7 Faktor Pemicu Terhambatnya Pengeluaran ASI pada Ibu Baru
Seringkali produksi dan pengeluaran ASI tak bisa selalu lancar, Ma
21 Februari 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setelah melahirkan, yang dibayangkan produksi dan pengeluaran air susu ibu (ASI) akan sangat lancar tanpa hambatan. Namun seringkali yang terjadi justru sebaliknya.
Produksi ASI tidak bisa keluar dengan lancar dan akibatnya si Kecil pun tidak bisa mendapatkan asupan nutrisi yang memadai.
Dilansir Parenting First Cry, prolaktin, kortisol, oksitosin dan insulin adalah hormon-hormon yang penting dalam proses produksi ASI. Hormon ini dihasilkan dalam tubuh perempuan selama kehamilan. Sayangnya beberapa hal seringkali dapat mengganggu keseimbangan produksi hormon tersebut.
Berikut Popmama.com rangkum beberapa faktor penghambat pengeluaran asi:
1. Stres
Menjadi seorang ibu (khususnya bagi Mama yang melahirkan anak pertama), seringkali memicu datangnya stres yang tidak terkendali. Terutama karena proses adaptasi dan perubahan aktivitas sehari-hari.
Berkurangnya waktu istirahat dan kontak dengan teman serta keluarga juga kadang bisa memicu masalah emosional. Selain itu, adanya mom shaming baik secara langsung maupun dari media sosial juga bisa menjadi pemicu stres. Akibatnya, depresi mudah dialami oleh ibu baru.
Stres diidentifikasi oleh praktisi medis sebagai salah satu alasan utama untuk berbagai penyakit, termasuk di antaranya kurangnya produksi ASI.
2. Ketidakseimbangan hormon
Meskipun ukurannya sangat kecil, tetapi kelenjar tiroid memiliki peran sangat penting untuk menjaga keseimbangan hormon dalam tubuh. Kelenjar tiroid yang tidak berfungsi dengan baik akan menyebabkan ketidakseimbangan hormon, sehingga produksi ASI bisa menurun atau bahkan tidak ada sama sekali.
Di antara hormon-hormon penting yang ada dalam tubuh, estrogen dan progesteron kerap dikaitkan dengan proses produksi ASI. Pun demikian dengan hormon prolaktin dan oksitosin yang berfungsi melancarkan ASI. Kurangnya keseimbangan jumlah hormon-hormon ini, terutama karena terhambatnya fungsi kelenjar tiroid, dapat mengganggu produksi ASI.
Editors' Pick
3. Gaya hidup tidak sehat
Gaya hidup sehari-hari turut berperan penting dalam kelancaran proses produksi ASI. Apabila seorang perempuan cenderung jarang olahraga, pola makan tidak teratur dan tidak sehat, sering minum minuman beralkohol, sembarangan konsumsi obat, merokok serta tingginya asupan kafein juga bisa berdampak pada produksi ASI.
Jangan lupa untuk selalu menjaga pola hidup sehat dengan mengutamakan aktivitas fisik, istirahat cukup dan selalu mengonsumsi makanan sehat, ya. Hindari juga konsumsi minuman beralkohol, obat tanpa resep dokter serta merokok.
4. Penggunaan kontrasepsi hormonal
Salah satu jenis kontrasepsi yang banyak digunakan adalah berjenis hormonal, ini berarti mereka bekerja dengan memanipulasi hormon dalam tubuh.
Nah, manipulasi yang diterapkan secara artifisial ini dapat menyebabkan konsekuensi, baik dalam kesehatan jangka pendek dan jangka panjang pada tubuh perempuan.
Sebagian perempuan mungkin akan mengalami perubahan pada produksi dan pengeluaran ASI setelah menggunakan kontrasepsi hormonal seperti pil KB, implan atau suntik KB. Namun ada juga sebagian lainnya yang tidak mengalami perubahan produksi ASI meski menggunakan kontrasepsi hormonal.
