Secara umum, persalinan terjadi pada usia kehamilan 38 minggu hingga 40 minggu. Itulah yang disebut sebagai full-term pregnancies.
Namun, tak jarang sebagian ibu hamil justru melewati hariperkiraanlahir atau HPL. Melahirkan saat usia kehamilan di atas 40 minggu tentu punya risiko tersendiri.
Yuk, simak informasi yang Popmama.comrangkum dari verywellfamily mengenai penyebab kehamilan melewati HPL.
1. Istilah penting seputar waktu kelahiran
Freepik/pch.vector
Kelahiran bayi ternyata ada frame waktu tersendiri, Ma. Secara medis, waktu persalinan terbagi dalam empat kelompok, yaitu:
Early term: usia 37 minggu 0 hari hingga 38 minggu 6 hari
Full-term: usia 39 minggu 0 hari hingga 40 minggu 6 hari
Late-term: usia 41 minggu 0 hari hingga 41 minggu 6 hari
Post-term: usia 42 minggu 0 hari dan seterusnya
Editors' Pick
2. Sekitar 10 persen kehamilan mencapai usia 42 minggu
Pexels/Daniel Reche
Demikian pernyataan yang dikeluarkan oleh American College of Obstetricians and Gynecologists. Namun, kadang hal itu terjadi karena kurang akuratnya menghitung HPL tadi, Ma.
Bagaimanapun juga menghitung HPL itu bisa agak tricky.
Sulit untuk memperkirakan dengan tepat usia janin. Itulah mengapa istilah hari perkiraan lahir kadang bisa meleset 1-2 minggu dari usia janin sebenarnya.
3. Penyebab HPL bisa tidak akurat
Unsplash/Adam Tinworth
Ada banyak alasan mengapa perhitungan HPL kadang tidak akurat. Mulai dari periode menstruasi tidak teratur, ibu hamil tidak menguraikan semua informasi terkait menstruasi secara rinci dan tepat pada dokter atau bidan, hingga salah mengenali tanda-tanda awal kehamilan.
Selain kesalahan menghitung HPL, kehamilan melewati HPL ternyata juga dipengaruhi oleh riwayat kehamilan dalam keluarga orangtua bayi.
Mama bisa mengecek pada riwayat orangtua atau mertua, apakah Mama atau suami, maupun anggota keluarga lainnya pernah mengalami hal serupa.
Masa kehamilan lebih panjang ini bisa saja dialami Mama jika dalam keluarga besar ada riwayat kehamilan demikian.
Namun, Mama juga perlu tahu beberapa metode yang biasa dipakai dokter untuk menentukan HPL, antara lain:
Berdasarkan hari terakhir ovulasi
Berdasarkan hari pertama menstruasi terakhir
Pemeriksaan klinis pada ukuran rahim
Laporan gerakan pertama janin, umumnya terjadi pada usia kandungan 16-20 minggu
Detak jantung pertama yang terdeteksi, rata-rata pada usia kandungan 18-20 minggu
USG pada masa awal kehamilan bisa memperkirakan usia janin sekitar 7-10 hari, tetapi cara ini tidak selalu efektif
4. Apa yang terjadi setelah kehamilan lewat usia 40 minggu?
Freepik/pressfoto
Setelah melewati usia kehamilan 40 minggu, umumnya dokter atau bidan akan melakukan beberapa prosedur guna memastikan kondisi kesehatan mama dan janin, seperti non-stress test (NST) dan biophysical profile (BPP).
Dalam prosedur NST, detak jantung bayi akan diukur dan dipantau selama 20-40menit. Sementara dalam BPP, dokter akan melakukan USG dan memeriksa pergerakan bayi secara mendetail, seperti tangan dan kaki, badan, otot dada, dan mengukur volume cairan ketuban.
Hasil kedua tes tersebut akan menjadi dasar dokter dalam mengambil keputusan tindakan apa yang perlu dilakukan. Bisa saja Mama justru dipersilakan pulang dan menanti tanda-tanda melahirkan muncul dengan sendirinya.
Atau dokter memutuskan untuk induksi guna mempercepat kelahiran karena ada kondisi medis tertentu yang bisa berbahaya bagi keselamatan mama dan bayi.
5. Risiko yang muncul pada kehamilan lewat HPL
Freepik/Yanalya
Beberapa penelitian mengungkapkan risiko yang mungkin muncul ketika usia kandungan melewati HPL, seperti:
Risiko infeksi dan/atau tekanan darah tinggi pada ibu
Melahirkan melalui prosedur operasi
Meningkatkan risiko penggunaan alat bantu saat proses persalinan
Risiko perobekan vagina karena bayi terlahir besar
Cairan ketuban berkurang
Kemungkinan mekonium (feses pertama bayi baru lahir) lebih kental dan pekat
Kemungkinan bayi dirawat dalam NICU
Itulah penyebab kelahiran melewati HPL. Jika Mama mengalami hal ini, tetap tenang dan ikuti petunjuk dokter. Jangan ragu untuk memperbanyak aktivitas fisik ringan, seperti jalan kaki, guna merangsang bayi lahir. Tetap pantau kontraksi atau tanda-tanda melahirkan lainnya. Segera hubungi dokter/bidan jika tanda-tanda melahirkan sudah mulai terlihat.