Berbahayakah Cairan Ketuban yang Rembes sebelum Persalinan?
Ketahui dulu faktanya agar Mama tidak panik saat hal ini terjadi.
16 Oktober 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Perhatikan dengan cermat setiap masalah yang terjadi pada kehamilan mama. Termasuk ketika terasa ada cairan yang keluar dari vagina, yang mirip seperti urine. Bisa saja itu adalah rembesan cairan ketuban lho, Ma.
Sebagian besar ibu hamil seringkali tidak menyadari bahwa terjadi kondisi tersebut. Sehingga terlambat memeriksakannya ke dokter.
Padahal air ketuban yang rembes dapat memengaruhi kondisi kesehatan janin. Untuk itu, apabila hal tersebut terjadi, Mama sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter.
Lalu, berbahayakah air ketuban yang rembes sebelum persalinan dan apa penyebabnya? Berikut ini Popmama.com akan memberikan ulasannya untuk Mama.
1. Apa itu cairan ketuban?
Cairan ketuban adalah suatu jenis cairan yang ‘menemani’ si Kecil di dalam kandungan, Ma. Ia memiliki fungsi yang sangat penting, yakni melindungi janin selama masa kehamilan.
Keberadaan cairan ketuban membuat janin bebas bergerak dan berada dalam suhu yang tepat.
Apabila cairan ketuban bocor dan merembes ke luar, maka tentu kondisi ini akan membahayakan janin, Ma. Biasanya hal ini terjadi ketika selaput ketuban robek atau bisa juga dipicu oleh kondisi lainnya.
Editors' Pick
2. Seperti apa gejala cairan ketuban merembes?
Bedakan cairan yang keluar dari vagina. Bisa jadi itu adalah urine, keputihan, atau justru cairan ketuban, Ma.
Banyak mama yang sulit membedakan antara urine akibat tekanan pada kantung kemih dengan cairan ketuban.
Cairan ketuban bisa ke luar dari vagina dalam kondisi apapun tanpa bisa diprediksi. Misalnya saat Mama berbaring, duduk atau bahkan sedang berjalan. Cairan ini akan keluar merembes secara terus-menerus tanpa bisa ditahan.
Mama perlu tahu seperti apa ciri-ciri dari cairan ketuban untuk bisa mengenalinya. Cairan ketuban umumnya berwarna bening, tidak berbau, seringkali juga disertai lendir atau flek darah.
3. Apa saja faktor penyebabnya?
Saat usia kehamilan mama sudah mencapai 37 minggu, cairan ketuban bisa saja merembes karena sedang menyiapkan proses persalinan. Namun, kondisi ini juga mungkin terjadi pada waktu sebelum itu.
Ya, cairan ketuban bisa merembes ke luar pada usia kehamilan berapa saja. Bahkan pada trimester pertama atau kedua.
Meskipun penyebabnya belum bisa dipastikan, tapi kondisinya bisa berbeda-beda pada tiap ibu hamil.
Risiko cairan ketuban merembes biasanya akan semakin besar apabila sebelumnya Mama pernah mengalami kelahiran prematur. Adanya infeksi seperti pneumonia juga turut meningkatkan risiko mama untuk mengalami hal ini.
4. Adakah efeknya bagi janin?
Seperti disebutkan sebelumnya, cairan ketuban memiliki fungsi yang sangat vital bagi tumbuh kembang janin dalam kandungan. Apabila jumlahnya terus-menerus menurun, tentu kehidupan janin akan terpengaruh.
Dilansir Healthline, pada trimester pertama dan kedua merembesnya cairan ketuban bisa memicu komplikasi serius. Di antaranya keguguran, cacat lahir, bayi lahir prematur, dan bahkan kematian pada bayi.
Pada trimester ketiga, merembesnya cairan ketuban yang terjadi secara terus-menerus juga bisa berbahaya, Ma. Salah satunya adalah menyulitkan proses persalinan mama.
Selain itu, risiko dilakukannya operasi caesar juga semakin besar dan bayi bisa mengalami keterlambatan tumbuh kembang.
5. Kapan cairan ketuban merembes perlu dicek ke dokter?
Segera hubungi dokter jika muncul cairan berwarna kehijauan atau kuning kecoklatan. Ini bisa menjadi tanda bahaya bahwa bayi mengalami komplikasi di dalam kandungan.
Perhatikan juga setiap cairan yang keluar dari vagina, Ma. Perhatikan tesktur dan warnanya, jika dicurigai sebagai cairan ketuban, segera periksakan ke dokter.
Jangan menunggu hingga lebih banyak cairan yang ke luar, karena hal tersebut bisa saja membahayakan Mama dan janin.
Itulah informasi mengenai rembesnya cairan ketuban sebelum persalinan. Semoga informasi ini membuat Mama semakin waspada, ya.
Baca juga:
- Hati-hati Ma, Ini Risiko dan Pemicu Terjadinya Kelahiran Bayi Prematur
- 5 Posisi untuk Redakan Nyeri Saat Kontraksi Jelang Persalinan
- Ini 6 Tanda yang Akan Mama Alami Saat Akan Melahirkan