Mama Baru Mulai Menyusui, Kenali Istilah EPing atau Exclusive Pumping
Alternatif pemberian ASI pada bayi saat menyusui langsung tidak memungkinkan
22 Maret 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semua Mama pasti tahu ASI itu asupan terbaik bagi tumbuh kembang anak. Menyusui langsung atau direct breastfeeding adalah cara paling tepat untuk memenuhi gizi bayi sejak lahir.
Namun, tidak semua Mama beruntung bisa menyusui bayi, terlepas dari menyusui merupakan sesuatu yang alamiah. Maka, memerah ASI menjadi salah satu alternatif pemberian ASI ketika Mama tidak bisa menyusui bayi secara langsung untuk waktu yang lama.
Inilah yang disebut sebagai EPing atau Exclusive Pumping yaitu memerah ASI secara eksklusif dan tidak menyusui langsung bayi.
Dilansir dari whattoexpect.com,Exclusive Pumping (juga disebut sebagai “EPing”) berarti Mama membuat pilihan untuk memberikan hanya ASI yang Mama peras atau ASI pompa kepada bayi. Cara ini memang cukup memakan waktu. Bayi diberi ASI melalui botol, sehingga tidak menyusui langsung melalui payudara.
Berikut Popmama.com merangkum beberapa hal menarik seputar EPing untuk Mama.
1. Alasan medis sebagai alasan utama EPing
Ada beberapa penyebab Mama melakukan EPing untuk bayi, tetapi alasan medis perlu ditempatkan sebagai alasan utama mengapa perlu EPing, seperti:
- Bayi terlahir prematur
- Bayi mempunyai masalah medis yang terdeteksi sejak hari pertama kelahirannya
- Mama menderita suatu penyakit yang menyulitkan menyusui langsung
Dalam beberapa kasus, EPing dilakukan guna memenuhi asupan ASI bayi yang memang memerlukan perawatan medis khusus. Pada bayi prematur, misalnya, ASI perah diberikan melalui selang yang diarahkan ke lambung (sonde/OGT) saat ia berada dalam inkubator.
Editors' Pick
2. Perlu tekad kuat dan dedikasi tinggi
Faktanya, EPing memang membutuhkan tekad kuat dan dedikasi tinggi dari Mama. Berbeda dengan menyusui langsung yang lebih simpel: buka baju, posisikan bayi, dan menyusui, Mama yang melakukan EPing harus punya persiapan ini dan itu.
Beberapa hal yang perlu Mama persiapkan saat memutuskan EPing adalah:
- Pompa ASI, jika perlu lebih dari satu
- Kantong ASI dan botol kaca untuk menyimpan ASI
- Tempat penyimpanan ASI yang memadai
- Kesiapan mental untuk disiplin dengan jadwal memompa ASI selama 8-12 kali sehari
Semua proses memompa bisa Mama lakukan dan jalani perlahan tapi pasti. Saat awal memulai memang tampak repot. Mama harus rajin membersihkan pompa berulang kali, menyimpan ASI perah dalam wadah, hingga menyiapkan proses pemberian ASI pada bayi.
Namun, seiring waktu, semua akan lebih mudah, Ma. Beberapa trik bisa Mama lakukan untuk menghemat tenaga saat memompa ASI, seperti menyimpan bagian pompa dalam wadah steril dan menaruh di kulkas untuk sesi pumping berikutnya.
Begitu juga saat pemberian ASI pada bayi. Sesekali Mama bisa mengandalkan Papa untuk menyusui si Kecil dengan ASI perah sementara Mama beristirahat.
3. Frekuensi memompa ASI
Karena asupan ASI bayi tergantung dari hasil perahan Mama, maka Mama perlu membuat jadwal pompa yang pasti dan sama setiap harinya.
Sebagai contoh, bayi baru lahir menyusu sekitar 8-12 kali per hari. Maka, Mama perlu memompa ASI per 2-3 jam selama 20 menit tiap sesi, termasuk saat malam hari di sela waktu tidur Mama.
Perlu Mama ingat bahwa produksi ASI bekerja dengan prinsip supply and demand. Semakin sering Mama mengosongkan payudara, semakin banyak produksi ASI yang dihasilkan.
Mama juga bisa melakukan power pumping, yaitu cara memompa ASI selama 10 menit, jeda istirahat 10 menit, pompa lagi 10 menit, dan seterusnya selama kurun waktu 1-2 jam.
4. Penting menjaga produksi ASI
Tahukah Mama bahwa bayi yang minum ASI perah ternyata kebutuhannya lebih sedikit dibandingkan bayi yang minum susu formula? Hal ini disebabkan komponen ASI jauh lebih baik dan bergizi, sehingga porsi kecil pun cukup untuk memenuhi kebutuhan bayi.
Namun, jangan sampai Mama terlena dengan fakta tersebut dan melupakan kualitas ASI yang dihasilkan. Menjaga produksi ASI penting untuk Mama EPing, terutama saat Mama berkomitmen memberi ASI hingga anak usia 2 tahun.
Oleh karena itu, Mama bisa melakukan beberapa tips menjaga produksi ASI tetap lancar.
- Sering memompa
- Buat diri sendiri happy untuk meningkatkan hormon oksitosin
- Patuhi jadwal sesi pumping
- Makan makanan bergizi seimbang
- Tetap bangun kedekatan dengan bayi untuk memberikan Mama rasa percaya diri dan motivasi melakukan EPing
5. Selama masih bisa relaktasi, menyusui langsung mungkin dilakukan
Sampai kapan Mama bisa melakukan EPing? Pada usia bayi 0-3 bulan, Mama masih mencari bagaimana kenyamanan memompa ASI sambil membangun persediaan ASI perah. Lewat 3 bulan, biasanya stok ASI Mama cukup stabil dan bisa memenuhi kebutuhan si Kecil.
Namun, Mama tetap perlu berpegangan pada jadwal memompa agar stok ASI selalu aman tersedia. Dengan komitmen kuat seperti ini, banyak Mama yang berhasil melakukan EPing hingga 1 tahun lamanya.
Meskipun demikian, sembari tetap EPing, Mama perlu mempertimbangkan untuk melakukan proses relaktasi agar bisa menyusui si Kecil secara langsung. Kesiapan Mama dan kesiapan bayi menyusui dapat dilatih bersama melalui proses relaktasi.
Untuk itu, Mama dapat mendatangi konselor menyusui dan konsultan laktasi guna membantu Mama dan bayi menyusui langsung.
Itulah 5 hal seputar EPing yang perlu Mama tahu. Menyusui langsung atau EPing, Mama tetap menyandang status sebagai ibu menyusui. Tidak usah pusing dengan apa kata orang, selama Mama sudah mengusahakan hal terbaik untuk si Kecil. Tetap semangat, Ma!
Baca juga:
- Ashley Graham Bagikan Video Pumping ASI & Foto Menyusui Anak Kembarnya
- Ardina Rasti Pumping ASI di Lokasi Syuting, Suami Jadi 'Ayah ASI'
- Jadwal Pumping ASI untuk Ibu Bekerja, Jangan Sampai Terlewat Ya!