Manfaat dan Risiko Persalinan dengan Forsep atau Ventouse
Alat yang dilekatkan kepada kepala bayi supaya dia boleh ditarik keluar
23 Desember 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tidak semua persalinan bisa dilakukan dengan bantuan alat seperti forsep atau ventouse. Ada beberapa kondisi yang menjadi kontraindikasi, misalnya jika kriteria penggunaan alat tidak terpenuhi. Contoh lainnya adalah usia kehamilan di bawah 34 minggu atau berat janin diperkirakan kurang dari 2500 gram. Selain itu, persetujuan pasien juga menjadi faktor penting.
Dikutip dari Medical Life Science, bahwa dalam beberapa kasus, persalinan sesar lebih dianjurkan, terutama jika ada kecurigaan posisi janin yang tidak normal, janin berukuran besar di atas 4500 gram, atau ketidakcukupan anestesi.
Metode ini juga disarankan jika sudah dilakukan pengambilan sampel darah dari kulit kepala janin atau pemasangan elektroda kulit kepala beberapa kali tanpa berhasil.
Persalinan dengan forsep ataou ventouse memiliki manfaat dan risiko tersendiri, berikut ini ulasan lengkap dari Popmama.com terkait kedua alat tersbut untuk Mama.
Manfaat Ventouse Dibandingkan Forsep
Penggunaan ventouse semakin banyak dipilih di berbagai fasilitas medis karena memiliki beberapa keuntungan, antara lain:
- Risiko laserasi perineum lebih rendah
Teknik ini cenderung menyebabkan lebih sedikit robekan pada perineum. - Tanpa kebutuhan anestesi umum
Proses ini tidak memerlukan anestesi umum atau blok pudendal. - Nyeri pasca persalinan lebih ringan
Mama cenderung merasakan nyeri yang lebih sedikit setelah melahirkan dibandingkan dengan penggunaan forsep. - Menurunkan angka persalinan sesar
Ventouse membantu mengurangi kebutuhan untuk melakukan operasi sesar.
Editors' Pick
Manfaat Forsep Dibandingkan Ventouse
Meski ventouse memiliki banyak keunggulan, forsep juga memiliki kelebihan tertentu, seperti:
- Proses persalinan lebih cepat
Forsep dapat membantu proses persalinan lebih singkat dibandingkan ventouse. - Keberhasilan lebih tinggi
Tingkat keberhasilan persalinan pervaginam lebih tinggi dengan forsep. - Cedera kepala janin lebih rendah
Risiko cedera kulit kepala janin seperti cephalhematoma dan hematoma subgaleal lebih kecil dengan forsep. - Kemampuan mengoreksi posisi kepala janin
Forsep dapat membantu memutar kepala janin ke posisi yang lebih optimal untuk kelahiran normal. - Tidak mudah terlepas saat digunakan
Forsep lebih stabil saat digunakan untuk menarik janin dibandingkan ventouse. - Cocok untuk kondisi tertentu
Forsep lebih aman digunakan dalam kasus bayi prematur, persalinan sungsang, janin dengan koagulopati atau trombositopenia, dan persalinan dengan epidural yang menghambat dorongan mengejan.