Cara Mencegah Trauma dan Kekerasan saat Persalinan
Jangan pernah mengabaikan hal ini ya Ma!
21 Maret 2025

Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Banyak ibu yang menggambarkan pengalaman melahirkan mereka sebagai momen yang traumatis, bahkan hampir setengah dari mereka merasakannya.
Sayangnya, banyak dari mereka merasa malu atau bersalah karena mengalami trauma terkait proses kelahiran. Hal ini sering membuat mereka memilih untuk menyimpan atau menyembunyikan perasaan tersebut, bukannya mencari cara untuk menghadapinya.
Salah satu penyebabnya adalah banyaknya informasi yang keliru tentang trauma kelahiran yang beredar di luar sana. Namun, penting untuk diingat bahwa jika Mama merasa kelahiran itu traumatis, itu adalah hal yang wajar dan tidak perlu disembunyikan atau disalahkan.
Sebaliknya, mencari dukungan yang tepat dan berbicara dengan orang yang memahami sangat penting untuk mencegah terjadinya trauma dan kekerasan saat persalinan, serta membantu mengatasinya.
Untuk itu kali ini, Popmama.com akan mengulas terkait cara mencegah trauma dan kekerasan saat persalinan, informasi ini melansir dari Instagram @jamilatus.sayidah. Agar Mama bisa mengatasinya tanpa menyembunyikannya.
Apa Itu Kekerasan Persalinan?
Bidan Mila menjelaskan bahwa kekerasan persalinan merujuk pada segala bentuk kekerasan yang dialami oleh perempuan selama masa kehamilan, proses persalinan, dan pasca melahirkan.
Kekerasan ini bisa berupa kekerasan fisik, verbal, emosional, atau tindakan medis yang tidak sesuai dengan prosedur yang benar.
Contoh dari kekerasan fisik adalah pemeriksaan vagina yang dilakukan tanpa izin atau persetujuan, pemeliharaan serviks tanpa alasan medis yang jelas, atau tindakan pengguntingan jalan lahir tanpa indikasi medis dan tanpa persetujuan dari ibu yang bersangkutan.
"Kekerasan verbal misalnya kita bilang, ibu waktu kontraksi teriak-teriak kayak gini pada saat bikinnya diam-diam jangan teriak-teriak. Atau bisa juga kekerasan emosional yaitu pengabaian, kurangnya empati dari kita untuk ibu hamil," kata bidan Mila melansir dari Instagramnya @jamilatus.sayidah
Definisi kekerasan persalinan ini menekankan pentingnya hak perempuan untuk mendapatkan perlakuan yang menghormati otonomi tubuh mereka, dengan pengambilan keputusan yang melibatkan persetujuan dan pemahaman yang jelas.
Editors' Pick
Apa Itu Trauma Melahirkan?
Trauma melahirkan, yang dalam istilah medis dikenal sebagai postpartum post-traumatic stress disorder (PTSD) atau gangguan stres pascatrauma, merupakan kondisi kesehatan mental yang disebabkan oleh pengalaman menakutkan yang terjadi saat proses persalinan.
Trauma ini bisa terjadi baik karena Mama mengalaminya langsung atau menyaksikannya. Melansir dari American Psychiatric Association, Mama yang mengalami trauma persalinan sering kali terus teringat akan peristiwa traumatis tersebut, baik dalam pikiran atau perasaan Mama, yang bisa mempengaruhi kesehatan mental Mama.
Banyak Mama yang pernah mengalami pengalaman traumatis merasa kesulitan untuk kembali beradaptasi dengan kehidupan sehari-hari, karena kenangan tentang peristiwa tersebut terus membayangi pikiran Mama.
Hal ini bisa membuat Mama merasa terisolasi, cemas, atau kesulitan dalam menjalani peran baru Mama sebagai ibu, karena perasaan trauma yang belum sepenuhnya terselesaikan