Mama Wajib Tahu: Fakta Soal Pemberian Induksi Saat Persalinan
Apakah semua persalinan normal pasti akan diinduksi?
29 Agustus 2018
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat Mama sudah berharap bisa melahirkan secara spontan dan normal, beberapa kondisi tertentu seringkali membuat Mama harus menjalani induksi.
Meski sebagian perempuan mengalaminya saat persalinan, Mama tetap perlu memahami apa itu proses induksi sebenarnya.
Ada proses induksi yang sudah direncanakan terlebih dahulu sebelum persalinan, namun ada juga yang baru dilakukan saat persalinan sudah berjalan. Biasanya dokter akan mempertimbangkan induksi dalam situasu tertentu.
Yuk Ma, simak rangkuman informasi soal induksi berikut ini:
1. Apa itu induksi?
Induksi pada persalinan adalah prosedur yang dilakukan guna merangsang kontraksi rahim. Kontraksi yang biasanya terjadi secara alami dengan sendirinya, dengan induksi prosesnya akan ‘dipancing’ untuk muncul.
Dengan kata lain, induksi dilakukan ketika tidak muncul tanda-tanda persalinan yang sewajarnya. Ini supaya bayi bisa lebih cepat lahir melalui proses normal.
Ada beberapa kondisi yang membuat ibu hamil harus menjalani proses induksi saat persalinan. Semua ini dilakukan atas pertimbangan matang dari dokter, Ma.
Editors' Pick
2. Kapan induksi perlu dilakukan?
Induksi tak selalu dilakukan pada setiap persalinan. Ada kondisi tertentu yang mengharuskan Mama harus menjalaninya.
Dilansir National Health Services UK, beberapa faktor yang menentukan apakah Mama memerlukan induksi di antaranya yakni ketika usia kehamilan Mama sudah lebih dari 42 minggu.
Kondisi ini dianggap membahayakan nyawa Mama dan si Kecil, sehingga proses induksi pun akan dianjurkan untuk dilakukan.
Saat kantung ketuban sudah pecah di awal namun kontraksi tak kunjung datang, biasanya induksi juga akan dilakukan. Namun demikian, usia kehamilan dan kondisi janin juga dipantau, apabila masih prematur maka dokter biasanya tidak akan melakukan induksi.
Kondisi cairan ketuban yang terlalu sedikit alias oligohidramnion juga kerap menjadi alasan induksi dilakukan.
Selain itu, kondisi kesehatan Mama juga kerap menjadi bahan pertimbangan dokter melakukan induksi. Misalnya apabila Mama memiliki kondisi medis yang berisiko bagi persalinan, seperti hipertensi dan diabetes gestasional.