Momen menyusui adalah yang paling ditunggu-tunggu sejak hamil. Namun setelah dijalani, untuk sukses menyusui ternyata tidak semudah yang ditulis berbagai literatur. Jangan kaget ketika Mama mengalami berbagai masalah yang muncul selama menyusui, karena menyusui itu memang butuh perjuangan.
Untuk mengurangi terjadinya masalah yang dapat mempengaruhi pemberian ASI, berikut Popmama.com bagikan kesalahan umum yang kerap dilakukan Mama baru selama menyusui!
1. Mengabaikan stres dan rasa bersalah
Freepik/katemangostar
Ibu yang baru pertama kali menyusui rentan mengalami banyak tekanan dan rasa bersalah. Mulai dari berat badan bayi yang tidak ideal, menghadapi si Kecil yang sering rewel, kurang tidur, keluhan saat menyusui, dapat menimbulkan stres yang merusak momen menyusui.
Jangan sepelekan stres dan rasa bersalah yang datang. Selesaikan masalah dengan konsultasi pada ahli yang berpengalaman.
Periksakan ke dokter laktasi jika Mama mengalami keluhan menyusui yang perlu penanganan medis. Jangan berlarut-larut dalam kebingungan, tetapi segera tangani dan cari jalan keluar.
2. Mengabaikan posisi menyusui
Freepik/bearfotos
Banyak ibu menyusui yang masih belum memerhatikan tentang pentingnya posisi menyusui yang tepat dan nyaman. Padahal, posisi menyusui bisa memengaruhi kelancaran pemberian ASI dan mengurangi risiko terjadinya masalah selama menyusui lho, Ma!
Jarak yang ada antara bayi dan payudara Mama selama menyusui bisa mengganggu pelekatan bayi, yaitu cara mulut bayi menempel pada puting. Begitu pun dengan posisi Mama duduk atau posisi Si Kecil saat menyusu, tinggi rendahnya bantal yang menyanggah si Kecil, dan lain sebagainya.
Semua itu bisa memengaruhi proses menyusui. Itulah sebabnya posisi menyusui begitu penting.
Editors' Pick
3. Tidak menjaga kesehatan
Pixabay/RitaE
Aktivitas menyusui juga membawa pengaruh pada tubuh Mama. Mulai dari hormon stres yang meningkat karena kurangnya istirahat, sakit pada payudara, atau tubuh yang kurang fit. Maka, penting bagi Mama untuk tetap menjaga asupan makanan yang bergizi dan hindari junk food.
Istirahatlah secukup mungkin dan jaga agar tubuh tetap terhidrasi. Mama harus tetap sehat agar bisa memberikan ASI terbaik bagi Si Kecil.
4. Tidak meminta bantuan orang lain saat membutuhkan
Freepik/pressfoto
Mama bukan robot yang bisa melakukan segala sesuatunya sendiri. Menyusui dan merawat bayi adalah hal yang menguras tenaga. Belum lagi memulihkan tubuh pasca melahirkan.
Jika memungkinkan, jangan sungkan untuk meminta bantuan pada orang terdekat kapan pun saat Mama membutuhkannya.
Bagilah pekerjaan rumah tangga dengan orang lain, termasuk juga pasangan yang bisa diandalkan. Begitu juga bila butuh bantuan medis, segera berkonsultasilah.
5. Membiarkan si Kecil terlalu lama tanpa ASI
babygaga.com
Dalam beberapa minggu pertama kehidupannya, bayi perlu diberikan ASI sesering mungkin. ASI akan lebih mudah dicerna dan diserap oleh tubuh bayi. Jadi, disarankan agar Mama rutin menyusui bayi, meskipun ia sedang terlelap. Disarankan untuk membangunkan bayi jika ia sudah tidur lebih dari 4 jam, untuk disusui.
Bayi yang baru lahir perlu disusui sekitar 8 hingga 12 kali dalam sehari, atau kira-kira setiap 2 sampai 3 jam sekali. Nantinya, kebutuhan susu bayi akan berkurang seiring dengan pertambahan berat badan bayi.
6. Memperkenalkan dot terlalu dini
Freepik
Penggunaan dot terlalu dini pada bayi bisa menyebabkan kebingungan puting susu. Hal tersebut terjadi karena daya hisap dot lebih cepat dan kuat daripada payudara, sehingga aliran susu pada botol dot akan lebih deras.
Akibatnya, bayi akan merasa lebih mudah dan dimanjakan oleh dot. si Kecil pun akan lebih menyukai dot dan menolak menyusu melalui payudara langsung.
Padahal, sudah banyak riset yang melaporkan berbagai dampak penggunaan dot terlalu dini.
7. Tidak mengosongkan payudara dengan benar
babygaga.com
Ibu baru cenderung lebih cepat beralih dari satu payudara ke payudara lainnya karena takut Si Kecil tidak mendapatkan cukup ASI. Padahal, peralihan payudara yang terlalu cepat memiliki dampak yang kurang baik, salah satunya ketidakseimbangan foremilk dan hindmilk.
Pengosongan yang terlalu dini juga bisa menyebabkan mastitis, yaitu peradangan payudara yang menyakitkan. Efek sampingnya termasuk rasa nyeri disertai dengan benjolan keras hingga demam. Kondisi ini biasanya berakibat pada penurunan produksi susu.
Pastikan untuk menunggu sekitar 15-20 menit sebelum berganti payudara untuk memastikan apakah ASI sudah kosong.
Menyusui adalah pengalaman yang luar biasa dengan manfaat yang juga luar biasa bagi Mama dan Si Kecil. Karena itu, tetap semangat menyusui ya, Ma!