7 Kendala yang Kerap Dialami saat Memberikan ASI Eksklusif
Kenali kendala saat memberikan ASI
24 Oktober 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setelah melahirkan, Mama harus memberikan ASI eksklusif kepada si Kecil. Pemberian ASI setidaknya harus dilakukan sampai bayi berusia 6 bulan.
Akan lebih baik lagi jika Mama bisa menyusui hingga si Kecil berusia dua tahun. Banyak ibu menyusui ingin memberikan ASI eksklusif untuk bayinya.
ASI eksklusif adalah menyusui bayi tanpa memberi makanan apapun yang dilakukan hingga si Kecil berusia 6 bulan. Setelah itu, Mama bisa memberikan makanan pendamping ASI seperti umbi-umbian, sayur-sayuran dan buah-buahan yang mengandung gizi baik untuk perkembangan si Kecil.
Selain menyusui berguna untuk memberi makanan pada si Kecil, menyusui memiliki banyak manfaat yaitu membuat sarafnya menjadi lebih baik dan meningkatkan hubungan batin karena adanya kontak kulit antara Mama dan bayi.
Memberikan ASI kedengarannya mudah namun saat melakukannya kebanyakan Mama mengalami kesulitan.
Beberapa kendala bisa terjadi karena beberapa hal misalnya belum memiliki pengalaman menyusui, kurang pengetahuan mengenai menyusui, mengalami gangguan kesehatan, dan lainnya.
Berikut Popmama.com rangkum informasi mengenai kendala dan cara mengatasi saat memberikan ASI eksklusif pada si Kecil.
1. Belum memiliki pengalaman menyusui si Kecil
Pengalaman menjadi seorang Mama baru kamu rasakan setelah mendapatkan si Kecil.
Proses belajar menjadi seorang Mama bukan lah hal yang mudah.
Kebanyakan perempuan akan kaget dan melakukan penyesuaian terhadap perannya sebagai istri dan juga Mama.
Kelahiran si Kecil tentu akan membuat hidup Mama lebih bermakna, hal pertama yang dilakukan Mama saat memiliki bayi tentu harus memberikan ASI.
Kendala yang Mama alami salah satunya adalah kurangnya pengalaman mengenai cara menyusui bayi, mungkin terjadi kesulitan saat Mama ingin memberikan ASI kepada si Kecil.
Posisi yang salah menyebabkan si Kecil kesulitan mendapatkan ASI dan hal itu juga bisa membuat puting Mama mengalami luka.
Sedikitnya persediaan dan tekstur yang cair pada ASI akan membuat Mama putus asa dalam menyusui, Mama membutuhkan bantuan dari orang yang lebih mengetahui mengenai pemberian ASI.
2. Bayi sulit menyusui karena mengalami gangguan kesehatan
Bayi yang menolak disusui akan membuat Mama menjadi khawatir dan panik, tenang dulu Ma.
Penolakan ASI yang dilakukan oleh si Kecil bisa terjadi karena sedang tumbuh gigi atau mengalami hidung tersumbat.
Tetap tenang dan coba menyusui di tempat yang kondusif dan membuat kamu dan bayi merasa nyaman. Selain itu Mama bisa alihkan si Kecil untuk melakukan skin to skin.
Bila hal ini belum juga berhasil membuat si Kecil mudah diberi ASI Mama bisa langsung berkonsultasi kepada dokter.
Editors' Pick
3. Air susu tidak keluar dari payudara
Setelah melahirkan Mama ingin langsung memberi ASI kepada si Kecil namun air susu tidak kunjung keluar, hal itu merupakan hal yang wajar. Biasanya seorang Mama akan mengalami air susu yang tidak kunjung keluar selama dua hari.
