Tentu tepat setelah bayi lahir, ia dapat diletakkan langsung di dada sang ibu. Bahwa adanya kontak kulit-ke-kulit akan mendorong pemberian ASI. Sementara Mama bisa membantu bayi agar memiliki refleks alami untuk membantu menemukan puting dan pelekatan. Sedangkan rahasia pelekatan yang tepat adalah membuat bayi menutup mulutnya di areola, bukan hanya di puting susu.
Ini benar-benar aspek yang paling penting dari menyusui. Tanpa pelekatan yang tepat, bayi tidak mendapatkan ASI yang dia butuhkan.
Bahkan payudara tidak akan dirangsang memproduksi banyak ASI. Namun agar lebih jelas, berikut Popmama.comberikan ulasan 5 hal mengenai pelekatan menyusui yang benar. Yuk, baca terus ulasannya!
1. Apa itu pelekatan menyusui yang benar?
Pexels/Rene Asmussen
Pertama kali Mama meletakkan bayi ke payudara, mungkin terasa aneh. Biasanya sang bayi langsung mencium payudara, menggerakkan kepalanya dari satu sisi ke sisi lain dengan mulut terbuka, menjilat puting susu dan mulai mengisap.
Sedangkan bayi yang baru dilahirkan belum mengetahui cara menempel dan menyusui dengan benar. Pelekatan yang tepat sering kali membutuhkan waktu. Dimana untuk pelekatan yang ideal, ini meliputi puting susu dan areola di sekitarnya dan lingkaran datar berwarna cokelat kemerah-merahan.
Dengan kondisi areola tersebut, maka sebagai isyarat visual untuk bayi yang baru lahir menutup mulutnya pada areola dan bukan pada puting saja. Ditambah lubang kecil di puting susu, gusi bayi menekan areola dan membuat susu benar-benar memulai alirannya.
Editors' Pick
2. Seperti apa pelekatan menyusui yang baik itu?
Pexels/Laura Garcia
Bahwa menyusui untuk pertama kalinya bisa menjadi tantangan tersendiri, terutama dalam hal penentuan posisi dan pelekatannya. Sementara sangat penting untuk mendapatkan pelekatan yang tepat.
Dengan pelekatan yang benar, maka akan membantu Mama merasa nyaman. Dimana sang bayi memiliki perlekatan yang tepat jika dagu dan ujung hidungnya menyentuh payudara Mama.
Melalui kait yang baik, ini juga membantu bayi mendapatkan jumlah susu yang cukup dan membantunya menambah berat badan dengan benar. Bahkan mencegah masalah seperti pembengkakan, saluran susu tersumbat dan nyeri puting yang berkelanjutan.
3. Bagaimana cara membuat pelekatan menyusui yang benar?
Pexels/RODNAE Productions
Untuk membuat sang bayi memiliki pelekatan menyusui yang benar, maka perlu mengetahui langkah dasarnya. Jadi sangat penting melatih pelekatan yang baik sejak hari pertamanya lahir.
Dilansir dari Verywellfamily, jika bayi tidak menyusu dengan baik untuk pertama kalinya sebaiknya memasukkan jari Mama dengan lembut ke sisi mulut. Setelah si Kecil menempel dengan benar, Mama mungkin merasa tertarik dan tersedot.
Ikutilah cara seperti di bawah ini:
Cobalah mengelitik bibir bayi dengan puting susu, ini akan membantu bayi membuka mulutnya lebar-lebar.
Arahkan puting tepat di atas bibir atas bayi. Pastikan dagu bayi tidak terselip di dadanya.
Segera dekatkan ia ke payudara (tanpa mendorong atau menekan kepalanya). Biarkan ia memasukkan puting dan areola ke dalam mulutnya.
Pastikan bayi mengarah ke dagu payudara terlebih dahulu dan kemudian menempel ke payudara.
Setelah ia mendapatkan pelekatan yang tepat, maka akan langsung mengikuti pola hisapan-menelan-napas berirama.
4. Bagaimana tanda bayi tidak menempel dengan benar?
Pexels/Jonathan Borba
Jika Mama merasakan puting sakit saat menyusui, maka kondisi tersebut menjadi salah satu tanda ada yang tidak beres. Ini berarti bayi kemungkinan tidak meletakkan mulutnya dengan baik di puting susu. Bahkan bisa jadi ia terus mengisap meski tidak ada ASI yang keluar. Pada akhirnya membuat payudara Mama terasa memar yang menyakitkan.
