5 Sayuran Hijau Kaya Serat setelah Melahirkan
Sudahkah Mama mencukupi kebutuhan serat harian?
27 Maret 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mama sering alami sembelit setelah proses melahirkan?
Konstipasi pasca persalinan adalah keluhan umum yang terjadi. Biasanya, kondisi tersebut dapat berlangsung selama berminggu-minggu. Mempertimbangkan makan makanan banyak serat adalah cara termudah untuk menjaga diri Mama tetap sehat.
Nah, berikut Popmama.com berikan daftar sayuran hijau kaya serat yang baik setelah melahirkan:
1. Bayam bermanfaat bagi pencernaan
Serat pada bayam adalah salah satu alasan utama makanan yang harus Mama makan pasca persalinan.
Bayam mengandung banyak nutrisi dan mineral penting yang sangat dibutuhkan selama masa nifas seperti vitamin A, vitamin C, kalsium, zat besi, dan vitamin K. Bayam mengandung asam folat, yang meningkatkan produksi ASI selama menyusui lho Ma.
Bahwa asupan serat yang cukup dari bayam, ini dapat bermanfaat bagi pencernaan dan membantu membersihkan usus besar.
Dirilis dari Healthline, Bayam mengandung rendah karbohidrat dan tinggi serat tidak larut. Jenis serat tersebut bermanfaat bagi pencernaan.
Bahkan makanan super seperti bayam juga menyediakan protein, zat besi, vitamin dan mineral penting lainnya.
Editors' Pick
2. Brokoli dapat mengontrol diabetes
Bahwa asupan serat dari brokoli dikaitkan dengan gula darah yang lebih rendah dan dapat mengontrol diabetes.
Hal ini karena kandungan antioksidan dan serat di dalam brokoli.
Brokoli dikenal sebagai sayuran yang kaya akan lusinan nutrisi dan makanan paling bergizi, seperti yang dikutip dari Timesofindia.
Ditambah lagi, serat pada brokoli membantu mengikat asam empedu di saluran pencernaan dan membuat pembuangan kolesterol dari tubuh menjadi mudah. Namun, baiknya jangan terlaalu berlebihan konsumsi brokoli ya. Mama sebaiknya tak mengonsumsi sayur ini berlebihan, sayur dengan kandungan gas, seperti kubis, kembang kol, dan brokoli. Makan makanan tersebut dapat menyebabkan gas di usus ibu. Namun, gas dan serat tidak masuk ke dalam ASI.