Fakta Moebius Syndrome yang Harus Mama Ketahui Sejak Bayi Lahir
Senyuman si Kecil adalah hal yang membahagiakan. Apa daya, penyakit moebius jadi penghambatnya
1 November 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Melihat si Kecil ekspresif adalah hal yang menyenangkan. Apalagi bergerak aktif dengan menggerakan tangan dan kaki sambil tertawa saat melihat Mama. Namun, ada satu penyakit yang harus menghilangkan pengalaman berharga tersebut.
Sindrom moebius adalah kondisi bawaan lahir yang sebenarnya langka terjadi. Sindrom ini disebabkan oleh adanya keterbelakangan saraf wajah yang mengontrol beberapa gerakan mata dan ekspresi wajah yang sangat berpengaruh pada proses berbicara, mengunyah dan menelan.
Kali ini Popmama.com memaparkan sejumlah fakta moebius syndrome yang membuat si Kecil tidak ekspresif yang perlu Mama ketahui sejak anak lahir. Mari kita simak bersama.
Penyakit Langka yang Jarang Ditemukan
Moebius Syndrome sangat jarang terjadi. Insiden pastinya tidak diketahui, namun beberapa perkiraan menyatakan ada 2 sampai 20 kasus per juta kelahiran. Nama penyakit ini diambil dari penemunya Paulus Julius Möbius, seorang ahli saraf yang pertama kali menjelaskan penyakit langka ini pada tahun 1888.
Diperlukan tenaga ahli seperti tim dokter untuk mengobati sindrom Moebius dalam mengatasi gejala, termasuk langit-langit mulut sumbing, mata juling, kesulitan makan, berbicara, dan mendengar atau mengendalikan ekspresi wajah.
Bayi dengan sindrom Moebius sering mengalami kesulitan menggerakkan wajah mereka. Misalnya, mereka mungkin tidak dapat tersenyum, mengerutkan kening, mengangkat alis, atau menutup kelopak mata.
Dalam hal ini, si Kecil mungkin juga mengalami kesulitan makan. Beberapa anak dengan sindrom Moebius juga memiliki perkembangan abnormal pada anggota badan atau otot dada.
Editors' Pick
Harus Melakukan Operasi agar Bisa Tersenyum
Terkadang sindrom ini berkaitan dengan mutasi pada gen tertentu, tetapi biasanya terjadi secara sporadis (tidak ada alasan atau hubungan keluarga yang diketahui). Meskipun begitu, diketahui bahwa sindrom ini tidak bersifat progresif, artinya tidak memburuk dari waktu ke waktu.
Moebius membuat seseorang tidak memiliki kemampuan untuk membentuk ekspresi wajah, termasuk tersenyum, mengerutkan kening, mengangkat alis, mengerutkan bibir atau menutup mata.
Beberapa spesialis dan prosedur, seperti 'operasi senyum', dapat membantu. Bedah rekonstruktif pun diyakini dapat membantu mengatasi perbedaan wajah, anggota tubuh, dan rahang pada penderita Moebius agar bisa mendapatkan ekspresi wajah yang normal.
Dapat Langsung Terlihat secara Kasatmata
Tanda dan gejala sindrom Moebius sangat bervariasi, tergantung pada saraf kranial mana yang terpengaruh. Dilansir dari my.clevelandclinic.org, tanda-tanda fisik yang terjadi dan dapat dilihat adalah seperti:
- Celah langit-langit (pembukaan abnormal di langit-langit mulut).
- Mata juling (strabismus).
- Cacat pada tangan dan kaki (kaki pengkor, jari berselaput, jari tangan atau kaki hilang).
- Kelumpuhan wajah (facial palsy).
- Dagu kecil (mikrognatia).
- Mulut kecil (mikrostomia).
- Lidah yang pendek atau berbeda bentuk.
- Otot dada yang kurang berkembang.
- Otot tubuh terasa lunak dan lemah (hipotonia)
Sindrom mobius dapat menyebabkan masalah pada hal-hal berikut, antara lain:
- Berbicara
- Pendengaran
- Pernapasan
- Mata kering
- Makan (kesulitan mengisap atau menelan)
- Melihat ke arah yang sama dengan kedua mata
- Menutup kelopak mata (seperti berkedip atau bahkan tidur)
- Membuat dan menjaga kontak mata
- Menggerakkan mata ke depan dan ke belakang (sisi ke sisi, terutama ke luar)
- Mengerucutkan bibir
- Menaikkan alis
- Tersenyum atau mengerutkan kening
- Perkembangan gigi (gigi hilang atau bengkok)
Tidak Dapat Sembuh dengan Konsumsi Obat-obatan
Tidak ada obat untuk sindrom Moebius, tetapi beberapa treatment dapat memperbaiki atau mengurangi beberapa tanda dan gejala, seperti :
- Lensa kontak untuk melindungi dan memperbaiki mata
- Obat tetes mata sebagai pelumas
- Metode Ponseti untuk kaki pengkor, yang melibatkan serangkaian gips
- Belat, kawat gigi dan prostesis (bagian tubuh buatan) untuk anggota badan
- Berbagai operasi
Dalam hal ini, penyedia layanan kesehatan dapat melakukan tes untuk menyingkirkan penyebab lain dari kelemahan atau kelumpuhan wajah. Operasi seperti smile surgery nyatanya banyak membantu si Bayi yang terkena Moebius.
Selama prosedur ini, dokter ahli bedah akan mengambil otot dari paha, menanamkannya di bagian wajah dan menghubungkannya ke otot dan saraf wajah lainnya untuk dapat melakukan gerakan wajah, termasuk tersenyum dan makan, berbicara, kepercayaan diri, dan memiliki senyum yang simetris.
Semoga informasi mengenai fakta moebius syndrome yang membuat si Kecil tidak ekspresif dapat membantu Mama yang sedang mengalaminya. Sehat selalu!
Baca Juga:
- 5 Fakta Mengenai Retensi Plasenta, Komplikasi Kehamilan Langka
- Haru! Ini 5 Potret Langka Kelahiran Bayi dengan Kantung Ketuban Utuh
- 5 Penyakit Saat Hamil Sebabkan Mama Nggak Bisa Melahirkan Normal