Bolehkah Ibu Menyusui Melakukan Intermittent Fasting?
Berikut tips aman melakukan intermitten fasting untuk ibu menyusui
5 Oktober 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Naiknya perubahan berat badan secara drastis selama masa kehamilan terkadang membuat seseorang menjadi tidak percaya diri.
Sehingga setelah sang anak lahir, banyak orang tua yang ingin segera menurunkan berat badan demi mengembalikan kembali tubuh indah mereka.
Untuk menurunkan berat badan, terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan, mulai dari defisit kalori, tidak mengkonsumsi karbohidrat, hingga melakukan intermittent fasting.
Dilansir dari laman Verywell Family, intermittent fasting merupakan metode mengatur pola makan dengan cara puasa makan selama rentang waktu tertentu.
Namun, kamu masih bisa mengonsumsi minuman dalam rentang waktu tersebut.
Cara yang satu ini memang berhasil bagi sebagian orang, namun untuk ibu menyusui, apakah metode ini aman untuk dilakukan?
Berikut Popmama.com berikan informasi selengkapnya.
Editors' Pick
Intermittent Fasting saat Menyusui
Melakukan intermittent fasting selama menyusui bisa aman jika kamu mampu memenuhi kebutuhan kalori, nutrisi, dan cairan dalam tubuh.
Bila saat berpuasa kamu mengalami efek samping yang tidak baik, maka intermittent fasting harus segera dihentikan.
"Intermiten fasting untuk menurunkan berat badan saat menyusui tidak akan membahayakan bayi selama kamu terus menyusui secara teratur," ujar Bruce K. Young, MD, pemimpin dan inovator di bidang kebidanan dan ginekologi seperti dikutip dari laman Verywell Family.
"Namun, kamu mungkin mengalami pusing, mual, atau sakit perut, dan harus selalu memastikan untuk minum banyak air. Jika gejala ini terjadi, sebaiknya hentikan puasa," imbuhnya.
Tips Aman Intermittent Fasting saat Menyusui
Jika kamu ingin coba melakukan intermittent fasting, berikut tips aman untuk melakukannya.
- Mengonsumsi cukup kalori
Tips pertama adalah dengan mengonsumsi kalori yang cukup. Pada orang menyusui, kalori yang dibutuhkan lebih banyak dibandingkan orang yang sehat dan tidak hamil hingga 450 – 500 kilokalori. Ini berarti, dalam satu hari kamu perlu mengkonsumsi 2.300 – 2.500 kalori selama rentang waktu yang diperbolehkan untuk makan.
- Minum cukup cairan
Kedua, mencukupi cairan adalah hal yang wajib. Saat menyusui, kamu perlu minum sekitar 16 gelas sehari yang mana jumlahnya dua kali lipat dari orang yang tidak menyusui. Maka dari itu, kamu perlu minum sepanjang hari termasuk saat rentang waktu berpuasa. Jangan khawatir, air adalah hal yang baik dikonsumsi selama intermittent fasting.
- Makan makanan yang bernutrisi
Mengkonsumsi makanan yang bernutrisi merupakan hal yang penting, terutama untuk ibu menyusui. Kamu bisa mulai mengonsumsi lebih banyak protein, karbohidrat, dan lemak.
Semua itu bisa kamu dapatkan melalui berbagai macam buah-buahan, sayur-sayuran, daging tanpa lemak, biji-bijian, hingga makanan yang terbuat dari gandum.
- Kelola stres dengan baik
Pada saat puasa, produksi kortisol—hormon yang dikaitkan dengan stress, dapat meningkat. Sedangkan, hampir semua orangtua baru akan menderita kurang tidur yang mana kurang tidur juga akan meningkatkan hormon kortisol.
Untuk kamu yang berencana melakukan intermittent fasting, kamu perlu mengelola stres dengan baik untuk menghindari penurunan produksi ASI yang disebabkan oleh stres.
Pilih rentang waktu makan yang lebih lama atau pilih waktu lain untuk melakukan intermittent fasting agar hal tersebut tidak terjadi.