5 Penyebab Kelahiran Prematur yang Harus Diwaspadai
Yuk, lebih aware lagi karena penyebab kelahiran prematur jarang diketahui!
3 Mei 2024

Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kehamilan adalah masa yang membahagiakan sekaligus mendebarkan. Hal Ini lantaran Mama harus ekstra menjaga diri agar janin dalam kandungan tetap sehat.
Beragam cara pun dilakukan dengan dukungan dan bantuan pasangan untuk menjaga kehamilan. Sehingga, janin tumbuh optimal sampai waktu persalinan tiba.
Nah, salah satu yang kerap dikhawatirkan banyak pasangan adalah risiko kelahiran prematur. Artinya, janin lahir sebelum minggu ke-37. Bayi lahir lebih dulu dari waktu perkiraan persalinan.
Meski mengkhawatirkan, ternyata masih banyak yang belum mengetahui penyebab kelahiran prematur. Padahal dengan mengetahui penyebabnya, Mama dan Papa bisa saling bekerjasama untuk menjaga kehamilan, sehingga janin tidak berisiko lahir prematur.
Apa saja saja penyebab kelahiran prematur? Berikut Popmama.com telah mengulas jawabannya.
1. Pahami pengertian kelahiran prematur
Normalnya, kelahiran terjadi setelah usia kehamilan 38-42 minggu. Namun, dalam beberapa kasus, bayi lahir lebih awal dari target perkiraan kelahiran.
Misalnya, seminggu lebih cepat atau malah seminggu lebih lambat.
Dilansir Mayo Clinic, jika bayi lahir sebelum 37 minggu, maka kelahirannya prematur. Biasanya ditandai dengan pecahnya ketuban dini atau ketuban pecah sebelum persalinan.
Bayi yang lahir prematur umumnya memiliki tubuh yang lebih kecil. Selain itu, kemampuan mengisap dan menelan pada bayi masih belum berfungsi sempurna. Akibatnya bayi sulit menyusu pada ibu untuk mendapat ASI.
Karena masih kesulitan mengisap, bayi prematur harus dibantu alat medis untuk mendapatkan asupan dan nutrisi. Selain itu, suhu bayi prematur biasanya lebih rendah daripada bayi yang lahir normal.
Gangguan kesehatan pada bayi yang lahir prematur cukup sering terjadi. Pasalnya, bayi yang lahir lebih cepat dengan organ tubuh yang masih belum berkembang maksimal.
Padahal, minggu-minggu terakhir menuju waktu persalinan adalah masa penting. Di tahap ini, terjadi pembentukan organ vital seperti paru-paru dan otak.
Selain itu, bayi juga mengalami peningkatan berat badan di masa minggu terakhir. Apabila lahir prematur, bayi belum melewati masa-masa penting tersebut.
Nah, pertanyaan yang sering muncul adalah, mengapa bayi bisa lahir prematur? Penyebab kelahiran prematur cukup beragam.
Penyebabnya tidak bisa digeneralisasi karena infeksi saja. Faktor kondisi kehamilan dan kondisi ibu juga turut memengaruhi.
Editors' Pick
2. Beragam penyebab kelahiran prematur
Penyebab kelahiran prematur sering kali tidak diketahui. Mirisnya lagi, kelahiran prematur menjadi faktor utama tingginya angka kematian bayi.
Sebagian besar ibu menyadari kelahiran prematur baru setelah ketuban pecah dini sebelum persalinan.
Berikut ini adalah 5 penyebab kelahiran prematur:
- Komplikasi
Adanya penyakit lain yang diderita ibu saat kehamilan dapat menyebabkan kelahiran prematur, seperti diabetes gestasional, tekanan darah tinggi, pre-eklampsia, plasenta previa (plasenta menempel pada leher rahim), atau abruptio plasenta (plasenta memisahkan diri dari dinding rahim sebelum bayi lahir).
- Gaya hidup yang buruk
Kebiasan merokok saat hamil, mengonsumsi alkohol, dan mengonsumsi makanan rendah nutrisi menjadi penyebab kelahiran prematur.
Kandungan rokok, alkohol, atau obat-obat terlarang dapat mengganggu tumbuh kembang janin. Bahkan, kandungan tersebut dapat merusak fungsi pembuluh darah plasenta yang menyuplai nutrisi dan oksigen.
- Infeksi bakteri
Penyebab kelahiran prematur berikutnya adalah infeksi bakteri pada sistem reproduksi dan saluran kemih.
Senyawa yang ada pada bakteri dapat melemahkan saluran kemih dan membuat lapisan di sekitar cairan ketuban melemah. Akibatnya, ketuban pecah lebih dini. Selain itu, infeksi bakteri dapat menyebabkan peradangan pada rahim.
Beberapa contoh infeksi yang dapat menyebabkan kelahiran prematur:
- Infeksi Penyakit Menular Seksual (PMS) seperti klamidia, gonore, dan trikomoniasis
- Infeksi rahim, seperti infeksi pada cairan ketuban dan area vagina (bacterial vaginosis/BV)
- Infeksi pada bagian tubuh lain, seperti infeksi pada ginjal, pneumonia, radang usus buntu, dan infeksi saluran kemih
- Struktur rahim atau leher rahim
Rahim adalah organ tubuh yang unik. Bentuk dan ukuran rahim setiap perempuan juga berbeda-beda.
Nah, kelainan rahim ditandai dengan ukuran leher rahim yang pendek atau kurang dari 2,5 cm. Selain itu, rahim tidak tertutup, leher rahim tipis, atau leher rahim membuka-menutup tanpa kontraksi.
Penyebab kelainan ini pun bermacam-macam. Kelainan memang sudah ada sejak lahir atau juga bisa disebabkan operasi.
- Faktor lainnya
Selain keempat penyebab tersebut, faktor-faktor lain yang memicu kelahiran prematur contohnya, ibu hamil di usia yang masih muda, yakni kurang dari 17 tahun.
Sebaliknya, hamil di umur lebih dari 35 tahun juga berisiko kelahiran prematur.
Apabila perempuan pernah mengalami keguguran, risiko kelahiran prematur juga cukup tinggi. Lalu, ibu yang memiliki cairan ketuban berlebih cukup rentan mengalami kelahiran prematur.
Usahakan Mama rileks dan bahagia selama kehamilan. Mengapa? Stres akibat tekanan fisik atau aktivitas yang padat dapat menyebabkan gangguan kehamilan sampai kelahiran prematur.