5 Langkah Sukses Pumping ASI di Kantor
Yang terpenting, jadikan suasana pumping di kantor menjadi nyaman
29 Maret 2018
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pumping atau memompa ASI bagi ibu menyusui adalah hal yang susah-susah gampang. Akan lebih mudah menyusui secara langsung dibandingkan dengan melakukan pumping. Namun, jika Mama harus bekerja setelah melahirkan, pumping menjadi sangat penting untuk dilakukan.
Saat ini, mungkin masih banyak dari beberapa perkantoran yang tidak support untuk ibu menyusui. Tidak ada tempat khusus pumping, akan menjadikan pumping menjadi lebih sulit.
Untuk Mama muda, melakukan pumping di meja kantor, apalagi dengan lingkungan sekitar yang kemungkinan adalah laki-laki tentu membuat Mama tidak bisa leluasa melakukan pumping. Jadi Mama harus bolak balik ke kamar mandi dan melakukan pumping disana. Sedangkan banyak pekerjaan yang mungkin harus di selesaikan karena deadline yang mepet.
Tenang, Mama tidak perlu stres. Ada beberapa tips pumping untuk Mama yang bekerja di kantoran.
1. Beritahukan atasan Mama
Mungkin atasan Mama mengetahui jika Mama baru saja selesai dari cuti melahirkan. Namun, ada hal lain yang perlu dijelaskan pada atasan, yaitu ijin untuk melakukan pumping di sela-sela waktu bekerja.
Tentu Mama akan mengambil waktu kerja untuk melakukan pumping, dan hal tersebut tentu harus persetujuan dari atasan bukan?
Atasan harusnya mengerti kebutuhan ibu yang sedang menyusui, dan tentunya mereka juga menginginkan pekerjaan selesai dan tidak terganggu meski Mama harus melakukan pumping beberapa jam sekali.
Berikan kepercayaan tersebut supaya tidak ada masalah ke depannya ya, Ma!
Editors' Pick
2. Cari ruangan untuk melakukan pumping
Pumping biasa dilakukan selama kurang lebih 20-30 menit. Tergantung kapasitas susu seorang ibu. Namun, berapa pun lamanya pumping, Mama harus mencari tempat yang nyaman untuk melakukan pumping.
Apabila ada ruang rapat yang tidak terpakai, atau ruang serbaguna akan lebih nyaman jika Mama dapat menggunakan ruang tersebut. Namun apabila tidak ada, kamar mandi adalah satu-satunya harapan.
Hal yang terpenting, Mama nyaman melakukannya, karena kenyamanan adalah kunci utama supaya pumping berjalan lancar dan asi yang dihasilkan juga banyak.
Mama bisa membuat tulisan “Sedang Menyusui” atau membeli breastfeeding sign supaya orang mengetahui Mama sedang menggunakan ruang untuk pumping.
3. Buat jadwal pumping
Membuat jadwal pumping sangat penting. Hal ini supaya produksi ASI Mama tidak terhambat, dan tentunya jika Mama tidak mengeluarkan ASI pada jamnya, kemungkinan mastitis atau bengkak karena payudara terlalu penuh dapat terjadi.
Waktu yang paling baik untuk melakukan pumping biasanya adalah 3 jam sekali. Namun, hal ini kembali lagi tergantung dari produksi ASI masing-masing ibu. Ada yang mungkin memerlukan waktu lebih lama sehingga mungkin dalam satu hari bisa hanya 2 kali pumping, ada juga yang perlu 2 jam sekali.
Apapun itu, Mama sendiri yang tahu waktu pumping dari ketersediaan ASI Mama.
Berikut Popmama.com berikan salah satu contoh jam pumping yang dapat dijadikan acuan:
- 7am menyusui bayi secara langsung sebelum pergi bekerja (direct breastfeeding)
- 10am pumping
- 1pm pumping
- 4pm pumping
- 7pm menyusui bayi secara langsung setelah pulang bekerja (direct breastfeeding)
Jika pada hari itu, Mama memiliki jadwal meeting di jam pumping, tidak apa-apa untuk melakukan pumping 30 menit lebih awal sebelum jadwal atau 30 menit setelahnya. Yang terpenting jangan melewatkan waktu pumping karena akan berakibat payudara terlalu penuh, dan membuat payudara menjadi bengkak dan berakhir mastitis.
4. Pastikan ada tempat untuk menyimpan ASI
Tentunya ASI harus disimpan di kulkas atau cooler box ya Ma. Pastikan kulkas di kantor Mama dapat digunakan untuk menyimpan ASI dan jangan lupa juga untuk menandai botol atau tempat ASI Mama sesuai jam pompa. Hal ini untuk mengetahui berapa lama ASI yang sudah diperah dan kesegarannya.
Jangan lupa juga untuk selalu membawa cooler bag untuk membawa pulang ASI-ASI tersebut supaya tetap segar hingga sampai di rumah.
Jika Mama segan menaruh ASI di dalam kulkas kantor, beli lah strong cooler bag, yang dapat bertahan dingin cukup lama hingga berjam-jam, sehingga membuat ASI tetap segar, atau investasi kulkas kecil untuk Mama sendiri di kantor. Ini juga tentunya persetujuan dari atasan ya, Ma.
5. Jangan stres!
Ini penting sekali Ma!
Meski mungkin hal ini sulit dilakukan, tapi coba usahakan jangan stres selama masa menyusui. Jika stres, produksi susu tentunya akan berkurang, dan ASI yang dihasilkan juga tidak maksimal seperti jika Mama sedang bahagia.
Kualitas ASI sangat dipengaruhi oleh suasana hati, jadi coba untuk lebih mengontrol emosi serta pikiran, supaya selama masa bekerja, Mama tetap dapat menghasilkan ASI yang berkualitas.