Konsumsi Minuman Manis saat Menyusui, Apa Pengaruhnya pada Bayi?
Dampaknya bisa jangka panjang juga, Ma
9 Mei 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Menyusui bukan sekadar proses memberi makan, namun juga menyalurkan asupan nutrisi yang penting untuk tumbuh kembang bayi. Apa yang Mama konsumsi mungkin akan memberikan dampak tertentu pada si kecil, sehingga harus hati-hati dalam memilih makanan dan minuman.
Selain wajib mengonsumsi makanan dan minuman bergizi, ada sejumlah pantangan yang harus dihindari selama menyusui. Asupan yang mengandung gula tinggi, termasuk alkohol dan minuman manis lainnya harus dihindari oleh ibu menyusui.
Sebuah penelitian menemukan bahwa mengonsumsi terlalu banyak minuman manis berdampak negatif pada perkembangan kognitif bayi. Berikut Popmama.com merangkum faktanya.
Fakta Mengejutkan Tentang Minuman Manis
Melansir dari Very Well Family, The Cancer Action Network melaporkan bahwa lebih dari 50% orang dewasa di Amerika mengonsumsi minuman tinggi gula setiap hari.
CDC melaporkan bahwa lebih dari 10% kalori harian (sekitar 145 kalori) berasal dari minuman manis. Penelitian terbaru menjelaskan bagaimana hal ini dapat memengaruhi bayi baru lahir yang mendapatkan ASI eksklusif.
Menurut sebuah studi yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition, kebiasaan mengonsumsi minuman manis dapat merugikan ibu menyusui dan bayi.
Berdasarkan penelitian tersebut, ibu yang banyak mengonsumsi minuman manis ketika menyusui dapat memengaruhi perkembangan otak bayi mereka.
Editors' Pick
Hasil Studi pada Bayi yang Konsumsi ASI
Studi tersebut melibatkan 88 ibu yang mengonsumsi minuman manis setiap hari. Para peneliti mempelajari bayi dari ibu-ibu ini selama periode 24 bulan.
Hasil menunjukkan bahwa perkembangan saraf bayi pada 24 bulan pasca kelahiran mendapat pengaruh negatif dari asupan fruktosa mama di masa awal laktasi.
Padahal, selama ini para ahli menyebut proses menyusui sebagai standar emas nutrisi bayi, yang dapat memberikan banyak manfaat untuk tumbuh kembang bayi.
Namun beberapa manfaat tersebut dapat berkurang ketika ibu menyusui membuat pilihan yang tidak sehat untuk dirinya sendiri. Kebiasaan seperti merokok, minum alkohol, atau bahkan mengonsumsi terlalu banyak gula dalam makanannya.
"Kami tidak benar-benar tahu berapa banyak gula dalam pola makan ibu yang dapat mencapai tingkat aman untuk bayi. Yang diketahui adalah, gula tambahan lainnya tidak boleh lebih dari 5-10 persen kalori harian," kata Michael Goran, PhD, salah satu peneliti, profesor pediatri di Keck School of Medicine di University of Southern California.
Itulah mengapa yang terbaik adalah meminimalkan konsumsi minuman manis.
Barry Sears, PhD, Presiden Inflammation Research Foundation dan penulis buku terlaris, The Zone Diet mengatakan bahwa selama 1.000 hari pertama kehidupan bayi baru lahir mengalami perkembangan otak yang signifikan.
Karenanya, jumlah gula berlebihan yang diterima dalam ASI pada masa-masa awal memiliki peranan yang sangat penting.