Pemeriksaan untuk Payudara Bengkak dan Terasa Sakit pada Ibu Menyusui
Apakah Mama sedang alami sensasi terbakar pada payudara saat menyusui?
22 Maret 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ingatlah, kondisi pembengkakan payudara atau biasa disebut mastitis adalah peradangan jaringan payudara. Terkadang melibatkan infeksi dan menyebabkan nyeri payudara, sensasi terbakar dan kemerahan.
Bahkan sebagian perempuan mungkin juga mengalami demam dan kedinginan di 6 bulan pertama menyusui. Sedangkan meminum antibiotik bisa mengobati gejalanya.
Namun agar lebih jelas, dokter mungkin melakukan diagnosa untuk payudara bengkak yang terasa sakit pada ibu menyusui. Pemeriksaan yang dimaksud akan Popmama.com jelaskan di bawah ini:
1. USG adalah metode yang paling penting
Beberapa ibu menyusui yang alami bengkak payudaranya, mungkin datang ke dokter dengan rasa nyeri. Bahwa diagnosa dengan USG (ultrasonografi), pemeriksaan tersebut biasanya akan dilakukan oleh dokter.
Pada USG, ini adalah metode yang paling penting. Terutama ketika abses dicurigai. Oleh karena itu, tim medis perlu menegakkan diagnosis yang benar menggunakan USG.
Dikutip dari Radiopaedia.org, di mesin USG akan terlihat area yang terdapat perubahan. Bahkan dapat menunjukkan lobulus lemak yang terinfiltrasi dan meradang.
Editors' Pick
2. Mammografi diambil dengan mesin sinar-X dosis rendah
Ketika Mama sedang alami pembengkakan payudara selama masa menyusui, dokter perlu melakukan pemeriksaan fisik menyeluruh. Termasuk menanyakan tanda dan gejalanya.
Tapi selain itu, metode mammografi dapat membantu dokter menentukan diagnosa yang tepat. Terutama jika Mama memiliki infeksi parah. Pasalnya pada prosedur mamografi, biasanya akan menunjukkan daerah yang tidak jelas.
Dirilis dari Mayoclinic, mammografi adalah pengambilan gambar payudara dengan mesin sinar-X dosis rendah yang aman. Dokter meminta pasien untuk berdiri menghadap mesin mamografi. Kemudian meletakkan payudara satu per satu di permukaan rata dan dilakukan kompresi yang tidak lebih dari beberapa detik.
3. Biopsi payudara untuk menentukan perawatannya
Mungkin sebagian perempuan bertanya, apakah pembengkakan yang dialaminya saat menyusui bisa meningkatkan risiko kanker payudara?
Meksi kondisi ini berpotensi tidak menyebabkan risiko kanker payudara, namun dokter perlu mendiagnosa secara detail. Khusus kasus tersebut, biopsi payudara biasanya akan dilakukan. Bahwa biopsi payudara adalah prosedur untuk mengambil sampel jaringan payudara sebagai pengujian.
Lalu sampel jaringan dikirim ke laboratorium. Di mana dokter yang mengkhususkan diri dalam menganalisis darah dan jaringan tubuh, ia segera memeriksa sampel jaringan dan memberikan diagnosis. Laporan patologi dari biopsi payudara dapat membantu dokter menentukan apakah Mama memerlukan operasi tambahan atau perawatan lain.
4. MRI terbilang lebih baik daripada metode lain
MRI (Magnetic Resonance Imaging) adalah salah satu metode untuk mendiagnosa payudara saat terasa bengkak selama menyusui.
Diwartakan dari uofmhealth, MRI membuat gambar yang menunjukkan struktur normal payudara. Termasuk kerusakan jaringan atau penyakit seperti infeksi, peradangan dan benjolan. MRI terbilang cukup baik daripada mamografi atau ultrasound.
Bahkan MRI dapat menemukan beberapa lesi kecil pada payudara yang terkadang terlewatkan oleh mamografi. Ini juga membantu dokter mendeteksi pada perempuan yang cenderung memiliki jaringan payudara lebih padat.
Itulah daftar diagnosa payudara bengkak yang terasa sakit. Temui dokter jika Mama memiliki gejala payudara yang mengkhawatirkan, ya.
Baca juga:
- 5 Bahan Alami untuk Redakan Puting Payudara yang Gatal saat Menyusui
- 5 Cara Mengatasi Infeksi Jamur pada Puting Payudara saat Menyusui
- 7 Penyebab Benjolan Payudara Sebelah Kiri pada Ibu Menyusui