Kenali Penyebab dan Cara Menghilangkan Varises setelah Melahirkan
Varises hanya bersifat sementara dan akan hilang seiring berjalannya waktu
20 Januari 2025

Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Varises saat hamil memang sering terjadi akibat tekanan rahim yang membesar serta perubahan hormon yang terjadi selama kehamilan.
Namun, bagi sebagian perempuan, varises ini bisa bertahan bahkan setelah melahirkan, yang tentunya bisa mengganggu penampilan dan kenyamanan dalam beraktivitas.
Salah satu penyebab varises tetap ada setelah melahirkan adalah karena tubuh membutuhkan waktu untuk pulih sepenuhnya. Dalam kebanyakan kasus, ukuran dan penampilan varises akan membaik dalam beberapa bulan setelah persalinan, umumnya sekitar 3 bulan.
Meskipun demikian, pada beberapa perempuan, varises mungkin tetap ada lebih lama atau bahkan tidak menghilang sama sekali, meskipun telah melewati masa pemulihan pasca-melahirkan.
Lantas, apa saja penyebab dan bagaimana cara menghilangkan varises setelah melahirkan? Untuk itu berikut Popmama.com telah berhasil merangkumnya simak dibawah ini ya!
1. Penyebab varises
Meskipun dikenal dengan istilah varises postpartum, masalah ini sebenarnya lebih sering muncul selama kehamilan, khususnya pada trimester ketiga, dan bisa bertahan selama beberapa bulan hingga satu tahun setelah melahirkan.
Varises yang terjadi pada Mama biasanya mulai berkembang pada trimester pertama kehamilan, dalam waktu dua hingga tiga minggu setelah konsepsi.
Ini disebabkan oleh berbagai perubahan fisiologis yang terjadi pada tubuh Mama selama kehamilan. Melansir dari Baby Center, beberapa faktor penyebab varises ini antara lain:
- Perubahan hormon: Hormon seperti estrogen, progesteron, dan relaksin yang meningkat selama kehamilan dapat melemahkan dinding pembuluh darah, sehingga pembuluh darah kesulitan dalam mengedarkan darah. Akibatnya, darah cenderung menggenang di pembuluh darah dan membentuk varises.
- Peningkatan tekanan darah: Volume darah yang meningkat untuk mendukung pertumbuhan janin juga menyebabkan peningkatan tekanan dalam tubuh, khususnya pada pembuluh darah di bagian bawah tubuh. Hal ini dapat menyebabkan katup pembuluh darah gagal berfungsi, yang mengarah pada terbentuknya varises.
- Tekanan intra-abdomen yang meningkat: Seiring bertambahnya ukuran rahim, tekanan pada pembuluh darah vena menjadi lebih besar, yang mempengaruhi aliran darah kembali ke jantung, menyebabkan pembuluh darah melebar dan berisiko varises.
- Faktor usia dan genetika: Faktor keturunan dan usia juga mempengaruhi risiko seseorang mengalami varises. Jika Mama memiliki riwayat keluarga yang menderita varises, kemungkinan untuk mengalami hal yang sama lebih tinggi.
- Gaya hidup: Kebiasaan seperti duduk atau berdiri terlalu lama, serta kurangnya olahraga, juga dapat meningkatkan risiko terbentuknya varises pada Mama selama kehamilan.
2. Gejala atau ciri varises setelah melahirkan
Gejala atau ciri varises saat hamil dan setelah melahirkan biasanya cukup mudah dikenali, dengan munculnya tonjolan di pembuluh darah yang tampak jelas. Berikut beberapa ciri lainnya yang harus Mama ketahui:
- Tonjolan pembuluh darah yang tampak berwarna biru tua atau ungu.
- Perasaan pegal pada kaki, terutama setelah beraktivitas seharian.
- Rasa gatal di sekitar pembuluh darah yang membesar, memberikan ketidaknyamanan.
- Perubahan warna kulit, terutama di sekitar pembuluh darah yang melebar.
- Kram otot dan pembengkakan di kaki, yang dapat menyebabkan rasa tidak nyaman.
- Rasa sakit yang lebih parah setelah berdiri atau duduk dalam waktu yang lama, yang bisa membuat kaki terasa berat.
Jika Mama merasakan ketidaknyamanan ringan akibat varises pasca persalinan, sebaiknya tidak khawatir, karena kondisi ini biasanya bersifat sementara dan akan hilang dengan sendirinya.
Namun, jika Mama merasa cemas dengan penampilan varises atau merasakan gejala lain yang mengkhawatirkan, seperti pembengkakan yang tak kunjung reda, nyeri tekan yang hebat, perubahan warna kulit yang drastis, atau ruam di sekitar pergelangan kaki, disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter.