Kapan ASI Keluar setelah Melahirkan?
Saat payudara membesar, artinya ASI mulai masuk
6 November 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mungkin sebagian ibu baru, mereka merasa khawatir ketika ingin menyusui. Apakah dirinya bisa memproduksi cukup ASI untuk memberi makan bayi yang sedang tumbuh atau tidak.
Jangan takut. Meski tampaknya ASI belum banyak, tetapi produksi akan meningkat seiring pertumbuhan bayi. Terutama jika semakin baik dalam menyusu. Sekitar 2-4 hari setelah lahir, bisa saja Mama melihat payudara menjadi lebih penuh.
Mengenai hal itu, maka Mama perlu mengetahui kapan ASI keluar setelah melahirkan melalui tahapan munculnya ASI pasca persalinan. Yuk, segera cek ulasannya dari Popmama.com!
1. Kolostrum yang kental dan berwarna kekuningan
Sebagai tahapan awal, bahwa kolostrum berupa cairan dari payudara yang sering muncul sekitar 2-5 hari setelah bayi lahir. Dimana saat pertama kali melahirkan, susu belum tiba di tempat. Zat kental dan kekuninganlah yang dihasilkan payudara terlebih dahulu.
Dilansir dari Verywellfamily, tubuh mulai membuat ASI jauh sebelum bayi lahir. Tubuh pun membuat kolostrum sebelum mulai memproduksi ASI transisi dan ASI matur (tahap akhir ASI). Tetesan pertama kolostrum adalah apa yang bayi dapatkan saat pertama kali kamu memasukkannya ke payudara untuk disusui.
Sedangkan sewaktu kolostrum keluar, cairan tersebut sarat dengan nutrisi dan senyawa yang merangsang bayi memproduksi antibodi untuk mendukung bayi dalam beberapa hari pertama kehidupannya. Campuran penting dari protein, vitamin dan mineral ini juga dapat membantu bertahan melawan bakteri dan virus berbahaya.
Editors' Pick
2. Susu transisi yang membuat payudara menjadi lebih penuh
Sebagai ibu baru, mungkin Mama melihat volume susu yang besar. Dimana ASI transisi datang ketika ASI matang secara bertahap menggantikan kolostrum. Mama akan membuat susu transisi dari 2-5 hari hingga 2 minggu setelah melahirkan. Bahkan Mama memerhatikan bahwa payudara menjadi lebih penuh dan hangat.
Dirilis dari Welcomebabycare.com, ASI beradaptasi memenuhi kebutuhan bayi. Selama masa transisi ASI, payudara belajar berapa banyak untuk dipasok berdasarkan seberapa banyak bayi makan. Dibandingkan dengan kolostrum, susu transisi memiliki kandungan lemak dan laktosa (gula) yang lebih tinggi. Ini membantu memberi energi pada bayi.
Lebih dari itu, kandungan protein whey yang kaya akan antibodi membuatnya mudah dan cepat dicerna. Mengingat hal itu, susu transisi mengandung tingkat imunoglobulin dan protein yang lebih rendah daripada kolostrum. Tetapi memiliki lebih banyak laktosa, lemak dan kalori.