Prabowo Singgung Kematian Ibu Melahirkan 10 Tertinggi di ASEAN

Faktanya angka kematian ibu melahirkan melampaui target!

5 Februari 2024

Prabowo Singgung Kematian Ibu Melahirkan 10 Tertinggi ASEAN
Instagram.com/prabowo

Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi sorotan utama dalam debat kelima Pilpres 2024 di Jakarta Convention Center (JCC) pada Minggu, (04/02/2024). Prabowo Subianto, calon presiden nomor urut 2, menyampaikan bahwa Indonesia memiliki posisi sepuluh besar dalam angka kematian ibu melahirkan secara global.

Pernyataan ini diungkapkan oleh Prabowo saat memberikan tanggapannya dalam segmen keempat dari serangkaian debat capres terakhir. Prabowo Subianto menegaskan komitmennya untuk fokus pada perbaikan gizi makanan bagi ibu hamil sebagai langkah konkret untuk mengatasi permasalahan tersebut.

Kira-kira bagaimana faktanya? Berikut Popmama.com telah merangkum Prabowo singgung kematian ibu melahirkan 10 tertinggi di ASEAN.

1. Pernyataan Prabowo Subianto

1. Pernyataan Prabowo Subianto
Instagram.com/prabowo

Pernyataan yang dilontarkan oleh Prabowo tentang Indonesia masuk dalam sepuluh negara dengan tingkat angka kematian ibu melahirkan yang tinggi telah menjadi topik pembicaraan yang intens dan mendapatkan perhatian luas.

Prabowo Subianto, sebagai calon presiden nomor urut 2 dalam Pilpres 2024, menyoroti fakta bahwa tingkat angka kematian ibu di Indonesia masih merupakan tantangan serius, dan menempatkan negara ini di peringkat sepuluh tertinggi.

"Ini sangat penting kita harus kurangi secara drastis angka kematian ibu. Kita termasuk 10 negara tertinggi angka kematian ibu pada saat melahirkan," ujar Prabowo Subianto di debat capres pamungkas di Jakarta Convention Centre (JCC) pada Minggu malam (04/02/2024).

Editors' Pick

2. Angka kematian ibu melahirkan di Indonesia cukup tinggi

2. Angka kematian ibu melahirkan Indonesia cukup tinggi
Pexels/João Paulo de Souza Oliveira

Menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes), pada tahun 2023, angka kematian ibu (AKI) di Indonesia mencapai sekitar 305 per 100.000 kelahiran hidup, melampaui target yang ditetapkan sebesar 183 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2024.

Dalam upaya mencapai target tersebut, Kemenkes menekankan pentingnya intervensi khusus sebelum dan saat kelahiran.

Mereka menetapkan minimal enam kali pemeriksaan ibu hamil atau antenatal care (ANC) selama sembilan bulan sebagai komitmen untuk menyediakan layanan esensial bagi ibu hamil.

Kemenkes juga berencana menyediakan fasilitas USG di seluruh provinsi di Indonesia, memungkinkan ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan di puskesmas, berbeda dengan sebelumnya di mana pemeriksaan USG hanya dapat dilakukan di rumah sakit atau klinik.

2. Penyebab kematian pada ibu melahirkan

2. Penyebab kematian ibu melahirkan
Pexels/Tima Miroshnichenko

Menurut World Health Organization, perempuan mengalami kematian akibat komplikasi yang timbul selama dan setelah kehamilan serta persalinan. Sebagian besar dari komplikasi ini muncul selama kehamilan dan dapat dihindari atau diatasi.

Beberapa komplikasi mungkin telah ada sebelum kehamilan, namun bisa menjadi lebih serius selama kehamilan, terutama jika tidak ditangani sebagai bagian dari perawatan perempuan tersebut.

Komplikasi utama yang menyebabkan hampir 75% dari seluruh kematian ibu adalah:

  • Pendarahan hebat (kebanyakan pendarahan setelah melahirkan).
  • Infeksi (biasanya setelah melahirkan).
  • Tekanan darah tinggi selama kehamilan (preeklamsia dan eklampsia).
  • Komplikasi persalinan.
  • Aborsi yang tidak aman.

4. Mengurangi angka kematian ibu melahirkan

4. Mengurangi angka kematian ibu melahirkan
Pexels/Jonathan Borba

Menurut World Health Organization, untuk mencegah kematian ibu, penting untuk menghindari kehamilan yang tidak diinginkan. Semua perempuan, termasuk remaja, harus memiliki akses ke kontrasepsi, layanan aborsi yang aman sesuai hukum, dan layanan pasca-aborsi berkualitas.

Kematian ibu dapat dicegah dengan memastikan layanan kesehatan yang baik selama kehamilan, persalinan, dan setelah melahirkan.

Kelahiran harus ditangani oleh tenaga kesehatan terampil untuk menghindari komplikasi yang dapat berakibat fatal.

Pencegahan pendarahan setelah melahirkan dapat dilakukan dengan menyuntikkan oxytocics segera setelah persalinan.

Kebersihan yang baik dapat menghilangkan risiko infeksi pasca-melahirkan, dan deteksi dini serta penanganan pre-eklamsia dapat mencegah kejang dan komplikasi yang berbahaya.

Pemberian magnesium sulfat dapat mengurangi risiko eklamsia pada pre-eklamsia.

Itulah Prabowo singgung kematian ibu melahirkan 10 tertinggi di ASEAN. Semoga bermanfaat!

Baca juga:

The Latest