Peran Keluarga saat Ibu Menyusui dalam Keberhasilan MengASIhi
Dukungan emosional dari lingkungan keluarga, dipercaya dapat memperlancar proses mengASIhi bayi
6 Oktober 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sekitar 50-80% ibu mengalami perubahan emosional dalam beberapa hari pertama pasca melahirkan. Ketidakseimbangan hormon, predisposisi genetik, kepribadian yang belum matang, kurang percaya diri, dan relasi dengan sesama yang rendah dianggap sebagai penyebabnya.
Perubahan emosi dan tingkat stres pada ibu dapat memengaruhi produksi ASI dan tumbuh kembang anak. Rupanya, peran keluarga berperan penting dalam keberhasilan menyusui. Dilansir dari Narayana Health Care, pasangan yang membantu dan keluarga yang mendukung dapat membuat perbedaan besar dalam meningkatkan kesehatan mental dan emosional ibu.
Di sisi lain, terdapat banyak faktor yang mengharuskan adanya dukungan kepada sang ibu agar dalam proses menyusui, si Kecil dapat merasakan manfaat dari produksi air susu ibu untuk tumbuh kembang yang maksimal.
Untuk itulah, Popmama.com mengulas peran keluarga saat ibu menyusui dalam keberhasilan mengASIhi.
1. Peran ayah dalam kesuksesan ibu menyusui
Agar proses menyusui berhasil, ayah harus berperan aktif untuk mendukung sang istri dengan berperan dalam pengambilan keputusan, memiliki sikap positif, dan mencari informasi bermanfaat sebanyak mungkin mengenai manfaat menyusui.
Hal-hal tersebut lah yang menjadi faktor keberhasilan dalam mendukung proses ibu. Selain itu, ayah harus banyak belajar dari mengikuti perkumpulan orang tua, buku tentang ibu dan bayi, belajar dari orangtua dan teman untuk meningkatkan kelekatan antara ayah dan bayi
Dengan berjejaring dengan keluarga lain yang berpengalaman, para ayah dapat berbagi pandangan dan memahami pentingnya menyusui.
Penelitian menunjukkan bahwa ibu yang menyusui lebih lama, memiliki ikatan emosional yang lebih baik dengan suami dan ibunya, serta lebih percaya diri dibandingkan ibu yang berhenti menyusui dengan cepat.
Editors' Pick
2. Peran dari kakak si Bayi
Semua anak membutuhkan waktu untuk menerima saudara baru. Dalam hal ini, perlu bantuan orang tua untuk beradaptasi dengan cepat. Jika kakak masih menyusu (menyusui tandem = ibu menyusui banyak anak dengan usia berbeda), sang adik harus diprioritaskan.
Jika ibu ingin menyapih sang kakak, maka harus melakukannya secara bertahap, baik dengan beralih ke kegiatan lain atau dengan menyusui sang adik ketika kakak tidak sedang bersama ibu. Salah satu posisi menyusui yang efektif ketika ingin melakukan aktivitas lain, yakni posisi football, yang dimana tangan ibu satunya bisa bebas beraktifitas dan tangan lainnya untuk menggendong si Kecil saat menyusui.
Terkadang, ada waktu dimana kakak merasa penasaran dengan rasa ASI. Disini, ibu bisa memberi suapan ASI melalui sendok sehingga diharapkan praktik menyusui ini dapat diturunkan dari generasi ke generasi di masa yang akan datang.
3. Peran nenek dalam keberhasilan ibu menyusui
Selain keberhasilan menyusui dari faktor lingkungan sekitar ibu, peran keluarga lainnya seperti nenek yang punya pengalaman menyusui juga sangat memengaruhi. Peran nenek bayi biasanya dominan dilakukan terhadap ibu.
Nenek atau keluarga lainnya kerap memberikan banyak pendapat yang membingungkan ibu. Untuk itu, konsultan laktasi harus memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan menyusui, seperti peran nenek. Selain itu, pengaruh media massa seperti televisi, majalah, buku menyusui, dan internet yang dapat diakses oleh ibu dan ayah sangat membantu keluarga dalam proses menyusui.
4. Hambatan pada keberhasilan ibu menyusui
Tak jarang, hambatan itu datang dari sikap negatif ibu, sang suami, maupun tenaga kesehatan. Selain itu, faktor lain yang dapat mengganggu proses menyusui adalah status dari si Mama sendiri, yakni ibu tunggal, ibu perokok, ataupun faktor kecemasan seperti depresi pasca melahirkan, tidak mengikuti kelas persalinan, terlalu dini memberi makanan pendamping ASI (MP-ASI), kembali bekerja terlalu dini, kurangnya etika promosi oleh produsen susu formula yang membuat tidak sedikit ibu yang memilih sufor dibanding menyusui.
5. Manfaat dari menyusui
Susu atau kolostrum pertama yang dihasilkan setelah bayi lahir kaya akan nutrisi, kental, dan serat. Kolostrum berwarna kuning keemasan dan bermanfaat bagi pertumbuhan dan kekebalan anak. Dilansir dari Narayana Health Care, berikut adalah manfaat dari menyusui, antara lain:
- Menyusui selama 6 bulan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi
- Antibodi dari ibu dapat tersalurkan kepada bayi lewat kegiatan menyusui. Untuk itu, si Mama perlu mendapat dukungan emosional agar imun tubuhnya tetap terjaga
- Menyusui dapat menghindarkan berbagai penyakit, seperti diabetes, tekanan darah tinggi, dan kanker ovarium
- Anak-anak yang disusui memiliki memori dan perkembangan kognitif yang lebih baik
- Membantu kelekatan antara mama dan bayi
- Membantu menurunkan berat badan lebih cepat
Demikian ulasan mengenai peran keluarga saat ibu menyusui yang bisa Mama simak agar mengASIhi terasa lebih mudah.
Baca Juga:
- Sinopsis dan Fakta Menarik Film Baby Blues, Angkat Drama Keluarga
- Penyebab Kram saat Menyusui, Bisa Membuat Tak Nyaman MengASIhi
- Pentingnya Support System MengASIhi di Masa Pandemi