"Jangan panik bila ASI tidak bisa keluar karena si Kecil mampu bertahan selama 5 hari tanpa menyusui, namun air susu juga akan keluar setelah dua hari. Jadi Mama bisa langsung memberi ASI kepada si Kecil" ujar Dr. Ameetha Drupadi selaku konselor laktasi saat dijumpai di acara Media Talk Empowering Parents, Enale Breastfeeding.
4. Mengalami perubahan emosi yang tidak stabil
Sekitar 50-80% Mama mengalami perubahan emosi setelah melahirkan, perubahan emosi yang tidak menentu akan dirasakan Mama selama 2-3 hari bahkan bisa lebih.
Emosi yang selalu berubah-ubah disebabkan oleh hormon yang tidak seimbang di dalam tubuh Mama.
Penyebab lainnya juga bisa terjadi karena kurang percaya diri, hubungan intrapersonal yang rendah, dan penyakit genetik.
Emosi yang tidak menentu akan menjadi hambatan bagi Mama untuk memberikan ASI eksklusif, bayi ketika lahir selalu menangis dan rewel karena ia mengalami perubahan suhu yang sebelumnya hangat berada di dalam tubuh Mama.
Mengalami perubahan emosi dan melakukan adaptasi bisa membuat Mama rentan terkena depresi, psikosis, dan baby blues.
5. Bayi mengalami gangguan kesehatan
Semua perempuan yang hamil tentu menginginkan anaknya lahir dengan sehat dan sempurna tanpa memiliki kekurangan, namun tidak semua perempuan melahirkan bayi yang sehat.
Bayi yang memiliki gangguan kesehatan sejak lahir mempengaruhi pemberian ASI, jika si Kecil terlahir kurang sehat seperti mengalami gagguan pada organ jantung atau mengalami bibir yang sumbing.
Tentu akan menjadi kesulitan tersendiri bagi Mama dan si Kecil saat ingin menyusui, gangguan kesehatan tersebut membuat bayi susah untuk menghisap ASI.
Mama harus belajar lebih sabar dan pelan-pelan dalam memberi ASI pada si Kecil yang memiliki gangguan.
Konsultasikan juga kepada dokter mengenai kesulitan dalam memberi ASI kepada si Kecil.
6. Bayi sulit menyusui karena ukuran payudara mama
Ukuran payudara Mama juga menjadi kendala saat memberikan ASI, payudara yang besar memiliki puting susu yang besar juga sehingga saat si Kecil ingin menyedot ASI ia akan kesulitan.
Pompa payudara bisa menjadi alat untuk mengatasi hal ini, Mama bisa menggunakan pompa payudara untuk membuat puting menjadi lebih tipis dan panjang dengan begitu si Kecil bisa dengan mudah menghisap ASI.
Selain itu jika Mama memiliki payudara yang kecil, nipple shield juga bisa memudahkan Mama dalam melakukan proses pemberian ASI untuk si Kecil.
7. Tips mengatasi kendala saat menyusui
Kendala saat memberikan ASI seperti di atas bisa Mama atasi dengan cara Mama tidak boleh panik saat air susu tidak keluar, karena setelah dua hari melahirkan memang tubuh masih melakukan penyesuaian.
Jangan mau bila pihak rumah sakit menawarkan untuk memberi susu formula pada si Kecil yang baru lahir karena hal itu bisa menyebabkan banyak gangguan seperti alergi salah satunya.
Bersabarlah dan hindari stres ya karena bila Mama mengalami stres produksi ASI juga akan mengalami gangguan.
Mama juga harus belajar mencari tahu tentang wawasan dalam memberikan ASI kepada si Kecil. Bertanya kepada orangtua sendiri atau mertua juga bisa memudahkan Mama dalam mengetahui tentang ASI.
Baca juga:
- 5 Manfaat Ikan Kembung untuk Ibu Menyusui, Tinggi Omega 3!
- 7 Tugas Suami Ketika Istri Memasuki Masa Menyusui
- 7 Cara Aman dan Nyaman Menyusui dengan Puting Datar