7 Keluhan yang Sering Dialami Ibu Menyusui dan Cara Mengatasinya
Keluhan-keluhan ini adalah tanda bukti perjuangan mama saat menyusui
1 Mei 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Menyusui memang menjadi salah satu momen yang ditunggu-tunggu oleh para ibu baru. Momen ini terasa sangat menakjubkan di mana akhirnya Mama bisa memberikan asupan pertama yang berharga untuk si Kecil.
Namun demikian, bagi sebagian atau mungkin bahkan pada hampir semua ibu menyusui ada beberapa keluhan umum yang terjadi. Jika Mama juga pernah atau sedang mengalaminya, jangan menyerah, ya!
Sama seperti kehamilan dan persalinan, proses menyusui juga kadang menghadapi masalah dan perlu penyesuaian.
Nah, berikut Popmama.com rangkum informasi tentang tujuh keluhan ibu menyusui dan cara mengatasinya:
1. Pembengkakan payudara
Setelah melahirkan, payudara mama akan teraba keras dan bengkak terutama jika pasokan ASI yang tinggi. Bahkan saat kondisi ini terjadi, Mama mungkin akan kesulitan untuk mengangkat lengan.
Rasa nyeri dan bengkak biasanya terjadi ketika pengeluaran ASI tidak seimbang dengan produksinya. Bisa jadi karena pola menyusui mama belum teratur atau pelekatan si Kecil yang belum sempurna, sehingga ASI yang diminumnya belum banyak.
Cara mengatasi: Umumnya setelah proses pelekatan berjalan lancar dan jadwal menyusui mama sudah mulai rutin, lama-kelamaan pembengkakan akan berangsung menghilang. Biasanya akan terjadi dalam hitungan hari atau minggu setelah Mama mulai menyusui secara teratur.
Untuk membantu membuat payudara mama tetap nyaman saat bengkak, cobalah gunakan kompres hangat sebelum menyusui dan kompres dingin setelahnya, pijat payudara saat menyusu, rutin ganti posisi, dan kenakan bra menyusui yang berbahan lembut serta ukurannya sesuai.
2. Mastitis
Dikutip dari What to Expect, mastitis adalah radang jaringan pada payudara. Biasanya masalah ini terjadi ketika pasokan ASI tidak mengalir dengan lancar, terutama karena saluran susu yang tersumbat atau dari bakteri yang memasuki payudara mama.
Kuman dapat berasal dari kulit mama atau mulut bayi, yang kemudian masuk melalui celah di puting susu atau melalui saluran susu. Kuman-kuman ini kemudian menyebabkan infeksi, menimbulkan efek seperti radang yakni payudara teraba hangat, bengkak, dan nyeri luar biasa.
Mama pun mungkin akan mengalami gejala yang mirip seperti flu, termasuk demam tinggi, kelelahan, dan menggigil.
Cara mengatasi: Sebisa mungkin ASI yang tersumbat harus dikeluarkan supaya tak terus-menerus bengkak, termasuk dengan pijat payudara. Jika Mama sulit melakukannya sendiri, Mama bisa segera meminta bantuan konselor laktasi.
Mama mungkin juga akan diresepkan antibiotik, yang tentunya aman diminum sambil menyusui selama diberikan oleh dokter.
Editors' Pick
3. Pelekatan menyusui yang kurang sempurna
Terutama pada ibu dengan anak pertama, proses pelekatan saat awal menyusui biasanya akan terasa sangat sulit. Padahal ini penting guna meningkatkan produksi ASI dan memastikan bayi mendapat cukup asupan nutrisi.
Cara mengatasi: Rutin berlatih dan jika perlu lakukan konsultasi dengan dokter laktasi atau bidan menjadi salah satu solusi utama untuk membantu mengatasi masalah pelekatan. Pelajari tentang posisi menyusui yang tepat, lalu tekan areola dengan ibu jari dan telunjuk mama. Pastikan si Kecil membuka mulutnya dengan lebar saat awal menyusui, sehingga mulutnya dapat menutupi puting dan sebagian areola payudara.
4. Produksi ASI terasa sedikit
Payudara akan menghasilkan ASI sesuai dengan kebutuhan atau permintaan, tetapi kadang hal ini tetap terasa sulit bagi sebagian ibu menyusui. Terutama jika Mama harus memiliki cukup produksi ASI untuk disimpan, misalnya jika Mama adalah ibu bekerja. Memastikan jumlah ASI yang disimpan di freezer pun menjadi penting.
