7 Cara Menghentikan ASI yang Masih Keluar setelah Anak Disapih
Lakukan secara perlahan supaya tidak berlanjut menjadi radang atau mastitis
21 Juli 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Selain masa menyusui, masa menyapih anak termasuk menjadi salah satu momen yang kadang sulit bagi sebagian besar Mama. Ini karena selain menghadapi tangisan anak, Mama juga harus berupaya mengurangi suplai ASI.
Namun semua harus dilakukan secara sabar dan bertahap. Jika tidak, yang terjadi justru suplai ASI membludak dan membuat payudara mama rentan mengalami peradangan yang dikenal sebagai mastitis.
Akibat radang, payudara mama bisa menjadi bengkak, nyeri, dan bahkan Mama juga bisa sampai demam dan meriang akibat mastitis.
Nah, seperti apa saja cara menghentikan ASI tanpa rasa sakit setelah anak disapih , ya? Berikut Popmama.com rangkum informasinya untuk Mama dari berbagai sumber:
1. Sabar mengurangi frekuensi menyusu
Setelah Mama berhasil menyapih si Kecil, bukan berarti lantas produksi ASI langsung akan berhenti begitu saja, Ma. Semua tetap butuh proses dan waktu yang mungkin tidak sebentar.
Salah satu cara menghentikan ASI tanpa rasa sakit yaitu dengan bersabar. Dilansir Healthline, ASI sebenarnya secara alami bisa berkurang sendiri produksinya saat Mama tidak lagi menyusui atau merangsang payudara. Namun pengurangan produksi ini bergantung pada berapa lama Mama menyusui, tidak secara instan.
Dalam proses mengurangi frekuensi menyusu, gunakan bra yang ukurannya pas agar tidak menekan payudara. Selain itu, apabila terjadi nyeri, Mama bisa mengompres payudara dengan es untuk mengurangi peradangan.
Kemudian apabila payudara terasa bengkak, perah sedikit demi sedikit ASI menggunakan tangan. Dengan begitu, payudara tidak akan terangsang untuk kembali memproduksi ASI dalam jumlah banyak.
2. Konsumsi teh daun sage
Pengobatan herbal juga bisa Mama manfaatkan untuk membantu menghentikan produksi ASI, salah satunya daun sage.
Menurut studi yang dipublikasikan dalam jurnal PubMed Central, daun sage dapat membantu Mama dalam masa menyapih.
Untuk mendapatkan manfaat maksimalnya, gunakan sage yang sudah dibentuk menjadi bubuk. Gunakan satu sendok makan bubuk daun sage sebagai teh, kemudian diminum setidaknya 1-2 kali sehari.
Namun demikian, hentikan konsumsi jika Mama merasa detak jantung meningkat, ya. Jika perlu, konsultasikan dengan dokter laktasi sebelum Mama mengonsumsi herbal ini.
Editors' Pick
3. Lapisi bra dengan kubis
Tahukah Mama bahwa kubis atau kol juga bisa dimanfaatkan untuk mengatasi payudara bengkak? Ya, meskipun masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut, tapi tak ada salahnya jika Mama mencoba cara ini.
Cuci daun kol dan keringkan, kemudian masukkan ke dalam wadah bersih dan masukkan ke dalam lemari es untuk didinginkan. Untuk menggunakannya, letakkan satu daun kol menutupi payudara sebelum menggunakan bra.
Ganti daun kol setiap 2 jam sekali atau ketika terasa sudah layu. Selain mengurangi payudara bengkak, kol dingin juga dapat membuat payudara terasa nyaman.
4. Minum pil kontrasepsi
Jika Mama memang mengonsumsi pil kontrasepsi atau pil KB, hal ini juga turut membantu menghentikan produksi ASI saat anak sudah disapih.
Hormon estrogen yang dikandung oleh pil KB kombinasi diketahui dapat mengurangi suplai ASI. Namun demikian, pil KB mungkin tidak cocok untuk semua perempuan karena adanya risiko pembekuan darah.
Konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum Mama mengonsumsi pil KB, ya. Demikian dilansir Healthy Mummy.
US Food and Drug Administration (FDA) sendiri sebenarnya tidak merekomendasikan penggunaan kontrasepsi untuk menghentikan produksi ASI, namun semua bergantung pada keputusan dokter yang menangani mama dengan segala pertimbangan medisnya.
5. Minum teh peppermint
Selain ekstrak daun sage, tanaman herbal lainnya yang bisa dimanfaatkan untuk membantu menghentikan produksi ASI saat menyapih adalah daun peppermint.
Peppermint menghasilkan kadar estrogen yang tinggi, yang pada sebagian besar perempuan dapat membantu mengurangi suplai ASI. Bukan cuma dari teh, namun semua jenis makanan yang mengandung peppermint pun diyakini memiliki manfaat ini.
6. Redakan nyeri dengan obat atau kompres
Saat berupaya menghentikan suplai ASI, jangan lupa untuk mengurangi nyeri dan bengkak yang muncul dengan kompres es. Selain itu, Mama juga bisa mengonsumsi obat pereda nyeri yang dijual bebas seperti ibuprofen dan parasetamol.
Tak cuma membantu mengurangi nyeri yang Mama rasakan, obat jenis ini umumnya juga aman dikonsumsi oleh ibu menyusui. Terutama jika sesekali Mama masih menyusui si Kecil.
Hindari penggunaan bra yang terlalu ketat karena justru akan membuat Mama semakin tidak nyaman dan bengkak menjadi semakin menyakitkan.
7. Konsumsi obat lain sesuai resep dokter
Selain pil KB, ada beberapa jenis obat oral lain yang diketahui turut memengaruhi produksi ASI. Salah satunya yakni cabergoline atau kabergolin.
Obat ini bekerja dengan menghentikan produksi prolaktin tubuh. Prolaktin sendiri sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk memproduksi ASI.
Namun sebelum mengonsumsinya, Mama sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu untuk mengetahui manfaat dan efek sampingnya dari dokter laktasi.
Waspadai gejala mastitis saat menyapih
Dikutip dari situs Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Mama yang sedang menyapih atau baru saja menyapih rentan mengalami mastitis. Ini merupakan kondisi di mana terjadi peradangan pada jaringan payudara yang disertai dengan infeksi.
Gejala yang biasanya terlihat saat Mama mengalami mastitis di antaranya seperti demam, meriang, berkeringat banyak, ada garis-garis merah di payudara, dan payudara teraba hangat.
Gejala-gejala ini biasanya juga dibarengi dengan adanya benjolan di payudara saat ditekan. Jika mastitis sudah cukup parah, bahkan puting juga bisa sampai bengkak dan berwarna kemerahan.
Oleh dokter, biasanya untuk memastikan apakah ini mastitis atau bukan akan dilakukan pemeriksaan ultrasonografi (USG). Untuk pengobatan, dokter mungkin akan meresepkan antibiotik dan analgesik.
Itulahcara menghentikan ASI tanpa rasa sakit setelah anak disapih. Jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter apabila setelah menyapih dan melakukan cara-cara tersebut tapi ASI tetap keluar ya, Ma.
Baca juga:
- Depresi Pasca Menyapih juga Bisa Terjadi, Ini Penyebab dan Gejalanya!
- 6 Tips Menyapih dengan Cinta: Beri Alternatif Baru dan Bersabar
- Sudah 2 Tahun, Kapan Waktu Tepat Menyapih Anak?