5 Penyebab Nyeri pada Bekas Luka Operasi Caesar
Selalu rawat bekas operasi caesar dengan baik ya, Ma, supaya tidak nyeri
18 Agustus 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sudah melewati operasi caesar, tetapi kok bekas luka jahitan operasinya masih terasa nyeri, ya? Jika Mama mengalami hal yang sama, jangan ragu untuk periksa ke dokter.
Terutama jika rasa nyeri yang muncul sudah cukup parah dan dibarengi dengan beberapa gejala lainnya seperti nyeri perut, kemerahan di bekas operasi, ada nanah, demam tinggi, nyeri saat buang air kecil, serta keputihan.
Perdarahan juga bisa menjadi salah satu hal yang perlu diwaspadai, Ma. Oleh sebab itu, nyeri pada bekas operasi caesar benar-benar perlu diperhatikan. Nah, apa saja sebenarnya yang menjadi penyebab nyeri pada bekas luka operasi caesar?
Berikut Popmama.com rangkum informasinya untuk Mama:
1. Infeksi bakteri
Infeksi menjadi penyebab utama terjadinya nyeri pada bekas operasi caesar. Terutama jika ada mikroba berbahaya yang bersentuhan dengan luka, yang bisa langsung menyebabkan infeksi.
Salah satunya adalah bakteri Staphylococcus aureus. Dilansir Medical News Today, bakteri tersebut adalah jenis mikroba yang paling umum menyebabkan infeksi pada bekas operasi caesar.
Jenis bakteri umum lainnya yang dapat menyebabkan infeksi termasuk Enterococcus dan Escherichia coli. Antibiotik menjadi salah satu pengobatan untuk infeksi bakteri, namun pastikan Mama hanya mengonsumsinya atas saran dan resep dokter.
Editors' Pick
2. Infeksi jamur
Selain bakteri, infeksi jamur juga menjadi salah satu pemicu nyeri di bekas luka operasi caesar. Terutama disebabkan oleh jamur Candida, yang biasanya ada dalam tubuh manusia.
Jamur ini dapat menyebabkan infeksi pada orang yang menggunakan steroid atau antibiotik tidak sesuai aturan, serta pada mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Jamur Candida dapat menyebabkan infeksi pada vagina atau luka di mulut. Obat antijamur kadang-kadang dibutuhkan untuk membantu Mama melawan infeksi akibat jamur ini.
Untuk membantu proses penyembuhan, konsumsilah yoghurt dan probiotik lain, terutama jika Mama telah mengonsumsi antibiotik.
3. Abses luka pada perut
Abses luka pada perut disebabkan oleh bakteri yang sama dengan luka akibat bakteri lain. Infeksi di lokasi sayatan bedah ini menyebabkan kemerahan, nyeri tekan, dan pembengkakan di sepanjang tepi sayatan.
Jika sudah parah, abses pun bisa sampai mengeluarkan nanah di sekitar area yang terinfeksi. Misalnya di sayatan rahim, jaringan parut, ovarium, dan jaringan lain ketika infeksi muncul setelah operasi.
Beberapa bakteri yang menyebabkan abses luka juga dapat menyebabkan endometritis. Pada kondisi ini, Mama perlu mewaspadai tanda dan gejala seperti nyeri perut, perdarahan, bengkak pada bekas luka, demam, dan lelah.
4. Selulitis
Selulitis biasanya merupakan hasil dari infeksi bakteri staphylococcal atau streptococcal. Jenis bakteri-bakteri ini adalah bagian dari bakteri normal yang ditemukan pada kulit.
Namun pada kondisi selulitis, jaringan yang terinfeksi di bawah kulit mengalami peradangan. Kemerahan dan pembengkakan pun menyebar dengan cepat dari sayatan bedah ke kulit di sekitarnya.
Kulit yang terinfeksi biasanya hangat dan nyeri saat disentuh. Secara umum, pada kondisi selulitis tidak sampai menimbulkan nanah seperti yang terjadi pada abses.
5. Aktivitas fisik berlebihan
Selain karena infeksi bakteri dan jamur, rasa nyeri di bekas operasi caesar juga bisa disebabkan karena hal-hal lain seperti aktivitas fisik berlebihan.
Setelah operasi caesar, pikirkan kembali untuk lebih berhati-hati saat bergerak. Jangan langsung melakukan semua hal seorang diri. Pertimbangkan untuk meminta bantuan dari orang lain.
Pahamilah bahwa area perut terdiri dari lapisan kulit, lemak, otot dan jaringan penyokong, sehingga proses pemulihan setelah operasi caesar memerlukan waktu.
Hindari dulu mengangkat beban terlalu berat, naik turun tangga, serta menggendong bayi terlalu lama.
Guna membantu mengatasi nyeri pada bekas luka operasi caesar, jangan lupa untuk selalu menjaga kebersihan di area tersebut. Hindari menggunakan pakaian yang terlalu ketat. Selain itu, jangan lupa makan makanan bergizi.
Yang tak kalah penting, minum obat antibiotik atau pereda nyeri jika memang diberikan dokter untuk mempercepat proses pemulihan. Istirahat cukup juga diperlukan supaya pemulihan bisa lebih cepat dan optimal, Ma.
Itulah lima penyebab rasa nyeri pada bekas luka operasi caesar yang harus Mama waspadai. Pastikan Mama selalu berkonsultasi ke dokter bila merasa ada yang tidak normal pada luka bekas operasi caesar.
Baca juga:
- Lakukan 7 Tips Ini untuk Pulihkan Tubuh Pasca Operasi Caesar
- Ini 7 Pantangan Makanan Setelah Operasi Caesar yang Harus Mama Hindari
- 10 Hal yang Tidak Boleh Dilakukan Setelah Operasi Caesar