Bolehkah Melakukan Keto Diet saat Menyusui? Cari Tahu Ya, Ma!
Jangan asal menjalankan tren diet saat menyusui ya
3 Juni 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Permasalahan yang kerap dialami oleh ibu melahirkan adalah perubahan tubuh yang signifikan.
Baik itu dengan timbulnya stretchmarks, warna kulit jadi gelap, sampai kenaikan berat badan. Sejatinya, perubahan bentuk tubuh dan bertambahnya berat badan adalah normal dan perlu selama kehamilan berlangsung karena si Kecil memerlukan nutrisi yang baik dari ibu.
Tidak perlu terburu-buru melakukan diet, apalagi bila salah memilih metode diet. Ada baiknya, hal ini Mama bicarakan dengan konsultan laktasi apabila Mama sedang di fase menyusui. Tapi, ada lho Ma salah satu diet yang ternyata efektif menurunkan berat badan yakni Keto.
Keto, atau diet ketogenik, adalah diet populer yang telah membantu banyak orang dalam penurunan berat badan dan mengelola gula darah.
Diet Keto adalah diet rendah karbohidrat dan tinggi lemak yang dirancang untuk memasuki keadaan metabolisme di mana tubuh membakar lemak alih-alih karbohidrat untuk energi.
Jadi, bolehkah melakukan keto diet saat menyusui? Penasaran? Simak ulasan Popmama.com berikut ini, ya!
1. Apa itu diet Keto dan pengaruhnya pada ibu menyusui
Diet keto didasarkan pada asupan rendah karbohidrat dan tinggi lemak, yang menyebabkan tubuh memasuki keadaan ketogenik, juga dikenal sebagai ketosis. Ketika tubuh dalam ketosis, ia menggunakan simpanan lemak untuk energi, bukan glukosa.
Ini adalah proses metabolisme yang terjadi secara alami, tetapi kita tidak perlu sering menggunakannya lagi.
Mengurangi kalori untuk menurunkan berat badan dapat memengaruhi produksi ASI.
Meskipun tidak ada bukti bahwa diet rendah karbohidrat memengaruhi produksi ASI, kebanyakan dokter anak merekomendasikan diet seimbang yang bermanfaat bagi Mama.
Diet keto juga membutuhkan hidrasi yang sering, dan apabila tidak terpenuhi, maka Mama mungkin tidak menghasilkan cukup ASI untuk si Bayi.
Editors' Pick
2. Pengaruh diet Keto pada kualitas dan produksi ASI
Selain itu, berada dalam keadaan ketosis, di mana tubuh membakar lemak alih-alih karbohidrat, dapat meningkatkan kebutuhan cairan. Ini dapat meningkatkan risiko dehidrasi, bahkan untuk orang yang tidak menyusui.
Hal ini kemudian dapat menjadi masalah apalagi disaat Mama mengeluarkan cairan, yakni ASI sehingga akan lebih sulit untuk tetap terhidrasi secara baik.
Jika mengalami dehidrasi, Mama mungkin melihat suplai ASI berkurang dengan cepat. Banyak orang yang menjalani diet keto mengatakan, perlu minum setidaknya 1 galon (4,5 liter) air per hari untuk mempertahankan suplai ASI mereka.
Dilansir dari Healthline.com, dalam hal kualitas susu, belum sepenuhnya terbukti bahwa ASI yang diproduksi oleh seseorang saat menjalani diet keto lebih tinggi lemak dan kalori daripada ASI dari seseorang yang tidak.
Oleh karena itu, bayi mungkin tidak perlu minum terlalu banyak untuk mendapatkan kalori yang mereka butuhkan.