5 Hal Tentang Tahapan Persalinan, Dimulai dengan Kontraksi
Bisa berlangsung dari beberapa jam hingga hari
23 Mei 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat kehamilan Mama mulai berakhir, maka tubuh akan bersiap untuk melahirkan sang bayi. Namun persalinan sering kali berbeda untuk setiap perempuan.
Sebelum persalinan dimulai, serviks bisa menjadi panjang dan kencang. Selama jam-jam pertama persalinan, otot-otot rahim berkontraksi dan membantu melunakkan leher rahim. Kondisi tersebut juga dapat membuatnya melebar.
Agar lebih jelas, Mama perlu mengetahui 5 hal tentang tahapan persalinan. Berikut Popmama.com berikan informasi selengkapnya:
1. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk melahirkan?
Setiap proses kelahiran bayi tentu berbeda-beda dan banyak variasi dalam lamanya persalinan. Namun yang terpenting adalah harus dilakukan dengan rileks dan tetap tenang. Pasalnya, kontraksi yang datang bisa setiap lima menit dan berlangsung lebih dari 50 detik. Bahkan semakin kuat, setidaknya selama 2-3 jam.
Sedangkan sebagian perempuan mengalami sakit perut parah atau konstan dengan perut yang kencang. Namun bagi beberapa perempuan berlangsung lebih lama, sementara ada pula yang prosesnya berakhir lebih cepat. Terutama untuk yang melahirkan secara normal.
Dilansir dari Mayoclinic, lamanya persalinan aktif sering berlangsung 4-8 jam atau lebih. Rata-rata serviks akan melebar sekitar 1 cm per jam. Mintalah dorongan dan dukungan kepada tim perawatan kesehatan. Cobalah teknik pernapasan dan relaksasi untuk meredakan ketidaknyamanan.
Editors' Pick
2. Bagaimana tahapan persalinan secara normal?
Ma, menjelang persalinan serviks secara bertahap menipis dan melebar hingga sekitar 6 cm. Pada persalinan aktif, maka serviks mulai melebar lebih cepat dan membuka lebih jauh hingga 10 cm. Dimana kontraksi lebih lama, kuat dan dekat. Ini bisa menjadi bagian tersulit dari seluruh persalinan. Sementara tahap persalinan memiliki tiga fase, yakni:
Fase 1
Tahap pertama persalinan dan kelahiran terjadi ketika Mama mulai merasakan kontraksi pada interval yang relatif terus-menerus. Kontraksinya menjadi lebih kuat, teratur dan sering dari waktu ke waktu. Kondisinya menyebabkan serviks terbuka, melunak, memendek dan menipis. Kondisi tersebut untuk memungkinkan bayi pindah ke jalan lahir. Dimana kontraksi akan datang setiap 4-5 menit, masing-masing berlangsung 40-60 detik dan berakhir ketika serviks melebar sekitar 6 cm. Selain itu, Mama mungkin melihat keputihan berlendir.
Fase 2
Pada fase kedua, biasanya kontraksi menjadi intens. Selama persalinan aktif, serviks akan melebar dari 6 cm menjadi 10 cm. Kontraksi akan menjadi lebih kuat, lebih rapat dan teratur. Kaki pun mungkin terasa kram dan Mama mungkin merasa mual muntah. Kadang-kadang dari anestesi epidural menyebabkan tekanan darah turun. Bahkan mulai merasakan ketuban pecah. Dalam kondisi ini, bayi mungkin mulai turun menjelang akhir persalinan aktif sampai tahap berikutnya.
Fase 3
Bagian terakhir dari persalinan aktif disebut masa transisi, karena menandai peralihan ke tahap kedua persalinan. Dimana serviks melebar penuh, dari 8 menjadi 10 cm penuh. Bahkan merasakan kontraksi yang sangat kuat dan bagian paling intens dari persalinan. Biasanya sangat kuat, datang setiap dua setengah hingga tiga menit atau lebih dan berlangsung satu menit atau lebih. Mama mungkin mulai gemetar dan menggigil. Saat serviks sepenuhnya melebar dan transisi selesai, maka bayi sudah turun ke panggul. Kondisi tersebut mungkin mulai merasakan tekanan dubur, seolah-olah Mama harus buang air besar. Selanjutnya, ini waktu Mama mendorong dan melahirkan bayi. Diperlukan beberapa menit hingga beberapa jam atau lebih untuk mengeluarkannya. Bahkan perlu waktu lebih lama untuk perempuan yang baru pertama kali menjalani epidural. Penyedia layanan kesehatan akan meminta Mama untuk mengejan selama setiap kontraksi atau memberi tahu kapan harus mengejan. Beberapa bayi turun lebih awal. Sering kali keluar banyak darah.