Perbedaan Operasi Caesar BPJS dan Umum yang Wajib Diketahui
Ketahui perbedaan keduanya dalam ulasan berikut ini!
25 Agustus 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Operasi caesar merupakan salah satu metode persalinan yang dilakukan secara operasi. Operasi ini biasanya dilakukan pada trimester ketiga kehamilan, atau pada saat usia kandungan lebih dari 28 minggu.
Nah, salah satu bahasan yang cukup ramai diperbincangkan adalah perbedaan operasi caesar BPJS dan umum. Pasalnya, terdapat perbedaan antara operasi caesar umum dengan operasi caesar BPJS.
Banyak ibu hamil yang khawatir operasi caesar BPJS lebih sakit ketimbang operasi caesar umum. Lantas, benarkah anggapan tersebut?
Daripada menduga-duga, berikut ulasan lengkap Popmama.com. Simak penjelasannya, yuk!
1. Operasi caesar dengan BPJS dan umum
Sebelum memahami perbedaan operasi caesar BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) dan umum, ketahui tentang operasi caesar dengan BPJS terlebih dulu.
BPJS adalah lembaga yang menyediakan jaminan kesehatan bagi masyarakat Indonesia yang memenuhi syarat.
Operasi caesar dilakukan dengan cara memotong lapisan-lapisan perut dan rahim untuk mengeluarkan bayi. Operasi ini dilakukan jika terdapat kondisi yang membahayakan ibu dan janin, misalnya keguguran, infeksi, atau posisi bayi yang tidak normal.
Operasi caesar BPJS adalah operasi caesar yang dilakukan di rumah sakit yang bekerja sama dengan BPJS. Sementara itu, operasi caesar umum dilakukan di rumah sakit umum yang tidak bekerja sama dengan BPJS.
Editors' Pick
2. Perbedaan biaya operasi caesar BPJS dan umum
Sebenarnya, perbedaan operasi caesar BPJS dan umum tidak terletak pada efek operasinya. Selama ini, banyak ibu hamil mengira operasi caesar BPJS lebih menyakitkan. Padahal, perbedaan keduanya terletak pada biaya.
Biaya operasi caesar BPJS diatur oleh BPJS. Biasanya, biaya yang dikeluarkan oleh pasien lebih rendah dibandingkan dengan operasi caesar umum. Namun, terkadang ada rumah sakit yang menambah biaya tambahan seperti biaya kamar atau biaya tindakan lain.
Untuk itu, sebaiknya pasien meminta informasi biaya operasi caesar secara lengkap kepada rumah sakit yang akan dilakukan operasi.
Sedangkan, biaya operasi caesar umum tergantung pada rumah sakit yang dipilih. Biaya operasi caesar umum biasanya lebih mahal dibandingkan dengan operasi caesar BPJS, karena tidak ada jaminan pembayaran dari BPJS. Namun, hal ini tidak selalu berlaku, tergantung pada fasilitas dan pelayanan yang diberikan oleh masing-masing rumah sakit.
Sebelum memutuskan untuk melakukan operasi caesar, sebaiknya kamu mengecek terlebih dahulu biaya yang akan dikeluarkan dan fasilitas yang ditawarkan rumah sakit.
3. Syarat dan ketentuan operasi caesar BPJS
Perbedaan operasi caesar BPJS dan umum juga terletak pada syarat dan ketentuannya. Bila menggunakan BPJS, kamu perlu memperhatikan syarat, ketentuan, dan dokumen yang dibutuhkan.
Berikut detail penjelasannya.
Syarat:
- Pasien harus terdaftar sebagai peserta BPJS dan memenuhi syarat-syarat yang ditentukan oleh BPJS.
- Pasien harus memiliki Kartu Peserta BPJS (KIS) yang masih berlaku
- Pasien harus memiliki rujukan dari dokter spesialis obstetri dan ginekologi yang menyatakan bahwa operasi caesar diperlukan. Misalnya, kehamilan berisiko tinggi karena posisi janin sulit untuk persalinan normal, janin terlalu besar untuk lahir lewat persalinan normal, ibu memiliki tekanan darah tinggi (preeklamsia), ada indikasi gawat janin, sampai janin cacat lahir.
