Meski Populer, Kenali Dulu 5 Risiko Kesehatan dari Lotus Birth
Metode ini masih bisa dikatakan kurang aman bagi sistem imun bayi
12 Desember 2018
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ada berbagai jenis metode persalinan yang populer di kalangan ibu-ibu. Salah satunya yang saat ini tengah kembali naik daun adalah lotus birth.
Dalam metode lotus birth, persalinan berjalan seperti pada umumnya. Namun yang berbeda dan khas adalah tali pusar bayi tidak akan langsung dipotong.
Tali pusar ini akan tetap dibiarkan menempel pada tubuh bayi, sampai nanti terlepas dengan sendirinya. Dengan kata lain, tali pusar dibiarkan lepas secara alami tanpa campur tangan tim medis.
Sebagian ibu meyakini bahwa ini adalah proses persalinan yang sesungguhnya, di mana tali pusar memiliki waktu sendiri untuk lepas.
Namun tahukah Mama bahwa sebagian pakar menyebut bahwa metode lotus birth ini juga memiliki kekurangan? Berikut Popmama.com rangkum informasinya untuk Mama:
1. Risiko infeksi
Royal College of Obstetricians and Gynecologists menyebutkan bahwa setelah terpisah dari tubuh Mama, plasenta tidak lagi memiliki sirkulasi darah dan bisa dikatakan sebagai jaringan mati.
Membiarkan jaringan mati ini terlalu lama berada di dekat bayi, dapat meningkatkan risiko infeksi.
Ini karena jaringan mati memiliki kandungan bakteri yang akan bertumbuh semakin banyak.
Seperti disampaikan oleh pakar kebidanan Michael Cackovic, MD, benar adanya bahwa keberadaan bakteri-bakteri ini dapat membahayakan nyawa bayi.
Bakteri bisa tumbuh dan berkembang menjadi berbagai jenis infeksi, yang tentunya akan berbahaya karena bayi baru lahir tidak memiliki sistem imun tubuh yang cukup kuat.
Editors' Pick
2. Ketidaknyamanan
Kondisi ‘membawa’ plasenta saat mengurus bayi di hari-hari pertamanya tentu juga akan menimbulkan ketidaknyamanan.
Selain harus dijaga kondisinya, membiarkan plasenta dalam kondisi yang tidak bersih dan kering juga bisa membuat risiko pertumbuhan bakterinya semakin besar.
Termasuk saat misalnya Mama hendak menjemur bayi, membawa plasenta juga tentu akan membuat semua proses ini menjadi terasa lebih merepotkan.
Seperti disebutkan sebelumnya, sel dan jaringan mati di plasenta pada umumnya mengandung bakteri.
Jika Mama tetap ingin melakukan persalinan dengan metode ini, menjaga kebersihannya pun menjadi tindakan utama yang paling penting.