E-MOTIVE: Kunci Cegah Kematian Ibu Akibat Perdarahan Pasca Persalinan!

Menurunkan angka kematian ibu akibat perdarahan pasca persalinan hingga 80%

15 Agustus 2024

E-MOTIVE Kunci Cegah Kematian Ibu Akibat Perdarahan Pasca Persalinan
Popmama.com/Erenzwei Ernawan
Potret dr. Sandeep Nanwani Spesialis Kesehatan Seksual dan Reproduksi saat pemaparan materi di Media Gathering Danone, Selasa (13/8/2024), di Hotel Ayana, Jakarta Pusat.

Perdarahan pasca persalinan atau Postpartum Hemorrhage (PPh) adalah salah satu penyebab utama kematian ibu di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Faktanya, sepertiga kematian ibu di Indonesia disebabkan oleh perdarahan pasca persalinan.

Dengan angka kematian ibu yang mencapai 189 kematian per 100.000 persalinan, Indonesia tertinggal dibandingkan negara-negara tetangga seperti Thailand, Singapura, Malaysia, dan Brunei, yang sudah berada di bawah 100 kematian per 100.000 persalinan.

"Salah satu penyebab kematian ibu yang paling besar adalah perdarahan pasca persalinan. Nah perdarahan ini, baru saja ada terobosan yang bisa menurunkan secara drastis kematian akibat perdarahan. Apa saja terobosan itu? Jadi penelitian besar, yaitu namanya E-MOTIVE yang dipublikasikan tahun lalu (2023)," ungkap dr. Sandeep Nanwani Spesialis Kesehatan Seksual dan Reproduksi saat Media Gathering Danone, Selasa (13/8/2024), Hotel Ayana, Jakarta Pusat. 

Penelitian yang dipublikasikan pada tahun 2023 tersebut melibatkan 4 negara dan 200.000 perempuan yang dipimpin oleh WHO, dan langsung menjadi viral karena dampaknya yang signifikan. 

Berikut Popmama.com hadirkan informasi protokol E-MOTIVE kunci cegah kematian ibu akibat perdarahan pasca persalinan bersama bidan. 

Apa itu E-MOTIVE?

Apa itu E-MOTIVE
Dok. ACEPHAP

E-MOTIVE adalah protokol dari penanganan perdarahan pasca persalinan yang terdiri serangkaian intervensi:

  • E (Early Detection of Postpartum Hemorrhage):

Pendeteksian dini perdarahan pasca persalinan menggunakan Obstetrics Drape Calibrated. Hal ini sangat penting untuk mengetahui tingkat perdarahan, semakin cepat pula tindakan dapat dilakukan.

  • M (Massage of Uterus):

Pemijatan pada rahim. Pijatan ini bertujuan untuk merangsang kontraksi rahim sehingga pembuluh darah dapat menutup dan perdarahan berkurang.

  • (Oxytoxic Drug):

Pemberian obat oksitosik. Obat ini berfungsi untuk merangsang kontraksi rahim dan membantu menghentikan perdarahan.

  • (Tranexamic Acid):

Pemberian asam tranexamik. Obat ini membantu menghambat proses pembekuan darah dan mengurangi kehilangan darah.​​​​​​

  • IV (IV Fluids):

Resusitasi cairan infus. Cairan infus diberikan untuk mengganti darah yang hilang dan menjaga tekanan darah tetap stabil.​​​​​​

  • (Examination of the Genital Tract, and EscalatEscalation):

Peningkatan tindakan untuk mengatasi perdarahan yang sulit diatasi. Jika intervensi awal tidak berhasil, tindakan yang lebih lanjut seperti operasi mungkin diperlukan.

Editors' Pick

1. Inovasi dan dampak E-MOTIVE

1. Inovasi dampak E-MOTIVE
Dok. ResearchGate/IndiaMart

Protokol E-MOTIVE memperkenalkan beberapa terobosan dalam penanganan perdarahan pasca persalinan yang secara signifikan dapat menurunkan angka kematian ibu:

  • Penurunan Anemia: Dengan menurunkan anemia pada ibu hamil sebesar 25%, kematian ibu bisa berkurang sebanyak 10%.
  • Deteksi Dini: Meningkatkan deteksi dini perdarahan postpartum dari 50% menjadi 90% dapat menurunkan kematian sebesar 50%.
  • Intervensi Cepat: Melakukan tindakan cepat pada perdarahan postpartum dapat menurunkan kematian hingga 12%.

dr. Sandeep Nanwani juga menambahkan bahwa jika serangkaian intervensi protokol tersebut dilakukan bersamaan akan mengurangi angka kematian hingga 80%.

