“Jika ia telah melahirkan anaknya dan menyusuinya, maka tak ada setetes pun air susu yang diisap oleh anaknya kecuali ia akan menjadi cahaya yang memancar di hadapannya kelak di hari kiamat,yang menakjubkan setiap orang yang melihatnya dari umat terdahulu hingga yang belakangan. Selain itu ia dicatat sebagai seorang yang berpuasa, dan sekiranya puasa itu tanpa berbuka niscaya pahalanya dicatat seperti pahala puasa dan qiyamul layl sepanjang masa. Ketika ia menyapih anaknya Allah Yang Maha Agung sebutan-Nya berfirman: ‘Wahai perempuan, Aku telah mengampuni dosa-dosamu yang lalu, maka perbaruilah amalmu’.” (Mustadrak Al-Wasail 2: bab 47, hlm 623).
Dengan demikian, jelas disebutkan bahwa pahala bagi ibu menyusui di akhirat kelak akan dihitung berdasarkan setiap tetes air susu yang diberikan.
Terlebih jika dilakukan dengan penuh kasih sayang dan rasa ikhlas, maka pahala yang didapat pun bisa berlipatganda.
2. Dijauhkan dari siksa api neraka
Unsplash/Dave Clubb
Pahala istimewa lain yang diberikan bagi ibu menyusui yakni dijauhkan dari siksa api nerakan. Ini seperti penegasan Rasulullah SAW dalam HR Ibnu Hibban:
"Kemudian Malaikat itu mengajakku melanjutkan perjalanan, tiba-tiba aku melihat beberapa wanita yang payudaranya dicabik-cabik ular yang ganas. Aku bertanya: 'Mengapa mereka?' Malaikat itu menjawab: 'Mereka adalah para wanita yang tidak mau menyusui anak-anaknya (tanpa alasan syar’i)'."
Memberi air susu ibu (ASI) untuk anak jelas dapat membawa tabungan pahala, Ma Rasulullah SAW juga bersabda bahwa ketika seorang perempuan menyusui anaknya, Allah SWT kelak membalas setiap isapan air susu yang diisap anak dengan pahala memerdekakan seorang budak dari keturunan Nabi Ismail.
Saat seorang ibu menyusui selesai menyusui anaknya, malaikat pun kelak meletakkan tangannya ke atas sisi perempuan itu seraya berkata, 'Mulailah hidup dari baru, karena Allah telah mengampuni semua dosa-dosamu'.
Editors' Pick
3. Memberikan nilai dan gizi terbaik untuk anak
Freepik/Zilvergolf
Salah satu bentuk perawatan untuk buah hati adalah dengan memberikan segala sesuatu yang terbaik, termasuk dari ASI. Menyusui pun menjadi momen penting untuk memberikan gizi dan nutrisi yang dibutuhkan anak.
“Wajib bagi wanita merdeka untuk menyusui anaknya ketika dikhawatirkan anaknya terlantar karena tidak mau minum asi wanita lain atau susu lainnya. Dalam rangka menjaga anak ini dari kematian. Sebagaimana juga ketika tidak dijumpai wanita lain yang bersedia menyusuinya. Dan si istri berhak mendapatkan upah yang sewajarnya. Namun jika tidak dikhawatirkan si anak terlantar (karena masih mau minum susu lainnya, pen) maka si istri tidak boleh dipaksa. Berdasarkan firman Allah (yang artinya), ” jika kamu menemui kesulitan maka perempuan lain boleh menyusukan (anak itu) untuknya.” (Syarh Muntaha al-Iradat, 3:243).
Selain itu, Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib juga pernah berkata bahwa: “Sebagaimana untuk menikah engkau berusaha memilih wanita-wanita baik, maka untuk menyusui anakmu pun engkau harus menemukan wanita-wanita yang baik, karena air susu dapat merubah watak.”
4. Bernilai lebih saat bisa memberikan kolostrum
Freepik/Chevanon
Dilansir Healthline, kolostrum adalah air susu dari payudara yang diproduksi oleh manusia, sebelum ASI secara lengkap keluar. Kolostrum sangat bergizi dan mengandung tingkat antibodi tinggi, yaitu protein yang melawan infeksi dan bakteri.
Kolostrum memiliki banyak manfaat, di antaranya meningkatkan pertumbuhan dan kesehatan pada bayi. Penelitian juga menunjukkan bahwa kolostrum dapat meningkatkan kekebalan tubuh dan meningkatkan kesehatan usus sepanjang hidup.
Dikutip dari situs Nadhlatul Ulama (NU) Online, menurut madzhab Syafi’i seorang ibu wajib menyusukan kolostrum kepada anaknya meskipun ada perempuan lain yang menyusuinya (murdli’ah).
Berangkat dari keterangan ini maka hukum memberikan kolostrum atau susu yang pertama kali keluar setelah melahirkan adalah wajib, terutama jika kondisinya sangat dibutuhkan bagi bayi.
5. Pahala balasan kebaikan sepanjang masa
Freepik/a3pfamily
“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang tuanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, danmenyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.“ (QS Luqman : 14).
Dengan begitu, memberikan ASI pun selain bisa menjadi tabungan pahala juga dapat memberikan balasan berupa kebaikan sepanjang masa. Tak cuma dari anak dan suami, tetapi juga dari Allah SWT, Ma.
6. Memberikan kebaikan untuk sang Anak
Freepik/Freepic.diller
Memberikan ASI pada bayi sama halnya dengan memberikan warisan kebaikan kepada anak sejak hari pertama mereka hidup. Hal ini tercermin dalam Alquran surat An Nisa ayat 11, Allah berfirman:
Artinya: "Allah mensyari'atkan bagimu tentang (pembagian pusaka untuk) anak-anakmu. Yaitu: bahagian seorang anak lelaki sama dengan bahagian dua orang anak perempuan; dan jika anak itu semuanya perempuan lebih dari dua, maka bagi mereka dua pertiga dari harta yang ditinggalkan; jika anak perempuan itu seorang saja, maka ia memperoleh separo harta. Dan untuk dua orang ibu-bapa, bagi masing-masingnya seperenam dari harta yang ditinggalkan, jika yang meninggal itu mempunyai anak; jika orang yang meninggal tidak mempunyai anak dan ia diwarisi oleh ibu-bapanya (saja), maka ibunya mendapat sepertiga; jika yang meninggal itu mempunyai beberapa saudara, maka ibunya mendapat seperenam. (Pembagian-pembagian tersebut di atas) sesudah dipenuhi wasiat yang ia buat atau (dan) sesudah dibayar hutangnya. (Tentang) orang tuamu dan anak-anakmu, kamu tidak mengetahui siapa di antara mereka yang lebih dekat (banyak) manfaatnya bagimu. Ini adalah ketetapan dari Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana."
7. ASI adalah sumber gizi terbaik sejak anak baru lahir
Unsplash/Wes Hicks
Bukan hanya bedasarkan riset dari ilmu kedokteran, ASI menjadi kansungan gizi terbaik untuk anak. Dalam suatu hadits berbunyi:
Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib as berkata, "Tidak ada satu pun susu yang lebih bermanfaat dan lebih sesuai bagi anak dari air susu ibu."
Itulah keistimewaan dan pahala Ibu menyusui menurut islam. Jika situasinya memang memungkinkan, hendaknya berikan ASI kepada anak sampai usianya mencapai 2 tahun. Jangan lupa tetap makan makanan bergizi dan istirahat cukup supaya kualitas serta kuantitas ASI tetap terjaga, Ma.