Selain itu, kurangnya asupan ASI kadang juga membuat kenaikan berat badan bayi pada bulan-bulan pertama kehidupannya tidak signifikan. Frekuensi buang air kecil bayi pun relatif sedikit, yakni kurang dari 3-4 kali per harinya.
Cara mengatasi: Produksi ASI biasanya akan meningkat jika asupan nutrisi mama juga tercukupi, jadi jangan lupa untuk selalu makan bergizi secara teratur, istirahat cukup, dan rutin minum air putih.
Jika perlu, lakukan konsultasi dengan dokter anak untuk memastikan berat badan si Kecil sesuai dengan yang seharusnya. Upayakan juga untuk bergantian antara payudara kanan dan kiri untuk menyusui bayi, serta pertimbangkan untuk memompa ASI juga di antara waktu menyusui.
5. Puting datar atau terbalik
Flat or inverted nipples, alias puting datar atau terbalik adalah kondisi di mana puting mama tidak menonjol ke luar sehingga membuat bayi lebih sulit untuk bisa melakukan pelekatan yang benar saat menyusui. Efeknya, ia pun sulit kenyang dan produksi ASI mama juga bisa terhambat.
Cara mengatasi: Jika diatasi dengan tepat, memiliki puting susu yang rata atau terbalik sebenarnya tidak memengaruhi kemampuan mama untuk memasok ASI. Bayi pun tetap bisa menyusu tanpa hambatan. Yang terpenting, cobalah untuk tetap berlatih dan rutin menyusui supaya Mama bisa menemukan posisi pelekatan yang paling pas dan nyaman. Jika perlu, berikan tekanan pada areola saat menyusui supaya posisi pelekatannya pas.
6. Puting lecet
Masalah lain yang bisa terjadi ketika pelekatan payudara saat menyusui kurang sempurna adalah puting lecet. Kulit pada puting akan tampak lecet, pecah-pecah, bahkan bisa juga sampai berdarah dan menimbulkan nyeri yang luar biasa. Terlebih jika sampai ada gejala seperti puting berwarna merah muda, ada sensasi terbakar atau tampak berkerak, mungkin juga terjadi infeksi jamur yang sering disebut sebagai thrush.
Lecet pada puting juga umumnya disebabkan oleh pelekatan menyusui yang kurang tepat.
Cara mengatasi: Periksa apakah posisi menyusui Mama sudah benar dan bayi sudah melekat dengan benar pada areola serta puting saat menyusu. Jika mulai terasa lecet dan tidak nyaman, basuh payudara dengan air hangat setelah menyusui dan gunakan sedikit krim khusus payudara yang aman untuk ibu menyusui. Krim ini biasanya bernama nipple cream. Jika sampai terjadi infeksi jamur, lakukan konsultasi dengan dokter agar diberikan obat krim lain yang sesuai ya, Ma.
7. Bingung puting
Bingung puting biasanya menjadi masalah pada bayi yang minum ASI bergantian secara langsung dan menggunakan botol. Jika sebagian bayi tidak mengalami bingung dan tetap bisa menyusu dari keduanya, ada pula sebagian lainnya yang justru hanya bisa pada salah satu atau justru menjadi tidak mau dengan cara lainnya.
Misalnya si Kecil terbiasa menyusu secara langsung, kemudian Mama coba memberikan ASI perah menggunakan botol. Setelah beberapa kali mencoba menyusu dari botol, ia kemudian justru tak mau lagi menyusu secara langsung.
Cara mengatasi: Jika kemudian bayi lebih suka minum susu dari botol, periksa apakah Mama sudah menyusui dengan posisi pelekatan yang nyaman atau belum. Pastikan juga Mama sudah rutin menyusui sesuai permintaan bayi, serta jangan tunggu sampai payudara terasa penuh baru menyusui karena kadang-kadang ini membuat bayi tidak nyaman.
Pertimbangkan untuk tidak menggunakan botol dulu sampai si Kecil bisa menyusu langsung dengan benar-benar tepat. Jika perlu, lakukan konsultasi dulu dengan dokter laktasi sebelum memberikan ASI perah dengan botol untuk si Kecil, ya.
Demikian informasi tentang beberapa keluhan ibu menyusui dan cara mengatasinya. Menyusui memang seringkali tidak semudah yang dibayangkan, tetapi pastikan Mama tetap semangat untuk menyusui, ya!
Baca juga:
- Kemenkes: Ibu Menyusui Boleh Mendapatkan Vaksinasi Covid-19
- Ini 5 Masalah Kesehatan yang Sering Dialami Ibu Menyusui
- Menyusui setelah Persalinan Caesar, Simak 4 Posisi dan Tips Menyusui