Siapa Sangka, Proses Menyusui Memengaruhi Hubungan Seks Suami Istri
Perubahan produksi hormon menyebabkan beberapa hal tidak berjalan seperti biasanya
21 Agustus 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pada umumnya Mama disarankan untuk melewati masa 40 hari setelah melahirkan, sebelum melakukan hubungan seks lagi dengan Papa. Rentang waktu ini disarankan untuk menunggu kondisi mama kembali pulih pasca persalinan, baik itu yang normal maupun caesar.
Segalanya jadi berbeda ketika Mama mulai merasakan menyusui hingga larut malam dan membereskan popok kotor di pagi hari, seks mungkin jadi hal terakhir yang ada dalam pikiran.
Tubuh mama mengalami banyak perubahan pasca masa kehamilan hingga persalinan, termasuk perubahan yang disebabkan kerena menyusui.
Dilansir dari Healthline, beberapa mama terus fokus pada perubahan bentuk payudara yang membengkak, dan akhirnya merasa kurang menarik. Namun beberapa lainnya justru merasa lebih menarik dengan bentuk tubuhnya pasca persalinan. Semua itu normal.
Seberapa besar menyusui berpengaruh terhadap hubungan seks? Berikut Popmama.com merangkum pengaruh menyusui terhadap kehidupan seks suami istri, agar Mama lebih mudah memahami dan mendapat pencerahan.
Editors' Pick
Menyusui Berpengaruh pada Dorongan Seks
Benar adanya bahwa menyusui dapat memengaruhi gairan seks mama. Hasil studi seperti yang dituliskan oleh Healthline, menemukan bahwa Mama yang menyusui bayinya lebih banyak memilih menunda hubungan seksual setelah kelahiran anak, daripada mereka yang tidak menyusui.
Setelah melahirkan, kadar estrogen mama akan turun. Selain itu, kadar dua hormon, prolaktin dan oksitosin akan meningkat. Dua hormon ini punya dampak yang sangat berbeda pada tubuh mama, dan masing-masing bisa mengganggu gairah seks mama.
Kombinasi dari peningkatan prolaktin dan oksitosin ini bisa membuat Mama merasa sangat senang menyusui. Kebutuhan keintiman secara emosional dan fisik mama bisa dipenuhi dengan menyusui Bayi, sehingga gairah seks pun menurun. Bahkan pada beberapa kasus, Mama mungkin tidak merasakan kebutuhan atau keinginan untuk mencari kasih sayang dari Papa.
Namun hal sebaliknya juga bisa terjadi. Peningkatan hormon dan sentuhan sensual dapat meningkatkan gairah seksual mama. Payudara merupakan zona sensitif seksual. Mama mungkin akan merasa lebih mudah terangsang karena lonjakan hormon dan sensasi pada tubuh mama.
Jika Mama merasa menyusui memengaruhi dorongan seksual, penting untuk diketahui bahwa ini semua normal kok, Ma. Antara perubahan hormonal dan berubahan gaya hidup setelah kelahiran bayi, libido mama bisa mencapai puncak dan turun dalam satu periode waktu. Pada saatnya nanti, dorongan seks mama akan kembali seperti saat sebelum kelahiran si kecil.
Seks Terasa Sakit saat Menyusui
Saat Mama menyusui, tubuh memproduksi lebih sedikit estrogen, hormon kunci untuk gairan dan lubrikasi alami pada vagina. Dengan rendahnya tingkat hormon tersebut, Mama mungkin akan merasa bahwa untuk mendapatkan gairah itu butuh waktu yang lebih lama, dan vagina jadi terlalu kering untuk penetrasi yang nyaman selama hubungan seksual.
Jika Mama mengalami masalah dengan vagina yang terlalu kering, ada tips dari Healthline yang mungkin bisa Mama coba. Sebelum melakukan hubungan seksual, luangkan waktu mama untuk foreplay, dan siapkan sebotol pelumas berbahan dasar air untuk mempermudah prosesnya.
Begitu juga dengan puting. Mama mungkin akan mengalami nyeri pada puting karena menyusui. Proses tersebut mungkin membuat kulit puting mama jadi lebih sensitif. Jika merasa tidak nyaman saat Papa menyentuh payudara, pastikan untuk membicarakannya terlebih dahulu sebelum memulai hubungan seks.