Pasokan ASI berlebihan, Inilah 5 Hal Mengenai Hiperlaktasi
Apakah Mama alami pembengkakan payudara? Bisa jadi ini adalah kondisi hiperlaktasi
23 Juni 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bagi Mama yang sedang menyusui, maka pasokan ASI biasanya menyesuaikan dengan kebutuhan bayi setelah sekitar 4 minggu. Sementara hiperlaktasi terjadi di awal menyusui. Dimana kondisinya menyebabkan payudara penuh.
Bahwa pasokan ASI yang berlebihan juga membuat menyusui menjadi sulit. Bahkan aliran susu selama menyusui mungkin terlalu kuat, menyebabkan bayi tersedak dan berat badan bayi bertambah terlalu banyak. Jika Mama mulai alami hiperlaktasi, sebaiknya bicarakan dengan konsultan laktasi.
Agar lebih jelas, Mama perlu mengetahui 5 hal mengenai hiperlaktasi. Berikut Popmama.com berikan ulasannya:
1. Apa itu hiperlaktasi?
Ketahuilah, bahwa kelebihan pasokan ASI juga dikenal sebagai hiperlaktasi atau hipergalaktia. Umumnya, payudara menghasilkan lebih banyak ASI daripada yang dibutuhkan untuk pertumbuhan normal bayi.
Terutama selama beberapa minggu pertama menyusui, sebagian ibu mengalami suplai ASI yang melimpah. Dimana kelimpahan itu berlanjut melampaui minggu-minggu awal itu.
Dirilis dari Parenting.firstcry, sindrom hiperlaktasi adalah suatu kondisi yang menyebabkan tubuh perempuan memproduksi ASI secara berlebihan. Hal ini membuat jumlah ASI keluar banyak dari payudara. Terkadang ASI mulai keluar lebih sering dari yang seharusnya. Kondisi ini dapat menyulitkan kamu menyusui bayi dengan benar.
Bahkan seorang ibu dengan kelebihan pasokan, biasanya memerhatikan bahwa bayi mereka batuk dan tersedak saat menyusu. Bayi juga cenderung naik turun payudara saat mereka berjuang menyusu dan bernapas. Bahkan sang bayi mungkin menggigit saat menyusui untuk mencoba menghentikan aliran yang kuat.
Editors' Pick
2. Apa saja tanda dari hiperlaktasi pada ibu dan bayi?
Untuk memahami apakah Mama mengalami hiperlaktasi, perlu untuk mencari gejala kelebihan pasokan ASI. Ini diamati baik pada ibu maupun sang bayi. Berikut tanda-tanda hiperlaktasi:
Gejala pada sang ibu di beberapa minggu pertama:
- Memiliki payudara yang lembut dan penuh
- Sensasi payudara yang terasa sangat berat
- Kemungkinan mastitis atau saluran tersumbat
- Memiliki payudara yang membesar, yakni dapat mulai terasa sakit setelah beberapa saat
- Menyebabkan keluarnya ASI dan membasahi bra menyusui
- Saat menyusui di satu payudara, payudara lainnya mungkin juga mulai mengeluarkan ASI
- Payudara kebocoran ASI
- Puting sakit
Gejala pada bayi:
- Kebanyakan bayi jarang bereaksi terhadap aliran susu yang berlebihan, ini karena mereka mungkin membutuhkannya
- Saat susu mulai menyembur terlalu cepat, bayi mungkin menarik diri dari mulutnya dan berpaling dari payudara.
- Beberapa bayi menggunakan gusinya untuk mengunyah puting untuk menghentikan alirannya, akhirnya melukai puting
- Bayi akan memiliki berat badan rendah atau akhirnya mendapatkan lebih banyak berat badan daripada yang sehat
- Rewel saat menyusui
- Kesulitan mempertahankan kait
- Alami pelekatan yang buruk
- Penolakan untuk menyusui
- Sering menelan dan menghirup udara yang menghasilkan gas
- Kotoran yang besar, berbusa dan berwarna hijau
3. Apa yang menjadi penyebab hiperlaktasi?
Ingatlah, sebenarnya tidak semua ibu baru menghadapi kondisi sindrom hiperlaktasi. Tetapi sebagian dari mereka yang mengalaminya, mungkin sering kali spontan dan tidak diketahui. Namun terkadang bisa diakibatkan oleh suatu kondisi medis. Jika Mama menduga memiliki kelebihan pasokan, sebaiknya berbicara dengan dokter untuk mengevaluasi kondisi kesehatan Mama.
Dikutip dari Mayoclinic, hiperlaktasi atau kelebihan pasokan ASI dapat memiliki banyak penyebab. Ini termasuk salah urus menyusui, terlalu banyak hormon prolaktin yang merangsang produksi susu dalam darah. Bahkan predisposisi bawaan maupun obat-obatan yang meningkatkan produksi ASI.
