Mama tetap harus bisa menyelesaikan daftar yang dibuat sebelumnya,” tegas Dr. Anna. “Jika misalnya pasangan tidak bisa memenuhinya, cobalah meminta bantuan orang lain.”
4. Pertimbangkan untuk menggunakan jasa katering
Pexels/Ella Olsson
Setelah mempunyai bayi, Mama akan kesulitan untuk menyiapkan makanan di rumah tiga kali sehari seperti biasanya. Jika tidak bisa menangani tugas di dapur, tidak ada salahnya untuk menggunakan jasa katering harian.
Berbeda dengan pesan antar, katering biasanya sudah terjadwal dan menunya pun bervariasi. Jika memiliki alergi atau tipe diet tertentu, Mama juga bisa menyampaikannya pada jasa katering.
Atau, jika ada orang terdekat yang bisa memasakkan makanan harian untuk Mama, akan lebih baik lagi. Sebab, mereka akan setiap hari datang ke rumah dan Mama bisa meminta bantuan mereka jika ada pekerjaan yang dirasa berat.
Editors' Pick
5. Cobalah bereksperimen secara online
Freepik/wayhomestudio
Tidak adanya interaksi sosial tentu saja akan membuat Mama jenuh dan kesepian saat mengurus bayi sendirian. Karena itu, cobalah untuk bergabung dengan komunitas online untuk para Mama baru.
Dengan bergabung di komunitas online, Mama bisa mendapatkan informasi terbaru terkait perawatan dan tumbuh-kembang bayi. Selain itu, Mama juga bisa berinteraksi dengan banyak orang di sana.
6. Pilih seseorang yang bisa membantumu untuk meminta tolong
pexels/andrea piacquadio
dua perempuan sedang mengobrol
Mama pasti punya satu orang, entah itu keluarga atau teman, yang akan selalu mengusahakan kebutuhan Mama dan senang memberikan bantuan.
Nah, Mama bisa mendelegasikan orang tersebut untuk menyelesaikan daftar tugas yang ada. Jadi, Mama bisa lebih fokus untuk merawat si Kecil.
7. Gunakan media sosial dengan bijak
Freepik/tirachardz
Seperti yang kita semua ketahui, media sosial saat ini bisa menjadi berkah atau bahkan kutukan. Dengan keberadaan media sosial, Mama mungkin akan mendapat banyak dukungan dari teman-teman di jejaring sosial.
Seorang Mama yang pernah merasakan bagaimana pertama kali punya bayi mengatakan bahwa sosial media sangat membantunya terjaga di malam hari. Ia juga bisa mendapatkan banyak tips mengenai perawatan hingga parenting.
Namun, jika berhubungan dengan meminta pertolongan, ada baiknya Mama melakukannya secara personal, tidak lewat media sosial. Jika orang lain tahu, mungkin mereka tidak akan memberikan respon yang baik. Hal itu justru akan menambah beban pikiran Mama nantinya.
Karena itu, pastikan Mama menggunakan media sosial dengan bijak, ya.
8. Jika memiliki dana lebih, mintalah bantuan orang asing
eieihome.com
Ada kalanya Mama merasa tidak enak jika terus-terusan meminta bantuan keluarga dan teman untuk menyelesaikan pekerjaan rumah. Nah, sebagai solusi lain, Mama bisa menyewa orang asing untuk bekerja di rumah.
Jika dana terbatas untuk bisa menyewa ART yang siap membantu 24 jam, Mama bisa meminta bantuan orang untuk menyelesaikan pekerjaan rumah dan dibayar hitungan jam saja.
Misalnya, untuk kebutuhan bersih-bersih, mencuci, dan memasak yang mungkin membutuhkan waktu enam jam saja, lalu negosiasikan dengan orang tersebut. Banyak dari mereka akan menerima pekerjaan seperti ini.
9. Minta bantuan tenaga ahli di bidangnya
Freepik
Keberadaan profesi konsultan laktasi, dokter anak, dan terapis keluarga bukan tanpa alasan. Jika keluarga dan sahabat dirasa tidak bisa memberi jalan keluar dari permasalahan setelah melahirkan, ada baiknya Mama memertimbangkan untuk datang ke tenaga ahli.
Mama bisa memulainya ke dokter anak terlebih dahulu. Jika ternyata Mama memang memerlukan konsultan laktasi atau terapis, dokter anak biasanya akan memberikan rekomendasi.
10. Mulailah lebih sering berbicara dengan pasangan
Pexels/Cottonbro
Dalam hubungan suami-istri, penting untuk melakukan komunikasi jujur tentang apa yang dibutuhkan, di waktu yang tepat, agar Mama dan Papa lebih nyaman saat berdiskusi.
“Pilih waktu yang tepat untuk mendiskusikan kebutuhan masing-masing di waktu luang sambil sedikit bersantai,” terang konsultan pernikahan dan keluarga, Gabrielle Applebury, LMFT. “Tanyakan pada pasangan apakah ini waktu yang tepat untuk berdiskusi.”
Setelah berhasil melakukannya satu kali, jangan berhenti. Mama dan Papa perlu diskusi seperti ini agar bisa saling memahami satu sama lain.
Nah, semoga tips ini bisa membantu para Mama baru untuk mendapatkan bantuan dari orang lain, ya. Terbukalah kalau memang butuh bantuan dan jangan merasa sungkan. Semoga berhasil, Ma!