Wajarkah Buang Air Besar saat Persalinan?
Ada manfaatnya, lho buang air besar selama proses persalinan
29 September 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Banyak perempuan yang merasa khawatir saat pertama kali menghadapi proses persalinan. Apalagi banyak kejadian mencengangkan yang mungkin tidak bisa dibayangkan jika belum mengalaminya langsung. Pastinya karena ini pengalaman pertama Mama, mengetahui tentang proses persalinan itu amatlah penting.
Mungkin, terlintas dipikiran Mama betapa malunya jika saat proses persalinan ada keinginan untuk Mama buang air besar. Padahal, hal itu sangat wajar lho. Rasa ingin buang air besar saat mengejan itu sangat biasa terjadi.
Meskipun kasus ini bisa dibilang jarang terjadi namun, tidak sedikit perempuan yang mengalaminya. Berikut penjelasan yang telah Popmama.com rangkum
1. Mengapa Mama bisa buang air besar saat melahirkan?
Dilansir dari laman Parents, ada alasan sederhana: otot yang perempuan gunakan saat buang air besar adalah otot yang sama dengan yang digunakan saat mendorong, kata Marie Bigelow, seorang staf doula di Boise Women's Health & Birth Center di Idaho.
Ditambah lagi, saat perempuan melahirkan, perempuan memiliki tekanan ekstra pada usus besar dan dubur karena berat bayi bergerak melalui saluran lahir.
Bayangkan, usus besar Mama sebagai pasta gigi. Bayi memeras sisa pasta gigi yang tersisa di bagian bawah tabung agar ia dapat keluar. "Jangan heran jika terjadi buang kotoran selama persalinan," katanya.
Faktor lain yang membuat feses keluar ketika bersalin adalah prostaglandin. Hormon-hormon ini secara alami akan terjadi saat Mama buang air besar, tambah Jason James, M.D., kepala departemen kandungan dan kebidanan di Baptist Hospital of Miami.
"Mereka juga merupakan hormon utama yang terlibat dalam memengaruhi terjadinya persalinan. Bahkan, beberapa prostaglandin digunakan untuk menginduksi persalinan," terangnya.
Editors' Pick
2. Jangan tahan keinginan buang air besar saat melahirkan
Kebanyakan perempuan mungkin malu dan ragu untuk mengejan lebih keras karena perempuan merasa bahwa kotoran di perutnya akan keluar selama proses persalinan. Namun, jika hal ini Mama tahan, kekuatan mengejan akan berkurang sehingga bayi tidak akan keluar.
Lagi pula, saat kamu merasa ingin buang air besar, belum tentu hal itu benar-benar terjadi. Bisa jadi itu karena efek bayinya akan keluar. Mama tak perlu cemas dengan itu jika kotoran benar keluar. Tim medis akan segera menangani sesuai prosedur kesehatan.
Ini bukan sesuatu hal yang buruk, Ma. Tugas Mama hanya perlu fokus untuk mendorong agar bayinya cepat keluar.
3. Apakah buang air besar saat melahirkan bisa dicegah?
Sebenarnya tidak juga, tetapi Mama mungkin secara alami mengontrol buang air besar secara rutin sebelum tahap akhir persalinan agar mengurangi jumlah feses di usus besar yang keluar saat mendorong, kata Katie Page, seorang Bidan Perawat Bersertifikat di Forest, Virginia.
Sebetulnya tidak ada yang bisa menjamin jika Mama tidak akan mengeluarkan kotoran ketika melahirkan. Hal ini tergantung kondisi Mama.
Pada tahap awal persalinan, ketika kontraksi belum terlalu sering Mama mungkin bisa ke kamar mandi untuk berusaha mengeluarkan sisa-sisa makanan yang masih ada di dalam perut. Namun, jika memang tidak bisa, jangan dipaksakan ya, Ma.
Cara lain yang bisa dilakukan yaitu dengan perbanyak mengonsumsi makanan sehat dan berserat selama kehamilan apalagi menjelang persalinan. Hal ini mengurangi risiko untuk terkenan sembelit dan mengosongkan usus dari sisa makan akan lebih mudah.
