Mengenal NIPT dan Perbedaannya dengan USG
Keduanya memiliki metode dan tujuan yang berbeda lho Ma
23 September 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kehamilan merupakan salah satu momen terindah dalam hidup seorang Mama, penuh harapan dan rasa ingin tahu mengenai si kecil yang sedang berkembang. Dalam perjalanan ini, Mama mungkin sering mendengar tentang NIPT (Non-Invasive Prenatal Testing) dan USG (Ultrasonografi).
Meskipun keduanya bertujuan untuk memberikan informasi penting tentang kesehatan janin, keduanya memiliki metode dan tujuan yang berbeda
Dalam artikel ini, kita akan mengenal lebih dekat apa itu NIPT, bagaimana perbedaannya dengan USG. Berikut ini, Popmama.com telah berhasil mengulasnya.
Apa Itu NIPT (Non-Invasive Prenatal Testing)?
Melansir dari American College of Obstetricians and Gynecologists, Non-Invasive Prenatal Testing (NIPT) adalah metode pengujian yang bersifat non-invasif, sehingga prosedur ini tidak membahayakan janin.
Dalam NIPT, analisis dilakukan terhadap DNA janin yang terdapat dalam aliran darah ibu. Proses ini dimulai dengan pengambilan sampel darah dari pembuluh vena, yang kemudian dikirim ke laboratorium untuk dianalisis.
NIPT dikenal sebagai tes kromosom bagi ibu hamil dengan risiko terendah, serta sangat mudah dilakukan karena hanya memerlukan sampel darah. Rasa sakit yang dirasakan oleh ibu selama pemeriksaan juga sangat minim, menjadikannya pilihan yang nyaman.
Ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan NIPT mulai dari usia kehamilan 10 minggu, memungkinkan deteksi dini terhadap kemungkinan kelainan kromosom pada janin.
Metode ini menawarkan keuntungan karena tidak memerlukan intervensi yang berisiko bagi kesehatan janin. Dengan menggunakan NIPT, Mama dapat merasa lebih tenang karena proses yang sederhana dan aman, serta hasil yang akurat dapat memberikan informasi penting tentang kesehatan janin.
NIPT juga menjadi pilihan baik bagi ibu yang ingin mendapatkan gambaran awal mengenai kemungkinan kelainan genetik tanpa khawatir tentang efek samping dari tes invasif.
Editors' Pick
Apakah Semua Ibu Hamil dapat Melakukannya?
Tidak semua ibu hamil diwajibkan atau disarankan untuk menjalani NIPT. Meskipun tes ini menawarkan banyak manfaat, terutama dalam mendeteksi kemungkinan kelainan kromosom, biasanya NIPT dianjurkan khusus untuk kelompok ibu yang dianggap berisiko tinggi.
Ibu hamil yang memiliki risiko tinggi biasanya mencakup mereka yang berusia di atas 35 tahun, karena usia tersebut sering kali terkait dengan peningkatan risiko kelainan genetik. Selain itu, ibu yang memiliki riwayat keluarga dengan kelainan kromosom atau yang pernah melahirkan bayi dengan masalah genetik juga mungkin disarankan untuk menjalani NIPT.
Kondisi kesehatan lainnya, seperti kelainan genetik yang mungkin terjadi dalam kehamilan sebelumnya atau hasil skrining awal yang menunjukkan tanda-tanda risiko, juga menjadi pertimbangan penting. Sebelum memutuskan untuk melakukan NIPT, sangat penting bagi Mama untuk berkonsultasi dengan dokter atau tenaga medis. Dalam konsultasi ini, Mama bisa mendiskusikan riwayat kesehatan pribadi dan keluarga, serta kemungkinan manfaat dan risiko dari tes ini.
Dengan demikian, dokter dapat membantu Mama menentukan apakah NIPT adalah pilihan yang tepat sesuai dengan kondisi kehamilan dan kesehatan secara keseluruhan. Hal ini akan memastikan bahwa Mama mendapatkan informasi yang akurat dan relevan, serta dapat membuat keputusan yang lebih baik untuk kesehatan Mama dan si kecil.