Gentle Birth, Alternatif Metode Melahirkan Tanpa Rasa Sakit
Trauma psikologis berdampak buruk pada mama untuk jangka panjang
6 September 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Melahirkan menjadi waktu yang tak terlupakan dalam hidup saat bertemu si kecil untuk pertama kalinya. Saat itu juga rasa sakit pun hilang seketika setelah melihat wajah mungilnya. Beberapa jam berlalu, rasa lelah pun timbul.
Rasa sakit saat proses persalinan mendadak teringat kembali, nggak jarang inilah yang membuat mama trauma untuk melahirkan lagi.
Ahli kandungan dan kebidanan sekaligus penggagas Bali Water Birth Association, Dr I Nyoman Hariyasa Sanjaya, SpOG mengatakan perkembangan teknologi medis dan keinginan serba praktis tanpa disadari menyebabkan dehumanisasi yakni proses reduksi manusia menjadi robot yang tidak lagi terdiri dari satu kesatuan mind, body, dan spirit.
Melahirkan pun dilihat sebagai peristiwa biologis semata dan hanya mengutamakan keselamatan dan kesehatan Mama dan bayi. Sementara psikis Mama saat melahirkan seringkali terabaikan.
“Sejak tahun 1970-an misalnya, terjadi tren operasi caecar dan intervensi medis yang tidak perlu. Kedua faktor ini diduga kuat ikut menjadi faktor penyebab kegagalan proses menyusui, terjadinya baby blues syndrome pasca persalinan, juga meningkatnya bermacam-macam gangguan penyakit, termasuk alergi dan autisme,” Dr Hariyasa menekankan.
Pengalaman seperti inilah yang kemudian membuat gentle birth menjadi hype sebagai metode melahirkan alternatif. Persalinan dengan metode gentle birth dilakukan bukan di rumah sakit, melainkan di rumah atau tempat yang didesain senyaman mungkin untuk Mama.
Kenapa dibuat nyaman, karena metode persalinan ini sangat memperhatikan semua aspek tubuh manusia secara holistik, baik fisik dan psikologi.
Jadi Mama akan dibuat rileks, nyaman, tenang dan tidak stres. Ada beberapa macam proses persalinan pada metode gentle birth, yuk simak penjelasan berikut ini.
1. Water birth
Proses persalinan water birth dilakukan di dalam air hangat atau sesuai dengan suhu tubuh Mama. Metode ini bisa menurunkan tekanan darah, sehingga meminimalisir kecemasan mama. Air juga bisa menurunkan hormon yang berhubungan dengan stres dan memproduksi endorfin sehingga rasa sakit berkurang tanpa bantuan anestesi.
Lapisan perineum saat di dalam air lebih elastis, jadi melahirkan dengan water birth bisa mengurangi risiko robeknya vagina.
Mama bebas bergerak dalam proses persalinan water birth, karena di dalam air terdapat gaya gravitasi yang mendukung dan memudahkan melahirkan dalam posisi duduk atau jongkok di kolam. Saat di dalam air, tubuh kita lebih mudah bergerak untuk mencari posisi yang nyaman.
Perlu diingat, yang terpenting mama tetap menjaga posisi lutut lebih rendah dari pinggul sehingga memudahkan bayi lahir.
Ahli kandungan menyarankan untuk berada di luar air pada saat tahap kedua persalinan. Seperti saat keadaan serviks terbuka lebar, pembukaan sudah sempurna dan siap menjadi jalan keluar bayi. Jika terjadi kendala, demi penanganan yang mudah dan cepat kalau terjadi sesuatu yang salah, seperti sesuatu yang menyebabkan mama harus melakukan persalinan caesar darurat.
Bayi Terlalu Lama di Dalam Air
Risiko bayi tenggelam atau terlalu lama di air sehingga bayi mengalami asphyxiation, yaitu kondisi kekurangan pasokan oksigen karena pernapasan abnormal. Kemungkinan terjadinya sindrom aspirasi mekonium pada bayi. Bayi stres saat proses persalinan di air menyebabkan ia bernapas di dalam air.
Kondisi ini berpotensi terjadi sindrom aspirasi mekonium yaitu kondisi saat bayi menghirup mekonium, kotoran pertama bayi yang ada dalam cairan ketuban saat proses persalinan sehingga menyebabkan pernapasan bayi bermasalah.