Berikut terdapat beberapa faktor potensial yang bertanggung jawab untuk hiperlaktasi:
- Kelenjar yang menghasilkan susu di payudara dan menyimpannya sebelum diteruskan ke puting susu dan akibatnya ke bayi disebut kelenjar alveoli
- Ketidakseimbangan hormon
- Tumor kelenjar hipofisis jinak
- Hipertiroidisme
- Retensi plasenta
- Pemompaan yang berlebihan
- Bayi yang merangsang payudara secara berlebihan
- Terlalu sering menggunakan galactagogues
4. Bagaimana dampak hiperlaktasi?
Hiperlaktasi atau hipergalaktia adalah suatu kondisi dimana bisa membuat ASI menyembur keluar dengan kekuatan besar. Sering kali menjadi masalah bagi sang ibu dan bayi. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui bagaimana efeknya.
Dilansir dari Momjunction, hiperlaktasi menimbulkan masalah penambahan berat badan yang bervariasi. Bahkan bayi mungkin tidak dapat mengosongkan payudara yang menghambat produksi ASI. Susu yang dihasilkan adalah susu dengan kadar lemak rendah dan gula tinggi, ini menyebabkan pengosongan lambung yang cepat dan sering diare.
Selain itu, kelebihan pasokan ASI dapat berdampak pada Mama dan bayi. Berikut mungkin beberapa masalah yang sering terjadi:
Dampak pada bayi
Setiap kali bayi menyusui, mereka mulai dengan mendapatkan susu rendah lemak, tinggi gula dan encer yang disebut foremilk. Saat proses menyusui berlangsung, foremilk bertransisi ke susu yang lebih tinggi lemak dan berkrim (hindmilk). Sementara hindmilk lebih mengenyangkan dan membantu memuaskan rasa lapar bayi.
Ketika Mama memiliki ASI yang jauh lebih banyak daripada yang dibutuhkan bayi, maka akan membuat bayi mungkin kenyang dengan foremilk dan berhenti menyusu sebelum mendapatkan terlalu banyak hindmilk.
Bahkan menyebabkan bayi menelan banyak susu sekaligus dan bayi pun menelan udara bersamanya hingga terengah-engah. Apabila itu dialami si Kecil, biasanya dapat menyebabkan bayi muntah, cegukan, gas dan tampak seperti kolik.
Dampak pada ibu
Ketika Mmaa memiliki kelebihan pasokan, mungkin tidak dapat mengeringkan payudara sepenuhnya yang membuatnya lebih mungkin untuk mengalami infeksi payudara berulang.
Mastitis terkadang bisa menjadi kronis. Bahkan candida pertumbuhan berlebih ragi di payudara, ini bisa terjadi. Pada perempuan dengan kelebihan pasokan ASI.
5. Bagaimana cara mengatasi hiperlaktasi?
Jika Mama sedang berjuang dengan kelebihan pasokan ASI, maka ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengatasinya. Terkadang menyesuaikan posisi, frekuensi menyusui dan memeras sedikit susu bisa memberi kenyamanan di antara waktu menyusui.
Selain itu, beberapa langkah juga dapat membantu Mama dan bayi menyusui jadi lebih nyaman. Berikut adalah beberapa tips yang bisa Mama ikuti untuk mengurangi kelebihan pasokan ASI:
- Hindari memompa tepat setelah selesai menyusui
- Gunakan teknik menjuntai memberi makan anak yang membantu mengatur suplai dengan benar dan mengurangi kemungkinan mastitis
- Segera menyendawakan bayi agar ia bisa menghilangkan kelebihan udara dan memuntahkan kelebihan susu. Dia bahkan mungkin kentut lebih sering dari biasanya
- Pemberian makanan blok melibatkan menyusui bayi hanya dari satu payudara selama beberapa jam atau periode waktu yang lebih lama
- Letakkan selembar kain (dingin) di bawah payudara untuk meredakan pembengkakan
- Perah sedikit sebelum menyusui. Gunakan pompa payudara atau teknik ekspresi tangan untuk mengeluarkan cukup ASI dari payudara sebelum mulai menyusui bayi, sehingga pengeluarannya lebih mudah diatur
- Memberi makan saat bayi mengantuk. Bayi yang mengantuk dapat mengisap lebih lembut dan ASI dapat mengalir lebih lambat
Nah, itulah 5 hal mengenai hiperlaktasi. Cobalah menggunakan teknik yang tepat dan mulai mempelajari permintaan bayi.
Baca juga:
- Bisa Meningkatkan Produksi ASI, Apa Itu Pijat Laktasi?
- Manfaat dan Tips Melakukan Pijat Laktasi untuk Lancarkan ASI
- 5 Prosedur Relaktasi setelah Beberapa Waktu Berhenti Menyusui