Amankah Konsumsi Terong Bagi Ibu Menyusui dan si Kecil? Simak Faktanya
Memiliki sejumlah manfaat kesehatan, tetapi terong dapat membuat bayi kembung. Simak lebih lengkap!
7 November 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setiap ibu muda pastilah memperhatikan kesehatan bayinya yang baru lahir. Bagaimanapun, kesejahteraan bayi, baik selama kehamilan dan selama menyusui, secara langsung tergantung pada kesehatan ibu.
Oleh karena itu, nutrisi yang tepat dianggap sebagai komponen penting bagi seorang ibu selama menyusui. Itulah sebabnya para ahli menyusui dalam satu suara mengatakan bahwa ibu harus memasukkan hanya produk sehat dalam menu harian mereka.
Penting untuk mengkonsumsi buah dan sayuran dalam jumlah yang cukup, karena mereka adalah pemasok utama vitamin dan elemen dalam tubuh seorang ibu muda.
Namun, mereka harus memperhatikan salah satu bahan masakan yang punya efek samping khusus bagi si Ibu dan Buah Hati.
Untuk itu, mari kita simak penjelasan Popmama.com tentang fakta mengonsumsi terong bagi ibu menyusui dan si Kecil.
Editors' Pick
Apakah Terong Aman untuk Dikonsumsi?
Makan terong selama kehamilan dapat memberi ibu hamil dan janin yang sedang tumbuh beberapa manfaat kesehatan, tetapi juga menyebabkan beberapa masalah serius jika dikonsumsi secara berlebihan.
Oleh karena itu penting bagi ibu hamil untuk membatasi jumlah konsumsi atau menghindarinya selama kehamilan. Efek negatif dari makan terong antara lain keguguran dan kelahiran prematur.
Terong adalah sayuran dingin yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan pada perut dan sistem pencernaan. Selama menyusui, Mama dapat menghindari terong atau membatasi konsumsinya.
Terong menghasilkan gas dalam jumlah sedang yang menyebabkan kolik dan ketidaknyamanan lainnya pada bayi mama. Bayi berusia empat hingga enam bulan tidak cocok untuk makan terong.
Mama dapat membiarkan bayi mencoba terong saat ia berusia 9 bulan dengan memantau reaksi bayi untuk memastikan sistem pencernaannya siap untuk makanan ini.
Kembung Pada Bayi yang Disebabkan Oleh TerongĀ
Gassy atau kembung sangat umum terjadi selama 3 bulan pertama kehidupan si Kecil. Dan Mama mungkin akan menemukan kondisi kembung yang lebih parah saat malam mulai datangi.
Sebagian besar, gassy terjadi karena si Kecil menelan terlalu banyak udara, tetapi mungkin ada alasan lain mengapa si kecil mengeluarkan gas, termasuk mengonsumsi terong.
Terong mentah lebih bersifat allergen daripada terong matang. Jika tidak memiliki gejala alergi terong seperti sakit tenggorokan dan gatal-gatal. Tentu saja, lebih baik makan terong sedikit sampai bayi berusia enam bulan, karena terong dan dapat menyebabkan mulas pada bayi.
Terong menghasilkan gas yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan pada perut. Jika bayi mama menunjukkan ketidaknyamanan setelah makan terong, hentikan pemberian terong untuk dikonsumsi.
Demi kenyamanan si Kecil, Mama perlu membuat bahan makanan terong yang dihaluskan (puree) agar bayi dengan usia enam bulan keatas mudah memakannya.