Oleh sebab itu, penting untuk berdiskusi dengan dokter terlebih dahulu sebelum memilih kontrasepsi, ya. Terutama jika Mama menyusui si Kecil secara eksklusif.
5. Minum obat dan herbal tertentu
Ada beberapa jenis obat-obatan yang bisa dipilih ibu baru setelah melahirkan guna mempercepat proses pemulihan, salah satunya obat herbal. Konsumsi obat atau herbal tertentu tanpa pengawasan dari dokter salah satu efeknya bisa mengganggu produksi ASI.
Konsultasikan dengan dokter tentang obat resep atau obat herbal lain yang hendak Mama konsumsi. Beberapa jenis herbal yang perlu diperhatikan oleh ibu menyusui adalah daun sage, oregano, peterseli, dan peppermint, karena dikhawatirkan dapat menghambat produksi ASI.
6. Polusi udara dan kontaminasi makanan
Kualitas lingkungan hidup yang buruk juga dapat berperan dalam hal mengganggu produksi ASI. Termasuk di antaranya seperti meningkatnya polusi udara, kontaminasi air dan makanan, dan degradasi lingkungan.
Faktor-faktor tersebut juga dapat mengganggu produksi ASI, meskipun mungkin kerap diabaikan.
Meskipun sulit, tetapi tindakan pencegahan tetap penting untuk diperhatikan para ibu baru. Salah satunya adalah menghindari tempat-tempat yang penuh sesak dan tercemar untuk sementara waktu.
7. Proses persalinan yang sulit
Proses persalinan seringkali tidak bisa berjalan dengan cepat dan lancar seperti yang direncanakan. Ada beberapa masalah yang mungkin terjadi, misalnya seperti proses persalinan yang sulit, perdarahan hingga masalah medis lainnya.
Hal-hal ini dapat memicu stres pada ibu baru, serta membuat bayi tidak bisa langsung disusui oleh ibunya setelah dilahirkan dalam jangka waktu tertentu.
Berkurangnya waktu untuk menyusui secara langsung juga bisa membuat produksi ASI menjadi terhambat.
Tips untuk melancarkan produksi dan pengeluaran ASI
Supaya produksi dan pengeluaran ASI bisa tetap lancar, ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh ibu baru. Berikut tips-tipsnya:
- Tetap rutin keluarkan ASI
Meski Mama mungkin untuk sementara waktu tidak bisa menyusui si Kecil secara langsung, upayakan untuk tetap mengeluarkan ASI secara teratur. Misalnya dengan memerah ASI menggunakan tangan maupun dengan pompa ASI. Hal ini akan membantu menjaga suplai ASI tetap terjaga.
- Pijat payudara
Rutin lakukan pijat payudara dengan gerakan memutar ke bawah. Tekanan pada pijat payudara tersebut dapat membantu melancarkan ASI lebih cepat.
- Pertahankan kontak skin-to-skin dengan bayi
Jika memungkinkan, lakukan terus kontak langsung alias skin-to-skin dengan si Kecil. Hal ini juga dapat membantu merangsang produksi ASI.
- Hindari konsumsi obat tanpa resep dokter
Untuk sementara waktu, hindari dulu minum obat apa pun guna mencegah terjadinya hambatan pada produksi ASI. Terutama jika obat-obatan tersebut dikonsumsi tanpa pengawasan dokter.
Apabila upaya-upaya tersebut tak kunjung membuahkan hasil, konsultasikan dengan dokter untuk memeriksa apakah ada faktor medis lain yang menghambat produksi ASI.
Di atas semua itu, penting bagi para ibu baru untuk menjaga diri, baik secara fisik maupun emosional.
Berikut tadi faktor penghambat pengeluaran asi, semoga bisa bermanfaat untuk Mama.
Baca juga:
- Ibu Menyusui Makan Durian, Ketahui Efeknya untuk Bayi
- Atasi dengan Tepat, Penyebab dan Gejala Migrain pada Ibu Menyusui
- Cara Melakukan Pijat Oksitosin dan Manfaatnya untuk Ibu Menyusui