Melahirkan, Siti Badriah Alami Baby Blues hingga Menangis Histeris
Menangis hingga teriak histeris, Siti Badriah alami baby blues pasca melahirkan anak pertamanya
18 Juli 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pedangdut Siti Badriah belum lama ini baru saja melahirkan anak pertamanya. Meski terlihat bahagia, namun dalam prosesnya ternyata Sibad mengaku sempat mengalami baby blues.
Dilansir dari laman Healthline, sekitar 80 persen ibu pasca melahirkan akan mengalami baby blues, yakni periode singkat setelah melahirkan yang dipenuhi dengan kesedihan, kecemasan, stres, hingga perubahan suasana hati.
Baby blues biasanya terjadi dalam beberapa hari setelah melahirkan. Penyebabnya sendiri karena perubahan hormonal yang mempengaruhi pikiran ibu pasca melahirkan.
Seperti apa baby blues yang dialami oleh Siti Badriah? Berikut Popmama.com berikan informasi selengkapnya seputarSiti Badriah yang alami baby blues.
Editors' Pick
Melahirkan Putri yang Menggemaskan Maret lalu
Pedangdut dengan hits "Lagi Syantik" itu telah melahirkan anak pertamanya yang berjenis kelamin perempuan pada (18/3/2022) silam bertepat di RSIA Bina Medika Bintaro.
Biasa dipanggil dengan sebutan baby fruity, bayi mungil tersebut diberi nama Xarena Zenata Denallie Baharudin yang memiliki arti perempuan luar biasa yang tenang dan berkilawan di lautan agama.
Alami Baby Blues pada Hari Pertama Pasca Melahirkan
Meski terlihat sangat bahagia, rupanya Siti Badriah juga sempat mengalami baby blues, loh. Hal tersebut ia akui dalam salah satu program acara di televisi.
Pada saat itu, sang bayi yang telah diantarkan ke dalam ruangannya pun menangis. Namun saat ingin menyusui, rupanya produksi ASI Sibad belum keluar.
"ASI aku belum keluar. Pada saat itu ASI aku belum keluar, sedangkan aku harus nyusuin. Gimana caranya, nih. Nah aku paniknya disitu," ujar Sibad dalam tayangan yang diunggah kanal YouTube TRANS TV Official.
Hal tersebut bahkan membuat dirinya teriak dan menangis histeris di rumah sakit karena takut tidak dapat memberi makan sang anak dengan baik.
“Aku takut. Aku mikir aku takut aku gak bisa ngasih makan anak aku. Takut banget. Nanti anak aku makan pakai apa, nanti anak aku gak sehat, pikirannya udah segitunya,” tambahnya.