Pembekuan Darah Usai Melahirkan, Apakah Normal?
Pembekuan darah usai melahirkan, apakah normal? temukan jawabannya yuk Ma
1 September 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Selama proses melahirkan seorang perempuan akan mengeluarkan banyak darah. Pendarahan dikenal sebagai lochia. Pendarahan pasca melahirkan biasanya muncul dari minggu pertama hingga keenam. Selain pendarahan, usai melahirkan seorang perempuan berpotensi juga mengalami pembekuan darah.
Kendati demikian, beberapa perempuan mengkhawatirkan kondisi tersebut. Lantas timbul pertanyaan tenang pembekuan darah usai melahirkan, apakah normal?
Dari laman Healthline, pembekuan darah merupakan menempelnya sel darah yang membentuk gumpalan darah, ssperti jeli. Umumnya darah ini berasal akibat pelepasan lapisam rahim. Bagi perempuan yang melahirkam secara normal, darah berasal dari kerusakan di jalan keluarnya bayi.
Berdasarkan ulasan tersebut dapat disimpulkan bahwa pembekuan darah pasca melahirkan merupakan hal lumrah. Walaupun begitu, gumpalan yang terbentuk di dalam tubuh dengan jumlah banyak perlu segera Mama periksakan ke pusat kesehatan. Guna mengecek apakah gumpalan tersebut normal atau justru membahayakan Mama.
Popmama.com menguraikan informasi terkait pembekuan darah usai melahirkan. Mari simak secara seksama ya, Ma!
Fase Pembekuan Darah Tergolong Normal
Pembekuan darah berupa gumpalan darah yang membentuk seperti jeli. Gumpalan darah ini mengandung lendir dan jaringan. Besarnya bisa mencapai ukuram bola golf. Namun volume pembekuan darah kerap berubah-ubah seirimg berjalannya waktu.
Dari laman Healthline, fase terjadinya pembekuan darah sejak hari pertama melahirkan hingga 6 bulan pertama, sebagai berikut:
- 24 jam awal, adalah momen berta dan parah pembekuan darah usai melahirkan. Gumpalan darah yang keluar akibat pembekuan darah sangat besar dan berwarna merah cerah. Ukurannya bisa sampai sebesar tomat. Selain itu, pembekuan darah juga dapat sebesar buah anggur dengan jumlah yang banyak. Oleh karenanya, Mama harus siapkan pembalut ekstra lantaran meski menggantinya setiap sejam sekali.
- Hari Kedua sampai keenam, volume keluarnya gumpalan darah menurun. Pembekuan darah berwarna merah muda hingga coklat tua. Pada fase ini, gumpalan pembekuan darah berpotensi terus keluar tetapi jumlahnya sedikit dan ukurannya semakin kecil.
- Hari ketujuh hingga 10, darah yang keluar berwarna merah muda sampai coklat muda. Pembekuan atau pendarahan sudah jauh berkurang dari hari pertama. Jadi Mama sudah diperkenankan melepas atau tidak menggunakan pembalut lagi.
- Hari 11-14, warna darah sedikit lebih terang dari sebelumnya. Mama sudah mulai pulih dab bisa lebih aktif. Volume pembekuan darah jelas menurun dari hari pertama usai melahirkan.
- Setelah 3-4 minggu, mulai mengalami keputihan yang dibarengi dengan darah berwarna coklat atau merah muda. Bagi sebagian perempuan, pembekuan darah sudah mulai hilang di fase ini.
- Setelah 5-6 minggu, sejatinya pada tahap ini pembekuan dan pendarahan sudah mulai berhenti. Tetapi jangan kaget bila Mama masih menemui bercak darah berwarna coklat, merah atau kuning. Terutama di pagi hari, setelah menyusui, atau usai berolahraga. Kondisi ini masih tergolong aman.
Tips Mengurangi Penggumpalan Darah setelah Melahirkan
Pendarahan dan pembekuan darah merupakan sesuatu yang tidak bisa dicegah sekaligus hal lumrah bagi seorang perempuan yang barus saja melahirkan. Namun, tetap saja pembekuan darah cukup mengganggu acap kali mengganggu kegiatan Mama, misalnya harus disiplin mengganti pembalut. Jika lupa bahaya bakteri mengancam kesehatan organ vital Mama.
Mengutip laman Healthline, berikut tips mengurangi pembekuan darah setelah melahirkan. Bukan berarti hilang 100 persen, setidaknya volume atau periode pembekuan darah menjadi berkurang.
- Mengonsumsi air putih untuk membantu melancarkan sistem pencernaan serta mengurangi risiko jahitan pasca melahirkan karena feses keluar dari tubuh secara lancar.
- Jangan terlalu banyak melakukan aktivitas pasca bersalin. Aktivitas berlebihan maupun kegiatan berat justru menyebabkan pendarahan dan pembekuan darah.
- Gunakan tiang penyangga untuk kaki untuk memperlancar aliran darah menuju jantung yang mampu mengurangi risiko pembekuan darah.
- Jika tidak ada penyangga, Mama cukup meletakkan kaki di bagian yang lebih tinggi saat berbaring.
- Hindari menyentuh jahitan pasca bersalin untuk meminimalkan penyebaran bakteri yang menyebabkan infeksi serta antisipasi mencegah pendarahan.