Seluk-beluk Perawatan Luka Jahitan Pasca Persalinan Normal
Perawatan tepat bantu mempercepat proses pemulihan luka jahitan
26 Agustus 2018
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pasca masa persalinan normal, salah satu hal penting yang perlu Mama perhatikan adalah merawat bekas luka jahitan. Dengan begitu, penyembuhannya pun akan menjadi lebih cepat.
Meskipun vagina memiliki elastisitas tinggi, proses persalinan seringkali membutuhkan penjahitan akibat robekan pada vagina dan perineum. Nah, meski jahitan pada persalinan dianggap hal umum yang dialami oleh para perempuan, namun tetap tak boleh diabaikan perawatannya.
Jika Mama mengabaikan perawatan dan tidak menjaga bekas luka jahitan dengan baik, risiko infeksi bisa terjadi.
Nah, berikut rangkuman informasi soal jahitan pada persalinan yang penting Mama ketahui:
1. Penyebab penjahitan perlu dilakukan
Tidak semua perempuan memerlukan proses penjahitan saat melahirkan, namun hampir semuanya yakni sekitar 9 dari 10 perempuan mengalaminya. Apa yang membuat proses persalinan perlu dijahit?
Biasanya, robekan pada vagina atau perineum terjadi akibat beberapa hal. Misalnya karena bayi memiliki berat 4 kg lebih atau karena ini adalah persalinan pertama Mama. Proses persalinan dibantu alat seperti forceps atau ventouse juga seringkali mengakibatkan robekan dan jahitan.
Apabila persalinan Mama membutuhkan episiotomi atau robekan yang disengaja, Mama juga akan mengalami proses penjahitan.
Editors' Pick
2. Tipe-tipe robekan persalinan
Ada beberapa jenis robekan pada proses persalinan, bergantung pada ukuran atau tingkat kedalamannya. Jenis robekan ini dibagi menjadi empat tingkat.
Pada tingkat pertama, robekan terjadi pada lapisan kulit di sekitar vagina. Umumnya robekan yang terjadi berukuran kecil dan bisa sembuh sendiri tanpa diperlukan jahitan.
Kemudian untuk tingkat kedua, robekan terjadi tidak hanya di kulit tapi juga mencapai otot perineum. Robekan yang terjadi bisa sembuh sendiri, tapi bisa juga membutuhkan jahitan. Ini bergantung pada kondisi masing-masing ibu.
Untuk tingkat ketiga, kulit dan otot perineum robek. Seringkali bahkan robekan juga terjadi mencapai otot anus. Pada tingkat ini, setiap robekan yang terjadi harus dijahit.
Sementara pada tingkat keempat, robekan yang terjadi cukup dalam dan bisa mencapai dalam otot anus. Para ibu yang mengalami robekan tingkat ini juga harus dijahit.