Mengenal Baby Blues dan Pentingnya Dukungan Suami bagi Istri
Fenomena baby blues makin banyak, Papa harus bagaimana?
3 Juni 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Menurut hasil di tahun 2024 dari BKKPN Indonesia menunjukkan bahwa 57% ibu Indonesia mengalami baby blues, angka ini menjadi kasus tertinggi di Asia Tenggara.
Baby blues adalah kondisi emosional yang sering dialami oleh ibu baru dalam beberapa hari hingga dua minggu setelah melahirkan. Gejalanya meliputi perubahan suasana hati yang tiba-tiba, perasaan sedih tanpa alasan, cemas, mudah marah, dan kewalahan. Meskipun biasanya ringan dan sementara, dukungan penuh dari suami dan keluarga sangat penting. Dukungan yang baik dapat membantu mengurangi dampak baby blues dan mencegah berkembangnya depresi pascapersalinan.
Oleh karena itu, Phillips Avent Institute mengadakan seminar parenting untuk menghadapi istri yang sedang mengalami kasus tersebut yang diadakan Sabtu (1/6/2021) di InterContinental Jakarta Pondok Indah. Sesuai dengan nama kampanyenya, yaitu "Share The Care" memberikan pengalaman personal dan edukasi dari empat ahli narasumber untuk para orangtua agar mengatasi fenomena tersebut.
Untuk itu persiapkanlah diri papa dalam menghadapi calon mama jika mengalami baby blues dan pentingnya dukungan suami untuk istri tercinta.
Berikut Popmama.com telah rangkumkan informasinya untuk Papa dan Mama.
1. Papa harus mengenali ciri-ciri Mama mengalami Baby Blues
Papa, saat Mama baru melahirkan, perasaan dan emosinya bisa naik turun dengan cepat, yang disebut "Baby Blues". Mama mungkin sering menangis tanpa alasan jelas dan mudah marah atau tersinggung oleh hal-hal kecil. Meskipun tidur cukup, mama bisa tetap merasa sangat lelah dan tidak berenergi, serta sulit tidur nyenyak. Ia juga bisa merasa cemas berlebihan tentang banyak hal, seperti kemampuannya menjadi ibu yang baik atau kesehatan bayi.
Untuk membantu Mama melewati masa-masa ini, Papa perlu lebih peka dan memberikan dukungan emosional. Dengarkan mama tanpa menghakimi, bantu mengurus bayi dan pekerjaan rumah, serta beri mama waktu untuk beristirahat. Pelukan hangat dan kata-kata penyemangat sangat membantu, sehingga merasa didukung dan tidak sendirian.
Editors' Pick
2. Papa jangan tinggalkan komunikasi dengan Mama
Papa, jangan tinggalkan komunikasi dengan mama. Penting untuk tetap berbicara dan mendengarkan perasaannya. Mama mungkin merasa sangat terbebani dan sendirian, jadi pastikan untuk selalu ada untuknya. Tanyakan bagaimana perasaannya, apa yang dia butuhkan, dan bagaimana Papa bisa membantu.
Dengarkan dengan penuh perhatian dan berikan dukungan tanpa menghakimi. Jangan ragu untuk berbagi perasaan Papa juga, karena komunikasi dua arah akan memperkuat ikatan dan membuat mama merasa lebih didukung. Dengan tetap menjaga komunikasi yang terbuka dan jujur, Papa bisa mengatakan kalimat seperti:
- "Sayang, aku di sini untukmu. Kita akan melewati ini bersama-sama."
- "Aku menghargai segala perasaanmu. Kamu tidak sendiri dalam hal ini."
- "Kamu hebat, dan aku percaya bahwa kamu akan menjadi ibu yang luar biasa."
- "Coba hirup napas dalam-dalam, dan ingat bahwa kita ada di sini bersama."
- "Kamu adalah ibu yang luar biasa, dan bayi kita sangat beruntung memiliki kamu sebagai ibunya."
3. Melakukan pijatan yang dapat membuat hormon mama naik
Pemijatan itu bisa jadi cara yang asyik dan efektif buat meningkatkan kadar oksitosin pada Mama, yang sering disebut "hormon cinta".
Jika hormon oksitosin meningkat, hal ini penting banget karena bisa membantu mama merasa lebih tenang, bahagia, dan terhubung dengan bayi.
Nah, siapa yang bisa bantu mama dengan pemijatan ini? Tentu saja, papa!
Tips pemijatan yang bisa dilakukan Papa:
1. Pijat bahu dan leher
Mama sering banget tegang di bagian bahu dan leher, apalagi setelah menggendong bayi seharian. Papa bisa memulai dengan memijat lembut di area ini.
