6 Hal yang Bisa Membuat Persalinan Terasa Semakin Sulit dan Nyeri
Ciptakan suasana yang tenang dan menyenangkan di ruang bersalin
27 Januari 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pada waktu persalinan, Mama biasanya membutuhkan suasana yang benar-benar nyaman. Selain membantu mempermudah jalannya persalinan, hal ini juga berdampak pada reaksi nyeri yang Mama rasakan.
Apabila suasana yang ada justru tidak nyaman, kemungkinan besar Mama akan merasa tidak nyaman pula menjalani persalinan. Rasa nyeri pun akan terasa semakin intens.
Oleh sebab itu, penting dipahami bahwa ada beberapa hal yang tak boleh diabaikan jelang persalinan, supaya Mama bisa menjalaninya dengan lebih santai.
Dirangkum Popmama.com dari berbagai sumber, berikut 6 hal yang bisa membuat persalinan terasa semakin sulit dan nyeri:
1. Berbaring telentang
Saat rahim berkontraksi, kondisi ini akan ‘mendorong’ Mama untuk tetap dalam posisi tegak dan ke depan guna memastikan Mama tidak menentang gravitasi.
Dilansir Mother and Baby, posisi duduk atau mencondongkan tubuh ke depan pun lebih dianjurkan dibandingkan Mama berbaring telentang.
Selain membuat tidak nyaman dan mungkin jadi lebih sulit bernapas, berbaring telentang juga ‘menarik’ bayi ke posisi dalam kembali, yang sebenarnya juga berpengaruh kurang baik bagi suplai darahnya.
Jika Mama memang ingin berbaring, cobalah untuk berbaring dalam posisi miring supaya Mama tetap bisa beristirahat dengan nyaman.
2. Panik dan cemas berlebihan
Wajar jika Mama merasa panik dan cemas jelang persalinan, tetapi apabila semua dirasakan secara berlebihan, tanpa disadari rasa nyeri yang Mama rasakan juga akan semakin intens.
Ingatlah untuk tetap rileks. Katakan pada diri sendiri bahwa persalinan adalah proses alami yang akan dialami oleh tubuh. Percayalah tubuh Mama mampu melakukan tugas mulia tersebut.
Jangan lupa ingat juga bahwa setiap kontraksi dan nyeri yang dirasakan oleh Mama berarti selangkah lebih dekat juga untuk bisa bertemu dengan si Kecil!
Editors' Pick
3. Lingkungan sekitar yang penuh tekanan
Seperti disebutkan sebelumnya, stres dapat memicu ketegangan dan rasa nyeri yang terasa semakin intens. Jika terjadi terus-menerus, kondisi ini bisa membuat Mama tidak bisa mengatasi rasa sakit.
Untuk itu, pastikan Mama memilih lingkungan yang selalu mendukung dan bukannya justru menambah tekanan yang dirasakan.
Mulai dari dokter, perawat, bidan atau bahkan pendamping persalinan seperti suami atau ibu, penting untuk memilih yang benar-benar membuat Mama nyaman. Jika pendamping persalinan justru ikut panik, Mama bisa jadi tidak nyaman juga.
Lingkungan kamar yang berisik dan tidak tenang juga bisa membuat Mama tidak rileks. Jadi, penting juga untuk mencari tempat bersalin yang bersih dan nyaman.
4. Kurang minum dan dehidrasi
Saat kontraksi mulai teratur terjadi, jangan lupa untuk tetap banyak minum air putih. Simpan cairan tubuh yang cukup. Pahamilah bahwa dehidrasi dapat menyebabkan rahim jadi tidak bekerja secara efektif.
Setiap bagian tubuh membutuhkan jumlah air yang cukup untuk bisa bekerja dengan lancar, termasuk organ-organ yang berkaitan dengan proses persailnan. Sedia selalu botol air minum sendiri, sehingga Mama bisa selalu minum kapan pun dibutuhkan.
Selain dari air putih, Mama juga bisa mendapatkan cairan dari buah yang mengandung air tinggi. Misalnya seperti semangka atau jeruk. Pastikan pendamping persalinan bisa membantu Mama mengonsumsi asupan-asupan tersebut, ya.
5. Kurang mempersiapkan diri jelang persalinan
Jangan anggap enteng pentingnya mengambil kelas prenatal atau mengumpulkan informasi tentang persalinan, Ma. Pengetahuan dan informasi ini penting untuk mengurangi ketegangan dan menyiapkan diri.
Jika perlu, carilah informasi dari doula. Dikutip dari Belly Belly, doula adalah seseorang yang terlatih untuk mendukung proses persalinan, dengan kemampuan komunikasi yang mumpuni. Dengan demikian, proses pesalinan yang awalnya terlihat menakutkan bisa terasa lebih santai.
6. Posisi tubuh bayi menghadap perut Mama
Posisi bayi turut memengaruhi kenyamanan dan intensitas nyeri yang Mama rasakan. Posisi posterior pun dianggap sebagai salah satu posisi yang sulit.
Posterior baby position terjadi ketika posisi tubuh bayi menghadap perut Mama, dengan kepala bayi berada di bawah.
Biasanya saat kontraksi secara spontan bayi akan memutar posisi tubuhnya supaya wajahnya menghadap punggung Mama. Tetapi dalam beberapa kasus, bayi berada dalam posisi posterior dan tidak mengubah posisinya.
Hal ini bisa berdampak pada sulitnya proses persalinan, bahkan bisa membuat Mama merasakan nyeri punggung yang cukup parah.
Untuk mengurangi kemungkinan hal ini terjadi, jangan lupa untuk rutin memeriksakan diri ke dokter kandungan. Cobalah untuk tetap aktif bergerak saat hamil, setidaknya dengan 30 menit berjalan kaki setiap hari. Ini bisa membantu bayi mencari posisi yang tepat sampai siap dilahirkan.
Demikian informasi tentang hal-hal yang bisa membuat persalinan terasa semakin nyeri dan sulit. Apakah Mama pernah mengalaminya juga?
Baca juga:
- 5 Latihan untuk Mempersiapkan Persalinan Normal
- 7 Persiapan Persalinan Caesar agar Bisa Berjalan Lancar
- Husband Stitch, Jahitan di Vagina setelah Persalinan yang Menyakitkan