5 Fakta Retensi Urine setelah Melahirkan
Gejalanya bisa dimulai sejak awal kehamilan
27 Februari 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Selama kehamilan, sering ke kamar mandi adalah hal yang umum terjadi. Namun pada satu atau dua hari pertama setelah melahirkan, apakah Mama masih terus mengalaminya?
Ketidaknyamanan itu bisa menyebabkan stres pada kandung kemih meninggalkan efek jangka panjang. Dimana kondisi tersebut dinamakan retensi urine.
Dalam artikel ini Popmama.com akan membantu Mama mempelajari lebih lanjut tentang retensi urine setelah melahirkan. Yuk, lihat ulasannya!
1. Apa saja penyebab retensi urine?
Dimulai dengan awal kehamilan, kondisi retensi urine bisa bertahan setelah melahirkan. Bahkan Mama juga bisa alami lebih dari 6 jam pasca persalinan.
Sedangkan penyebab retensi urine postpartum sendiri sebenarnya masih belum jelas. Beberapa penyebab fisiologis, neurologis dan mekanis yang mungkin bertanggung jawab adalah:
- Peningkatan kadar progesteron, yang menghambat otot kandung kemih dan menyebabkan retensi urine.
- Persalinan pervaginam yang traumatis pada otot dasar panggul dan sarafnya mengakibatkan floppy tone atau penurunan sensitivitas kandung kemih.
- Edema jaringan di sekitar uretra dan vulva akibat persalinan pervaginam. Kondisi ini menyebabkan obstruksi uretra dan menyebabkan retensi urine.
- Menahan saat buang air kecil karena sakit saat buang air kecil.
Editors' Pick
2. Apa saja gejala dari retensi urine?
Pada umumnya, gejala retensi urine akut pada sebagian perempuan pasca persalinan mungkin termasuk:
- Ketidakmampuan untuk buang air kecil
- Memiliki rasa sakit yang sering kali di perut bagian bawah
- Pembengkakan perut bagian bawah
- Kurangnya keinginan untuk buang air kecil
Di lain waktu, retensi urine pasca persalinan tanpa memiliki gejala dan dianggap tersembunyi atau mungkin tidak terdeteksi. Namun retensi urine kronis bisa berkembang dari waktu ke waktu dan menyebabkan sedikit atau tanpa gejala seperti:
- Ketidakmampuan untuk benar-benar mengosongkan kandung kemih saat buang air kecil
- Sering buang air kecil dalam jumlah sedikit
- Kesulitan memulai aliran urine yang disebut keragu-raguan
- Aliran urine yang lambat
- Kebutuhan mendesak untuk buang air kecil, tetapi dengan sedikit keberhasilan
- Merasa ingin buang air kecil setelah selesai buang air kecil