2. Pijat punggung
Papa bisa gunakan kedua tangan untuk mengurut punggung mama dari atas ke bawah, perlahan dan penuh kasih sayang.
3. Pijat tangan dan kaki
Setelah seharian mengurus bayi, tangan dan kaki mama pasti pegal. Pijat lembut area ini dengan gerakan memutar untuk melepaskan ketegangan.
4. Gunakan minyak pijat yang disukai Mama
Minyak pijat seperti minyak lavender atau minyak kelapa bisa membuat pijatan lebih nyaman dan harum yang menenangkan.
5. Ciptakan suasana nyaman
Buat suasana yang rileks dengan lampu redup dan musik lembut, dan mungkin lilin aromaterapi. Ini semua bisa bantu Mama merasa lebih santai.
4. Mama jangan lupa dengan selfcare
Selfcare itu penting banget buat mama, apalagi setelah melahirkan. Merawat diri sendiri bukan hanya bikin Mama lebih bahagia, tapi juga untuk kesehatan mama.
Berikut beberapa tips sederhana untuk selfcare yang bisa dilakukan mama:
1. Istirahat Cukup
Curi waktu tidur saat bayi tidur. Istirahat yang cukup bisa bantu mama merasa lebih segar dan energik.
2. Makan Sehat
Pastikan mama makan makanan yang bergizi. Konsumsi buah, sayur, protein, dan minum banyak air supaya tubuh tetap fit.
3. Waktu MeTime
Luangkan waktu untuk melakukan hal-hal yang mama suka, entah itu membaca, menonton film, atau sekedar menikmati secangkir teh hangat.
4. Olahraga Ringan
Jalan-jalan santai di sekitar rumah atau melakukan yoga bisa bantu Mama merasa lebih baik dan menjaga kesehatan.
5. Berbagi Cerita
Jangan ragu untuk berbicara dengan teman, keluarga, atau komunitas. Berbagi cerita dan pengalaman bisa mengurangi stres dan memberikan dukungan emosional.
6. Mandi Relaksasi
Sesekali, nikmati mandi air hangat dengan aroma terapi untuk melepaskan ketegangan.
7. Hobi
Jangan tinggalkan hobi mama. Melakukan hal-hal yang disukai bisa memberikan energi positif dan kebahagiaan. Merawat diri sendiri bukan egois, tapi penting supaya Mama tetap sehat, bahagia, dan siap merawat keluarga dengan penuh cinta.
5. Buang pola pikir bahwa para mama harus mengurusi segalanya dengan sendirian
Banyak Mama merasa tekanan untuk mengurus segalanya sendirian setelah melahirkan buah hati, tapi sebenarnya, ini bukanlah hal yang realistis atau sehat. Bahkan dapat menimbulkan cemas berlebih hingga depresi.
Ada beberapa alasan untuk Mama buang pola pikir ini:
1. Beban yang Terlalu Berat
Mengurus bayi dan rumah tangga itu kerjaan besar, dan berpikir bahwa mama harus melakukannya sendirian bisa membuat stres dan kewalahan.
2. Dukungan Penting
Mama butuh dukungan dari orang-orang di sekitarnya, termasuk papa, keluarga, dan teman. Menerima bantuan ini bukan tanda kelemahan.
3. Kesehatan Mental yang Penting
Merasa terisolasi dan overworked bisa meningkatkan risiko stres dan depresi pascapersalinan. Dengan membagi beban kerja, mama bisa lebih sehat secara mental dan fisik.
4. Hubungan yang Lebih Kuat
Saling berbagi tanggung jawab bisa memperkuat ikatan dan hubungan. Ini kesempatan buat papa ikut terlibat dalam perawatan bayi.
5. Keseimbangan yang Sehat
Buat Mama bisa fokus pada dirinya sendiri juga penting. Memiliki waktu untuk istirahat, hobi, atau metime bisa membantu menjaga keseimbangan dan kesehatan secara keseluruhan.
Jadi, Mama harus ingat bahwa tidak ada yang salah atau lemah dalam meminta dukungan dan bantuan.
Itu dia beberapa ulasan baby blues dan pentingnya dukungan suami pada acara #ShareTheCare bersama Phillips Avent Institute.
Semangat untuk para Papa dan Mama yang baru saja melahirkan buah hati, ya!
Baca Juga:
- 5 Dukungan Suami untuk Bantu Proses Menyusui, Sangat Berarti!
- Pentingnya Dukungan Suami saat Istri Menjalani Program IVF
- Penting! Mama Perlu Dukungan Suami Selama Menyusui