Risiko Mama dan Bayi jika Menggunakan Suntik Epidural saat Bersalin
Banyak perempuan yang menggunakan suntik epidural saat bersalin tanpa tahu apa saja risikonya
26 Maret 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setiap ibu hamil pasti menginginkan proses kelahiran yang lancar dan dengan rasa sakit yang seminimal mungkin.
Nah, saat ini sudah banyak pilihan untuk ibu hamil yang ingin menjalani proses persalinan tanpa menderita rasa sakit, salah satunya dengan bius epidural.
Tapi jika Mama ingin coba menggunakan metode ini, Mama harus memahami dulu sifat-sifat dan jenis bius, serta risiko suntik epidural yang akan ditimbulkan setelahnya.
Suntik epidural sendiri merupakan salah satu bentuk suntikan bius lokal yang memiliki tujuan untuk membuat bagian tertentu pada tubuh mama mati rasa.
Suntik epidural ini tidak akan membuat mama hilang kesadaran secara total, karena fungsinya hanya untuk menawar rasa sakit (analgesia).
Ketika Mama diberikan suntik epidural, maka impuls-impuls pada saraf sensoris tulang belakang mama akan dihentikan.
Secara umum, terdapat dua jenis suntik epidural sebelum melahirkan. Berikut Popmama.com sebutkan jenis-jenis suntik epidural.
Editors' Pick
1. Apa itu suntik epidural biasa?
Suntik epidural adalah suntikan yang akan diinjeksikan pada bagian punggung lewat otot punggung, hingga analgesia mencapai rongga epidural. Suntik ini sebagai anestesi untuk emngurangi rasa sakit pada bagian tertentu.
Suntik epidural biasa memang mengandung beberapa jenis obat yang berguna memperkuat kerja bius, misalnya seperti fentanil atau morfin.
Apabila efek pada epidural berkurang dalam waktu satu hingga dua jam, maka Mama akan mendapatkan suntikan berikutnya. Suntikan dapat menghilangkan rasa nyeri.
2. Apa itu kombinasi suntik spinal epidural?
Kombinasi suntik spinal epidural adalah prosedur yang biasanya beberapa jenis obat bius akan disuntikkan pada membran yang melapisi tulang belakang hingga mencapai di area rongga epidural.
Selanjutnya, selang atau kateter nantinya dipasang pada jalur tersebut, sehingga lebih mudah untuk disuntik lagi apabila mama membutuhkannya.
Mama yang hendak melahirkan pun masih dapat bergerak secara bebas setelah kateter tersebut dipasang sehingga tidak akan mengganggu proses persalinan Mama.
Kombinasi spinal epidural biasanya akan kehilangan efeknya setelah berlangsung empat hingga delapan jam.