Bayi di Gaza Meninggal karena Ibu Tak Punya Pasokan ASI
Korban akibat kelaparan di Palestina akan meningkat
29 Januari 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Serangan genosida Israel terhadap Palestina masih terus berlanjut. Menurut pernyataan dari Euro-Med Human Rights Monitor, jumlah korban warga Palestina akibat kelaparan diperkirakan akan meningkat, terutama di kalangan orang tua dan anak-anak.
Menurut organisasi tersebut, meningkatnya risiko kelaparan di Gaza dikaitkan dengan beberapa faktor yang mengancam jiwa.
Salah satu korban dari dampak kelaparan di Gaza adalah seorang bayi laki-laki yang meninggal karena kekurangan makanan. Berikut Popmama.comberikan informasi selengkapnya mengenai bayi di Gaza meninggal karena ibu tak punya pasokan ASI.
Editors' Pick
1. Kronologi bayi di Gaza meninggal akibat kelaparan
Mengutip Al Mayadeen, seorang bayi laki-laki bernama Jamal Mahmoud Jamal al-Kafarna, lahir pada Agustus 2023 di Jalur Gaza Utara meninggal karena kelaparan pada 18 Januari 2024 lalu.
Menurut keterangan sang nenek, Jamal meninggal karena dehidrasi akibat kekurangan makanan sebab sang ibu tidak lagi bisa menyusuinya.
Akibat dari langkanya pasokan makanan, susu formula untuk bayi juga sulit ditemukan. Kabarnya, sang ibu mulai mengonsumsi air asin yang menyebabkan kekurangan pasokan ASI.
2. Israel menghancurkan semua sumber air lokal
Euro-Med melaporkan bahwa kota Gaza dan jalur Gaza bagian utara sedang menghadapi tragedi mengerikan akibat kekurangan air minum.
Penduduk Israel telah menghancurkan semua sumber air lokal warga dan menolak akses warga Palestina di Gaza terhadap sumber air eksternal.
Organisasi tersebut telah menerima kesaksian bahwa beberapa warga lanjut usia di Gaza juga meninggal akibat dehidrasi.
3. Peningkatan risiko kelaparan di Gaza
Menurut Euro-Med, peningkatan risiko kelaparan di Gaza terjadi karena berkurangnya layanan kesehatan, kurangnya nutrisi dan ketahanan pangan, peningkatan jumlah kematian akibat penyakit menular, serta kurangnya akses terhadap air, sanitasi, dan fasilitas kebersihan.
Koresponden Al Mayadeen di Gaza membenarkan bahwa penduduk Israel hanya mengizinkan masuknya truk bantuan tak lebih dari seratus truk per hari. Menurut PBB, jumlah ini bahkan tidak mencukupi sebagian kecil dari kebutuhan sehari-hari warga sipil yang saat ini menghadapi kelaparan dan penyebaran penyakit menular.
Demikian informasi mengenai bayi di Gaza meninggal karena ibu tak punya pasokan ASI.
Baca juga:
- Pengungsi di Gaza Melahirkan Bayi Kembar Empat, Ada yang Tak Selamat!
- Kisah Ibu Melahirkan di Gaza, Listrik Padam dan Teror Serangan Bom
- 7 Fakta Menyakitkan Ibu Hamil di Gaza, Operasi Caesar Tanpa Obat Bius