Dikutip dari Healthychildren.org, kadang-kadang proses menyusui dapat munculnya masalah. Ketika itu terjadi, mungkin mengganggu produksi ASI atau kemampuan bayi mendapatkan nutrisi yang ia butuhkan. Untuk alasan ini, sangat penting mencari bantuan jika mengalami kesulitan menyusui.
Terutama ketika bayi masih tampak lapar setelah sebagian besar menyusu. Itu artinya, ia mungkin tidak menelan cukup susu. Atau bayi terlihat menelan sesekali saat ia mulai menyusu. Jadi periksa kembali pelekatan dan posisinya di payudara untuk mencoba meningkatkan ASI yang diperolehnya.
5. Bagaimana posisi untuk pelekatan menyusui yang benar?
Pexels/Laura Garcia
Mama mungkin perlu mencoba beberapa posisi menyusui saat menemukan pelekatan yang benar. Sementara Mama bisa mencari posisi yang nyaman dengan memvariasikan cara menyusui. Ini guna memudahkan bayi menemukan kebiasaan mendapat suplai susu yang cukup sesuai kebutuhannya.
Sebagai ibu baru, Mama dapat mencoba setidaknya dua posisi menyusui. Berikut beberapa contohnya:
Cross-cradle hold
Cross-cradle hold sangat ideal untuk menyusui dini, terutama yang kesulitan menempel. Duduk tegak di kursi yang nyaman dengan sandaran tangan. Bawa bayi melintasi bagian depan tubuh, yakni dari perut ke perut. Pegang bayi di lekukan lengan yang berlawanan dengan payudara tempat Mama menyusui, sedangkan lengan kiri untuk payudara kanan, lengan kanan untuk payudara kiri. Tujuannya adalah untuk menopang bayi di sekitar leher dan bahu memungkinkan dia memiringkan kepalanya sebelum menempel. Saat bayi semakin besar, teknik ini menjadi lebih mudah dan Mama dapat mengistirahatkan kepala bayi di tangan.
Cradle hold
Cradle hold adalah posisi klasik yang kebanyakan melibatkan Mama duduk tegak. Dimana bayi diposisikan miring, kepala dan lehernya berbaring di sepanjang lengan bawah dan tubuhnya menempel pada perut Mama. Memberi bantal di belakang Mama dan bantal menyusui di pangkuan dapat menopang bayi atau membuat lengan memberi lebih banyak dukungan dan menghindari ketegangan pada punggung. Namun jika baru saja menjalani operasi caesar mungkin tidak nyaman, karena bayi berbaring di atas perut di dekat bekas luka.
Side-lying position
Bahwa side-lying position cukup ideal untuk menyusui di malam hari dengan santai. Terutama menyusui di tempat tidur atau di sofa. Terutama berbaring miring bisa lebih nyaman daripada duduk jika Mama baru saja menjalani operasi caesar. Dimana Mama dan bayi hanya perlu berbaring menyamping satu sama lain, yakni perut ke perut. Sementara Mama memposisikan payudara ke mulutnya.
Laid-back breastfeeding
Laid-back breastfeeding adalah saat Mama dalam posisi setengah berbaring yang nyaman di sofa atau tempat tidur. Posisi menyusui yang santai ini sering kali pertama kali dicoba oleh para ibu. Terutama apabila bayi diletakkan di dada atau perut segera setelah ia lahir, maka secara naluriah ia akan berjalan menuju salah satu payudara dan mencoba untuk menyusu. Sementara gravitasi membantunya menempel dengan baik dan menahannya di tempat. Namun laid-back breastfeeding tidak hanya untuk bayi baru lahir saja, tetapi juga dapat bekerja dengan baik untuk bayi dari segala usia. Ini mungkin sangat berguna jika bayi kesulitan menempel.
Rugby hold
The rugby hold adalah posisi yang baik untuk bayi prematur atau kembar, karena sang ibu dapat memberi mereka makan pada saat yang sama. Dalam posisi rugby hold, ini akan membuat Mama duduk dengan bayi dan beristirahat di sepanjang lengan bawah.
Tubuhnya terlipat di samping Mama dengan kakinya menghadap ke belakang kursi, atau apa pun yang Mama duduki. Bahwa rugby hold termasuk posisi menyusui awal yang membantu menopang bayi secara baik, sambil memberi banyak kontrol dan pandangan yang baik.
Ma, itulah kelima hal mengenai pelekatan menyusui yang benar. Sering menyusui sepanjang waktu adalah bagian penting untuk bayi baru lahir.