Kenali Sejak Dini, Inilah 5 Faktor yang Memicu Emboli Air Ketuban
Hati-hati, kemungkinan penyebabnya adalah seiring bertambahnya usia ovarium!
30 November 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Untuk perempuan yang akan melakukan persalinan, sebaiknya pastikan bahwa diri Mama tidak mengalami emboli cairan ketuban atau AFE.
Pasalnya, kondisi ini berupa komplikasi kelahiran yang terjadi ketika cairan ketuban memasuki aliran darah dan bisa mempengaruhi ibu maupun bayi.
Dikutip dari Rarediseases, beberapa perempuan selamat dari emboli cairan ketuban tanpa komplikasi jangka panjang. Namun, ada risiko masalah neurologis karena kekurangan oksigen ke otak.
Untuk mencegahnya, maka Mama perlu mengetahui 5 faktor risiko yang memicu emboli air ketuban. Berikut Popmama.com berikan ulasan selengkapnya:
1. Mengalami kehamilan di atas usia 35 tahun
Risiko keguguran dan emboli cairan ketuban, biasanya terjadi lebih besar pada perempuan yang tidak lagi berusia muda.
Sebab seiring bertambahnya usia ovarium, mereka cenderung melepaskan lebih dari satu sel telur setiap bulan.
Diwartakan dari Mayoclinic, jika kamu berusia 35 tahun atau lebih pada saat kelahiran anak maka berada pada peningkatan risiko emboli cairan ketuban.
Itu artinya, usia ibu lanjut akan kemungkinan memiliki kehamilan yang dianggap berisiko tinggi mengalami komplikasi.
Editors' Pick
2. Melakukan metode induksi persalinan
Agar membuat rahim berkontraksi, Mama memilih untuk menjalani persalinan induksi dengan mendapat suntikan oksitosin ke paha?
Melakukan metode induksi dalam waktu 30 menit sebelum persalinan, ini terkadang bisa memicu risiko emboli air ketuban.
Dilansir dari Jwatch, komplikasi tampaknya terjadi hampir dua kali lebih sering pada perempuan yang telah diinduksi persalinan.
Oleh sebab itu, metode induksi perlu didiskusikan ulang dengan dokter sebelum memutuskannya.