Untuk memiliki keluarga berencana (KB), setiap pasangan tentu membutuhkan perencanaan dengan menunda kehamilan. Demi mendukung keberhasilan KB ada beberapa alat bantu seperti alat kontrasepsi yang dapat digunakan baik secara temporer maupun permanent.
Temporer artinya, jika penggunaan alat kontrasepsi dihentikan, maka masih ada kemungkinan pengguna dapat hamil kembali.
Biasanya jika pasangan hanya ingin menunda kehamilan, akan lebih baik menggunakan alat kontrasepsi jenis temporer.
Sedangkan permanent adalah tindakan sterilisasi yang dapat membuat seseorang tidak akan dapat melakukan pembuahan lagi.
Cara satu ini dilakukan bagi pasangan yang memang sudah memutuskan untuk tidak akan lagi menambah anak.
Alat kontrasepsi tersedia dalam berbagai bentuk, antara lain pil KB, suntik KB, implan atau susuk, IUD atau spiral, pembedahan vasektomi pada pria dan juga pembedahan tubektomi pada wanita.
Masing-masing alat kontrasepsi memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri.
Agar lebih jelas, simak informasi lengkapnya dari Popmama.com di bawah ini, Ma.
1. Pil KB
babycenter.com
Jenis alat kontrasepsi pertama disini adalah pil KB. Pil KB bersifat temporer dan dibagi ke dalam 2 golongan, yaitu jenis yang mengandung hormon progesteron dan kombinasi progesteron-estrogen.
Alat kontrasepsi satu ini masih tergolong murah, namun cukup merepotkan karena harus rutin dikonsumsi setiap hari. Bahkan untuk beberapa jenis pil KB, kamu harus meminumnya di jam yang sama tidak boleh berbeda untuk memaksimalkan tingkat keberhasilannya.
Meskipun begitu, tingkat keberhasilan dalam penggunaan alat kontrasepsi ini terbilang cukup baik, tingkat kegagalan hanya 8% jika penggunanya menggunakan secara teratur.
Efek Samping Pil KB:
Meningkatkan risiko darah tinggi dan penyakit kardiovaskular
Peningkatan berat badan
Dapat mengganggu produksi ASI
Pendarahan tiba-tiba di luar jadwal menstruasi
Rasa mual
Sakit kepala dan terkadang ada rasa tidak nyaman pada payudara
Gairah seks menurun
2. Suntik KB
netdoctor.cdnds.net
Suntik KB dibagi menjadi 2 tipe, ada yang menunda kehamilan selama 1 bulan ada pula untuk 3 bulan. Jenis kontrasepsi ini hampir mirip dengan pil KB, namun jika pil KB harus rutin dikonsumsi setiap hari, sedangkan suntik rutin setiap satu bulan atau 3 bulan sekali.
Kontrasepsi ini juga termasuk dalam kategori temporer dan masih tergolong murah, dengan tingkat kegagalan 3persen dalam pencegahan kehamilan.
Efek Samping suntik KB:
Rasa mual
Peningkatan berat badan
Gairah seks menurun
Pendarahan di luar jadwal menstruasi atau bahkan tidak menstruasi samasekali
Sakit kepala
Jerawatan
Editors' Pick
3. Implan/Norplant/Susuk
telegraph.co.uk
Kontrasepsi jenis ini merupakan penanaman sebuah benda kecil seukuran batang korek api yang dimasukkan ke bagian bawah kulit, umumnya pada lengan bagian atas. Implan termasuk dalam kategori KB temporer, dengan jangka waktu pencegahan kehamilan selama 3 tahun.
Bagi pasangan yang ingin menunda kehamilan dalam jangka cukup lama dan tidak ingin repot, metode satu ini dapat dijadikan pilihan.
Meski harganya relatif lebih mahal dibandingkan menggunakan pil atau suntik KB, tingkat kegagalan sangat baik yaitu hanya 1persen. Dan bagi Mama yang masih menyusui, dapat menggunakan jenis KB ini karena tidak mengganggu produksi ASI.
Efek Samping implan:
Rasa nyeri di bagian lengan atas atau tempat implan ditanam
Menstruasi tidak teratur
Peningkatan berat badan
Kesulitan hamil kembali setelah implan dilepas
4. IUD/Spiral
onlinedoctor.lloydspharmacy.com
IUD (Intra Uterine Device) atau yang sering dikenal dengan kontrasepsi spiral ini, merupakan salah satu alat kontrasepsi yang cukup diminati oleh banyak pasangan di Indonesia. Selain karena jangka waktu pencegahan kehamilan yang cukup lama, tidak memerlukan perawatan rumit, juga tingkat kegagalannya rendah.
IUD biasa diletakkan di dalam rahim untuk menghadang sel sperma menembus sel telur. Terdapat 2 jenis IUD yaitu yang terbuat dari tembaga dan dapat bertahan selama 10 tahun, atau yang mengandung hormon dan bertahan selama 5 tahun.
Efek Samping IUD:
Keram perut atau rasa sakit pada bagian bawah perut
Pendarahan yang cukup banyak saat menstruasi atau bahkan menstruasi tidak teratur
Dapat lepas atau bergeser (jika lepas biasanya akan keluar bersama darah haid)
Dapat terjadi infeksi jika tubuh menolak keberadaan IUD
5. Vasektomi
invitra.com
Vasektomi adalah tindakan KB yang dilakukan untuk menghentikan aliran sperma dengan cara menutup saluran vas deferens pada pria. Hal ini memerlukan tindakan medis atau operasi dan bersifat permanen. Bagi pasangan yang tidak ingin memiliki keturunan lagi biasanya akan menggunakan cara ini sebagai salah satu option mencegah kehamilan.
Namun, karena hal ini bersifat permanen, akan lebih baik pria yang akan melakukan sterilisasi ini benar-benar mantap dan yakin sebelum menjalani tindakan. Dan pria yang melakukan tindakan ini tidak perlu takut karena tidak menyebabkan ejakulasi, tidak menurunkan gairah seks, atau kemampuan ereksi.
Efek samping vasektomi:
Bisa terdapat darah di dalam air mani
Memar pada testis beberapa bulan pasca operasi
Pendarahan atau pembekuan darah pada area testis
Infeksi pasca operasi
Perasaan tidak nyaman pasca operasi
6. Tubektomi
huffingtonpost.com
Tubektomi merupakan tindakan KB permanent atau sterilisasi pada perempuan, yang dilakukan dengan cara memotong atau menutup tuba falopi sehingga sel telur tidak masuk ke dalam rahim, sekaligus menghalangi sperma untuk masuk ke dalam tuba falopi.
Sama seperti vasektomi, tindakan ini juga memerlukan operasi, tidak mempengaruhi gairah seks ataupun menopause.
Efek samping tubektomi:
Nyeri pada panggul atau perut
Infeksi pasca operasi
Pendarahan
Komplikasi
Beberapa orang juga dapat mengalami hamil ektopik
Setiap alat kontrasepsi ataupun tindakan pencegahan kehamilan memang memiliki kelebihan dan kekurangan sendiri. Efek sampingnya pun akan berbeda-beda setiap orang, ada orang yang mungkin akan mengalaminya, tapi ada pula yang tidak akan merasakannya.
Mama dapat mengonsultasikannya pada dokter kandungan, sebelum memilih alat kontrasepsi, terutama jika Mama saat ini masih menyusui si Kecil.