Setelah melahirkan, bukan berarti Mama bisa langsung lega. Beberapa proses adaptasi dan pemulihan tubuh seringkali memicu munculnya permasalahan lain.
Salah satunya yang paling banyak dikeluhkan adalah rasa nyeri dan tidak nyaman saat buang air besar. Tak sedikit bahkan para Mama yang kemudian takut hanya untuk buang air besar.
Apakah Mama termasuk salah satu yang mengalaminya? Sebenarnya, kondisi ini bisa terjadi diakibatkan oleh beberapa faktor, lho.
Berikut rangkuman informasinya dari Popmama.comuntuk Mama.
1. Adanya perobekan pada vagina
Pixabay/Estebantroncosofoto0
Jika Mama melewati persalinan dengan cara normal alias pervagina, tentu akan ada bekas luka yang terjadi di area organ intim Mama.
Robekan yang terjadi akibat persalinan bahkan seringkali bisa mencapai lubang anus. Efeknya, setelah melahirkan seringkali muncul rasa nyeri saat buang air besar.
Terlebih jika pada saat persalinan dilakukan tindakan sayatan atau episiotomi, yang dilakukan untuk membuka jalan lahir. Tindakan ini juga meningkatkan risiko nyeri buang air besar setelah melahirkan.
Saat melakukan persalinan normal, Mama juga kemungkinan bisa mengalami robekan perineum dan vulva. Hal ini juga turut menjadi penyebab nyeri buang air besar setelah persalinan, Ma.
Salah satu efek yang juga bisa menjadi penyebab nyeri buang air besar setelah persalinan adalah adanya pembengkakkan di area organ intim.
Bengkak ini bisa terjadi karena beberapa faktor, Ma. Salah satunya karena infeksi atau peradangan.
Tak sekadar memicu nyeri saat buang air besar, pembengkakkan yang terjadi juga seringkali bisa membuat Mama tidak nyaman saat duduk atau berjalan.
Editors' Pick
3. Nyeri pada bekas jahitan
Freepik/Rawpixel.com
Selain pada persalinan normal, rasa nyeri saat buang air besar juga bisa terjadi saat Mama melewati persalinan dengan operasi caesar.
Biasanya rasa nyeri ini mulai bisa dirasakan saat Mama buang air besar kali pertama setelah operasi. Rasa tidak nyaman pun terlihat di dekat area bekas jahitan.
Pergerakan yang terjadi di organ pencernaan dan sekitarnya sangat mungkin memicu tekanan pada bekas jahitan, sehingga terjadi ketidaknyamanan tersebut, Ma.
Menjaga kecukupan cairan tubuh melalui minum air putih sangat penting. Baik saat hamil, menjelang persalinan, dan bahkan setelah persalinan.
Jadi, meskipun sudah melahirkan, bukan berarti Mama boleh melupakan kebiasaan sehat untuk minum air putih secara teratur, ya.
Selama persalinan, tubuh akan banyak kehilangan cairan. Nah, untuk mengisi kembali cairan tubuh Mama, jangan lupa untuk banyak minum air putih.
Apabila Mama jarang minum air putih dan terjadi dehidrasi, maka salah satu efek yang mungkin muncul adalah nyeri saat buang air besar. Selain itu, Mama akan mudah merasa lelah dan produksi air susu ibu (ASI) pun bisa terganggu.
5. Jarang bergerak
Freepik/V.ivash
Setelah melahirkan, sebagian besar para Mama baru memilih untuk istirahat total demi pemulihan tubuhnya. Hal ini memang tepat, Ma. Tapi setidaknya berikan juga kesempatan bagi tubuh untuk tetap aktif bergerak.
Paling tidak, lakukan jalan santai atau sekadar melakukan aktivitas sehari-hari. Kegiatan ini juga dibutuhkan tubuh untuk mengembalikan fungsi normal organ-organ pentingnya.
Apabila Mama justru lebih banyak berdiam diri dan jarang bergerak, pergerakan organ penting termasuk sistem pencernaan bisa terganggu. Akibatnya, buang air besar pun terasa tidak nyaman dan nyeri.
6. Tidak cukup asupan serat
Pexels/Susanne Jutzeler
Selain aktif bergerak, hal lain yang juga dibutuhkan oleh perempuan setelah melahirkan adalah diet sehat. Salah satunya adalah mengonsumsi cukup serat.
Konsumsi serat yang cukup dapat membantu melancarkan buang air besar dan juga meminimalkan rasa nyeri saat buang air besar.
Selain itu, mencukupi kebutuhan serat juga membantu memastikan usus halus bekerja lebih optimal setelah persalinan.
Serat alami bisa didapat dari buah, sayur, yoghurt dan camilan seperti agar-agar atau puding.
7. Kebiasaan menunda buang air besar
Pexels/Tracey Shaw
Selain beberapa faktor di atas, hal lain yang juga bisa memicu nyeri saat buang air besar adalah kebiasaan menundanya. Terutama karena Mama takut dan cemas akan munculnya rasa nyeri tersebut.
Tahukah Mama kebiasaan seperti ini justru membuat kotoran menjadi lebih keras, dan akibatnya pada saat buang air besar berikutnya pun akan terasa lebih nyeri?
Oleh sebab itu, usahakan untuk langsung buang air besar dan tidak menundanya, ya.