Kelebihan dan Kekurangan dari Pemasangan KB Spiral IUD
Setiap KB pasti memiliki kekurangan. Yuk kenali dulu efek samping IUD sebelum menggunakannya!
7 Oktober 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jenis alat kontrasepsi bagi perempuan sangat beragam. Beberapa di antaranya adalah KB spiral atau IUD (Intrauterine device), KB suntik, KB pil hingga KB susuk atau implan, yaitu sejenis jarum yang ditanam pada lengan.
Dari sekian banyak jenis KB, yang paling digemari dan umum digunakan oleh perempuan Indonesia adalah KB spiral atau IUD. Pasalnya, saat menggunakan jenis KB ini, Mama hanya perlu sekali datang untuk pemasangan serta tidak memengaruhi hormon.
Berbeda dengan KB jenis lain yang memengaruhi hormon dan harus diulang terus menerus untuk menjaga agar tidak terjadi kehamilan.
Berikut ini Popmama.com akan mengulas kelebihan, kekurangan dan efek samping KB IUD atau spiral .
Editors' Pick
1. Efek samping pemasangan KB spiral atau IUD
Apakah Bahaya KB IUD atau spiral ini? Meski menjadi primadona di kalangan para mama, akan lebih bijaksana apabila Mama mengetahui terlebih dahulu efek samping yang dapat ditimbulkan dari pemasangan IUD berikut ini:
- Menstruasi tidak teratur di awal pemasangan. Hal ini disebabkan karena tubuh masih menyesuaikan diri dengan benda asing yang sekarang diletakkan di dalam tubuh.
- Darah menstruasi lebih banyak dibanding biasanya.
- Timbul kram perut baik saat menstruasi atau tidak.
- Bisa menimbulkan flek di awal pemasangan.
- Mual dan perut tidak nyaman.
- Dapat menimbulkan risiko infeksi pada daerah kewanitaan.
- Resiko posisi IUD bergeser ke luar rahim.
- Timbul gejala PMS bila Mama menggunakan IUD hormonal.
Setelah mengetahui efek KB IUD yang ditimbulkan, Mama dapat menimbang lebih jauh apakah yakin menggunakan KB jenis ini?
Apabila Mama sebelumnya melahirkan secara operasi caesar, maka pemasangan IUD hanya dapat dilakukan oleh dokter. Sementara jika Mama melahirkan secara pervaginam maka proses ini dapat dilakukan oleh bidan di Puskesmas.
2. Cara mengatasi efek samping KB spiral atau IUD
Banyak perempuan yang telah menjalani pemasangan IUD mengatakan bahwa gejala berupa rasa tidak nyaman setelah efek samping IUD hanya berlangsung sementara, khususnya selama bulan pertama.
Rasa tidak nyaman seperti mual dan nyeri perut dapat mengganggu aktivitas. Namun tidak perlu terlalu khawatir, Mama dapat mengatasi rasa tidak nyaman dengan cara berikut ini:
- Mengonsumsi obat pereda nyeri. Obat analgesik yang dapat Mama gunakan antara lain paracetamol, ibuprofen, antalgin, asam mefenamat, dan obat pereda nyeri lain yang disarankan dokter.
- Mengompres area yang nyeri menggunakan air hangat. Cara ini dapat mengurangi gejala nyeri maupun tidak nyaman yang Mama rasakan.
- Gunakan pantyliner atau pembalut untuk flek yang muncul.
- Hubungi dokter jika rasa sakit makin parah.
Rasa tidak nyaman akibat pemasangan IUD sebenarnya dapat diminimalkan. Jika Mama beranggapan sanggup menerima semua efek yang mungkin ditimbulkan, maka ini saatnya Mama menuju rumah sakit untuk melakukan pemasangan IUD.