"Dan yang luar biasanya kalau ini semua (intervensi E-MOTIVE) dilakukan, kematiannya bisa berkurang hingga sampai 80 persen," terang dr. Sandeep Nanwani. 

2. Peran bidan dalam E-MOTIVE

2. Peran bidan dalam E-MOTIVE
Dok. Universiry of Birmingham

Bidan memainkan peran kunci dalam penerapan E-MOTIVE. Mereka bertanggung jawab untuk menurunkan anemia, mendeteksi awal perdarahan, dan melakukan intervensi dengan cepat. Faktanya, bidan dapat mengurangi kematian akibat perdarahan hingga 80% jika dilatih dengan baik dan bekerja dalam tim yang terkoordinasi. 

"Mengapa bidan penting di sini? Karena bidan adalah aktor utama dari tatalaksana ini (protokol E-MOTIVE), menurunkan anemia, mendeteksi awal, dan melakukan standarisasi secepatnya itu semua dilakukan oleh bidan dan bidan bisa menurunkan kematian akibat perdarahan sebanyak 80 persen, ini adalah fakta," tambahnya. 

3. Solusi sederhana dan berdampak Besar

3. Solusi sederhana berdampak Besar
Dok. ReasearchGate
Foto alat pendeteksi tingkat perdarahan dari E-MOTIVE, yaitu Obstetrics Drape Calibrated.

Salah satu solusi yang dikembangkan dalam E-MOTIVE adalah penggunaan Obstetrics Drape Calibrated, alat sederhana yang dapat mengukur volume perdarahan secara real-time. Dengan alat ini, bidan dapat mendeteksi perdarahan lebih dari 500 cc dengan cepat dan melakukan intervensi yang diperlukan.

"Solusi yang dikembangkan E-MOTIVE adalah solusi yang sangat murah dan sangat simpel, solusinya itu cukup dengan drape yang mengukur perdarahan secara real mengukur berapa CC perdarahan itu. Bidan-bidan di penelitian E-MOTIVE dapat mendeteksi secara cepat mengenai apakah perdarahan itu di atas 500 CC atau tidak," terangnya. 

4. Bidan sebagai aktor utama penanganan E-MOTIVE

4. Bidan sebagai aktor utama penanganan E-MOTIVE
Popmama.com/Erenzwei Ernawan
Potret dr. Sandeep Nanwani Spesialis Kesehatan Seksual dan Reproduksi memaparkan materi saat Media Gathering Danone, Selasa (13/8/2024), Hotel Ayana, Jakarta Pusat.

Untuk mengimplementasikan E-MOTIVE dengan sukses, ada dua hal utama yang dibutuhkan:

  1. Peningkatan kompetensi bidan: Pendidikan yang teratur dan berkualitas bagi bidan sangat penting untuk memastikan mereka dapat menerapkan E-MOTIVE dengan efektif.
  2. Pengembangan profesi bidan yang berkelanjutan: Pelatihan dan pembaruan keahlian bidan harus dilakukan secara berkelanjutan setiap tiga bulan untuk memastikan kesiapan mereka dalam menghadapi kasus perdarahan postpartum.

"Untuk menggerakkan ini, kita butuh dua hal: pertama, meningkatkan kompetensi bidan melalui pendidikan yang terregulasi dan berkualitas. Kedua, pengembangan profesi kebidanan yang berkelanjutan. Dua intervensi ini penting untuk menurunkan angka kematian ibu akibat perdarahan hingga 80 persen dengan program E-MOTIVE," sambungnya. 

Dengan kompetensi bidan yang mumpuni dalam tatalaksana E-MOTIVE kunci cegah kematian ibu akibat perdarahan pasca persalinan dapat menurunkan angka kematian hingga 80%.

Baca juga:

The Latest