Ketentuan:
- Operasi caesar BPJS hanya dilakukan di rumah sakit yang bekerja sama dengan BPJS. Pasien tidak bisa memilih rumah sakit yang tidak bekerja sama dengan BPJS meskipun memenuhi syarat.
- Biaya operasi caesar BPJS diatur oleh BPJS. Namun, terkadang ada rumah sakit yang menambah biaya tambahan.
Dokumen yang harus dipersiapkan:
- Kartu Peserta BPJS (KIS) yang masih berlaku.
- Surat rujukan dari dokter spesialis obstetri dan ginekologi yang menyatakan bahwa operasi caesar diperlukan.
- Dokumen lain yang diperlukan oleh rumah sakit, seperti surat keterangan hamil dari dokter atau surat keterangan sehat dari dokter.
4. Ketentuan lain yang perlu diperhatikan
Selain perbedaan operasi caesar BPJS dan umum, ada baiknya pahami ketentuan lain yang berlaku. Bukan hanya syarat dan ketentuan di atas, operasi caesar dengan BPJS memerlukan dokumen lain.
Perlu diingat juga, operasi caesar dengan BPJS tidak bisa atas permintaan pribadi. Dokter akan memberikan rekomendasi dan surat rujukan terlebih dulu. Jika mengajukan klaim biaya persalinan caesar atas permintaan pribadi, maka BPJS Kesehatan tidak menanggungnya.
Ibu hamil harus mendapatkan rujukan dari dokter di fasilitas kesehatan (faskes) tingkat I, seperti puskesmas atau klinik. Biasanya, dokter memberi surat rujukan usai melakukan pemeriksaan menyeluruh.
Surat rujukan itu harus dibawa saat daftar persalinan caesar. Surat rujukan dibawa bersama dengan fotokopi Kartu Keluarga (KK), Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang asli dan fotokopi, serta buku kesehatan ibu dan anak.
Jangan lupa, pastikan status kartu kepesertaan BPJS Kesehatan masih aktif sampai hari perkiraan lahir (HPL). Umumnya, masa aktif akan berhenti jika peserta tidak membayar iuran.
Bila kondisi ibu hamil sudah sangat gawat, ia dapat langsung dibawa ke IGD tanpa rujukan dari dokter di faskes I. Misalnya, ibu mengalami pecah ketuban dan gawat janin, tapi tidak bisa juga melahirkan dengan persalinan normal.
5. Syarat dan ketentuan operasi caesar umum
Berbeda dengan operasi caesar dengan BPJS, operasi caesar umum tidak perlu mendapatkan rujukan dari dokter spesialis obstetri dan ginekologi atau dokter faskes 1. Selain itu, operasi bisa dilakukan di rumah sakit umum manapun, tergantung keputusan pasien.
Biaya operasi caesar umum tergantung pada rumah sakit yang dipilih. Biaya operasi caesar umum pun biasanya lebih mahal dibandingkan dengan operasi caesar BPJS, karena tidak ada jaminan pembayaran dari BPJS.
Itulah perbedaan operasi caesar BPJS dan umum.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa perbedaan utama antara operasi caesar BPJS dan operasi caesar umum adalah terletak pada biaya yang harus dikeluarkan oleh pasien.
Operasi caesar umum biasanya lebih mahal dibandingkan dengan operasi caesar dengan BPJS. Namun, hal ini tidak selalu berlaku, tergantung pada fasilitas dan pelayanan yang diberikan oleh masing-masing rumah sakit.
Perbedaannya tidak terletak pada efek operasi caesar, ya. Operasi caesar BPJS ataupun operasi caesar umum tetap memberikan efek nyeri.
Baca Juga:
- 10 Ciri Infeksi pada Luka Caesar Bagian Dalam dan Cara Mengatasinya
- Operasi Caesar ERACS, Ketahui Keunggulan dan Fase-fasenya
- Ciri-Ciri Jahitan Kering Pasca Melahirkan Normal, Yuk Perhatikan!