Kerusakan tali pusar juga bisa terjadi saat bayi diangkat ke permukaan serta potensi infeksi pada mama dan si kecil.
Berikut beberapa kondisi mama dan bayi yang tidak diperbolehkan melakukan metode persalinan water birth.
- Perempuan yang kurang dari usia 17 tahun atau lebih dari 35 tahun
- Mengalami Infeksi dan komplokasi seperti pre-eklampsia atau diabetes
- Hamil anak kembar atau lebih
- Melahirkan bayi prematur
- Posisi bayi sungsang
- Berat lahir bayi besar
- Riwayat operasi caesar di kehamilan sebelumnya atau kesulitan melahirkan
Editors' Pick
2. Silent birth
Metode melahirkan alternatif yang dilakukan selebriti hollywood Katie Holmes di tahun 2006 lalu, pertama kali dikenalkan oleh L. Ron Hubbard Dianetics :The Modern Science of Mental Health. Prinsip yang utama dalam persalinan silent birth adalah ketenangan yang diberikan pada calon mama saat proses persalinan.
Bahkan suara dari bidan atau dokter yang pada umumnya memberikan komando untuk mengejan atau mengambil napas tidak disarankan dalam metode ini.
Menurut L.Ron Hubbard bahwa saat bersalin, perempuan membutuhkan dukungan dari lingkungan yang tenang sehingga ia tidak mengeluarkan kata-kata ketika berada di ruang bersalin normal.
Perempuan yang merasakan kecemasan dan mengungkapkannya dengan tidak terkendali akan berdampak buruk pada psikologi saat proses persalinan.
Menjaga suasana persalinan tetap tenang juga baik untuk psikologi bayi.
Metode persalinan ini diyakini untuk menghindari setiap kata menyimpang yang bisa mengganggu mama dan bayi. Bayi yang lahir dalam suasana tenang cenderung lebih baik secara psikologi daripada bayi lahir dalam suasana ramai.
Kontroversi pada persalinan silenth birth timbul karena bertolak belakang pada persalinan normal pada umumnya, di mana bidan atau dokter akan memberikan pengarahan untuk mengejan atau menarik napas.
Saat melahirkan dengan metode silent birth, suara yang dikeluarkan mama selama proses persalinan juga dinilai alamiah.
3. Hypnobirthing
Hypnobirthing adalah proses melahirkan menggunakan menggunakan self-hypnosis atau menghipnotis diri sendiri dengan teknik relaksasi. Metode persalinan ini berfungsi membantu calon mama merasa siap sehingga ketakutan akan proses persalinan berkurang.
Rasa takut saat melahirkan menyebabkan psikologis dan otot-otot menegang sehingga mempengaruhi kontraksi dan menimbulkan rasa sakit. Kekuatan proses hypnobirthing berdasar pada sugesti calon Mama, bisa melalui musik, video, pemikiran dan kata-kata positif seperti “Saya ingin melahirkan secara normal”, dan “Saya relaks, bayi saya juga relaks”.
Hipnosis bisa dilakukan diri sendiri (self-hypnosis) atau meminta bantuan dari hipnoterapis.
Sebelum melalui persalinan hypnobirthing, sebaiknya calon Mama dan calon papa mengikuti kelas hypnobirthing usia kehamilan 25-29 minggu. Kalian akan diajarkan posisi tubuh saat persalinan dan kelahiran, mendalami relaksasi dan self-hypnosis, serta teknik bernapas.
Jadi pastikan metode persalinan yang akan calon mama jalani menjelang kehamilan trimester ketiga agar mama bisa mengikuti terapi sejak dini.
Hypnobirthing cukup aman dilakukan selama dokter yang menangani sepenuhnya mendukung metode ini dan telah terlatih. Sebaiknya melakukan persalinan di rumah sakit dengan fasilitas C-section (operasi caesarian) darurat dan unit perawatan bayi yang baru lahir untuk berjaga-jaga apabila terjadi komplikasi.
Baca juga:
Utamakan keselamatan dan si kecil
Apapun metode yang dilakukan, baik metode melahirkan konvensional maupun metode melahirkan alternatif memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing sesuai kondisi calon Mama dan bayi. Kesehatan dan keselamatan calon Mama dan bayi adalah hal terpenting untuk diutamakan dalam proses persalinan.