Bolehkah Ibu Menyusui Minum Antibiotik? Temukan Jawabannya di Sini
Sama seperti ibu hamil, ibu menyusui tidak boleh sembarangan minum obat
6 Oktober 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Walau Mama ingin sehat selalu, ada kalanya tubuh ini tidak lagi mampu beraktivitas sesuai harapan. Saat akhirnya tumbang, mau tak mau Mama perlu istirahat penuh untuk memulihkan kondisi tubuh.
Sekalipun orang bilang “Jadi ibu itu nggak boleh sakit”, tetap saja Mama juga manusia. Jadi, sakit adalah hal wajar.
Apalagi, tidak ada satupun orang yang ingin sakit. Ditambah urusan minum obat yang kadang bikin ibu menyusui uring-uringan.
Ya, status sebagai ibu menyusui membuat Mama tidak boleh sembarangan mengonsumsi obat. Sama seperti sewaktu hamil. Lantas, bagaimana jika dokter meresepkan antibiotik untuk Mama? Bolehkah ibu menyusui minum antibiotik?
Yuk, temukan jawabannya dalam ulasan Popmama.com berikut ini.
1. Pahami cara kerja obat dalam tubuh
Dilansir dari Academy of American Pediatrics (AAP), antibiotik merupakan obat paling umum yang sering diresepkan ketika ibu mengalami gejala penyakit tertentu. Semua yang terkandung dalam antibiotik akan masuk dalam ASI.
Di sisi lain AAP juga menegaskan bahwa secara umum jika antibiotik diberikan langsung kepada bayi prematur atau baru lahir, maka seharusnya antibiotik juga aman dikonsumsi oleh ibu menyusui.
Dari uraian tersebut, Mama perlu memahami bagaimana kerja obat selagi menyusui. Mengutip penjelasan Mayo Clinic, sebagian besar obat yang Mama minum masuk ke aliran darah, otomatis akan ada dalam ASI.
Namun, kadar obat yang masuk dalam ASI kebanyakan lebih rendah ketimbang kadar obat dalam darah mama.
Maka, sebagian besar obat-obatan yang diminum tidak menimbulkan risiko nyata bagi mayoritas bayi.
Editors' Pick
2. Tetap ada pengecualian yang perlu diperhatikan
Meski demikian, Mayo Clinic mencatat ada beberapa pengecualian dalam situasi ini.
Setiap obat yang Mama minum, termasuk antibiotik, harus diberikan dengan sepengetahuan dokter anak atau dokter yang memeriksa Mama. Artinya, Mama tidak bisa membeli antibiotik secara bebas tanpa resep dokter.
Kemudian, perhatikan juga berapa usia bayi. Paparan antibiotik akan berisiko lebih besar pada bayi prematur dan bayi baru lahir, ketimbang bayi yang usianya lebih tua dan balita.
Mama bisa memakai pertimbangan ini, jika bayi bisa mengonsumsi antibiotik dengan aman, kemungkinan obat tersebut aman pula diminum ibu menyusui.
Sementara, jika ada kondisi yang membuat Mama harus meminum antibiotik yang tidak aman untuk bayi, coba pertimbangkan beberapa hal ini:
Apakah ada alternatif obat yang lebih aman?
Berapa lama pengobatan akan berjalan?
Bisakah Mama tetap memompa dan membuang ASI untuk sementara waktu dan kembali menyusui setelah pengobatan selesai?
3. Apa saja jenis antibiotik yang aman?
Jawaban pertanyaan ini tidaklah mutlak karena bergantung pada beberapa kondisi, seperti:
- Usia bayi
- Berat badan bayi
- Kesehatan bayi secara keseluruhan
- Penyakit yang Mama alami
Maka, penting untuk tetap berkonsultasi dengan dokter anak dan dokter yang memeriksa Mama apakah antibiotik tertentu aman dikonsumsi saat Mama menyusui.
Namun, sebagian besar ahli berpendapat ada beberapa jenis antibiotik yang dipandang aman dikonsumsi ibu menyusui.
- Penisilin, termasuk amoksisilin dan ampisilin
- Sefalosporin, misalnya sefaleksin
- Flukanazol (diflucan), sejenis antimikroba yang biasa dipakai untuk mengobati infeksi jamur
4. Diskusi dengan dokter lebih dulu sebelum mengantongi resep antibiotik
Ketika Mama menjalani pemeriksaan dengan dokter, sebelum mengantongi resep antibiotik, coba tanyakan ini pada dokter.
- Apakah pengobatan ini aman untuk bayi?
- Adakah efek samping yang mungkin dialami bayi jika Mama minum obat ini?
- Apakah Mama harus memberikan probiotik khusus untuk bayi
Lebih lanjut, Mama bisa mengatakan dengan jelas kepada dokter bahwa saat ini Mama tengah menyusui. Umumnya dokter akan meresepkan alternatif antibiotik yang aman untuk ibu menyusui.
Pilihan lain, dokter memberi antibiotik dengan dosis rendah sehingga meminimalisir efeknya pada bayi.
Mama juga perlu menanyakan berapa lama masa konsumsi obat dan berapa lama kandungan obat bertahan dalam sistem tubuh. Jadi, setelah itu Mama bisa melakukan langkah-langkah penting guna tetap bisa menyusui si Kecil.
Demikian informasi mengenai konsumsi antibiotik untuk ibu menyusui. Jangan ragu untuk berdiskusi dengan dokter maupun konselor laktasi jika Mama tengah mengalami situasi sulit seperti ini ya. Pastikan Mama memberi usaha terbaik agar tetap bisa mengASIhi si Kecil dengan optimal.
Baca juga:
- Jangan Salah Beli, Ini Rekomendasi Obat Sakit Gigi untuk Ibu Menyusui
- Ini Rekomendasi Obat Batuk untuk Ibu Menyusui yang Aman Dikonsumsi
- 7 Rekomendasi Obat Flu Berbahan Alami untuk Ibu Menyusui