Saat hamil terjadi peningkatan hormon progesteron di dalam tubuh yang mengakibatkan gerakan organ pencernaan melambat atau menjadi relaks.
Bisa juga dengn melakukan enema, beberapa rumah sakit masih mempromosikan enema pra-persalinan untuk membersihkan jalan, tetapi itu bukan praktik standar lagi.
Faktanya, penggunaan rutin enema selama persalinan sekarang tidak disarankan, menurut tinjauan Cochrane 2013, yang merupakan tinjauan sistematis dari beberapa studi tentang masalah ini. Laporan tersebut mencatat bahwa jenis enema ini tidak menunjukkan manfaat bagi perempuan.
Namun, beberapa dokter masih merekomendasikan mereka untuk manfaat psikologis yang mungkin mereka miliki dengan pasien.
4. Bagaimana pemikiran dokter tentang ini?
"Banyak pasien yang memiliki ketakutan ini," kata Dr. James. Yang membuat Dr. James terganggu adalah bahwa rasa takut buang air besar pasien dapat menghambat mendorong secara efektif. Menolak mengejen atau mencoba melawan apa yang dilakukan tubuh, dapat membuat proses kelahiran jadi menyedihkan dan bahkan mungkin mengulur waktu persalinan.
Tim medis mengerti bahwa perempuan biasanya takut akan bau, khawatir tentang apa yang mungkin dipikirkan anggota keluarga, atau terutama khawatir tentang yang dipikirkan pasangan mereka.
Tetapi tubuh pada akhirnya akan memiliki dorongan untuk mengendalikan yang tak terkendali, sehingga tidak bisa menghambat selamanya.
5. Manfaat buang air besar saat melahirkan
Bigelow mengatakan ada 9 dari 10 perempuan hamil yang memiliki rasa takut akan keluarnya feses saat melahirkan. Tapi ternyata buang air besar ada manfaatnya, lho. Terlebih lagi, buang kotoran selama persalinan dapat membantu bayi mengembangkan microbioma mereka.
Microbioma ini adalah bakteri yang ada ketika buang air besar dan bisa membantu melawan flu. Bayi dilahirkan dengan usus yang steril dan tidak memiliki bakteri di usus besar.
Kepada TODAY, Tracy Shafizadeh, direktur komunikasi ilmiah di Evolve BioSystems mengatakan, "Saat bayi melewati saluran vagina dia terkena bakteri dari Mama. Ketika Mama buang air besar saat melahirkan, maka bayi dapat mengambil bakteri usus yang bermanfaat."
Maka itu, buang air besar saat melahirkan bisa memindahkan bakteri bermanfaat dari Mama ke bayi.
Salah satu bakteri yang dapat diterima bayi dari sang ibunya adalah B.infantis, yang bisa melawan bakteri berbahaya, seperti E.coli, Staphylococcus atau Streptococcus. Ini sangat penting untuk mengembangkan sistem kekebalan tubuh dan membantu dengan mikrobioma dalam usus bayi selama 6 bulan pertama kehidupannya.
B.infantis pada usus bayi, dapat membuat lingkungan lebih asam, memungkinkan bakteri sehat untuk berkembang. B.infantis menciptakan lingkungan yang lebih melindungi.
Kejadian buang air besar selama proses persalinan normal memang sangat lumrah terjadi pada perempuan. Itu tandanya kabar baik karena tubuh Mama melakukan pekerjaannya.
Oleh karena itu, buang pikiran negatif menganai persoalan ini ya, Ma. Yang terpenting berdoa agar si bayi dan Mama bisa menjalani proses persalinan dengan lancar.
Baca juga:
- Perlukah Menggunakan Doula saat Melahirkan?
- Dalam Kondisi Autopilot, Seorang Mama Melahirkan di Mobil Listrik
- Fairuz A Rafiq Melahirkan Anak Ketiga di Tanggal Cantik Bulan Desember